Bupati Karangasem I Gede Dana menginap di rumah salah satu KK miskin atau warga kurang mampu di Banjar Dinas Purwayu, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Karangasem, Sabtu (12/6), yakni rumah pasangan Nengah Kerta (61) dan Ni Luh Numpek (56).
Pasangan itu tinggal bersama enam anaknya di rumah berlantaikan tanah dan beratap palpalan. Untuk mencapai rumah tersebut, Bupati Gede Dana yang dikenal ramah dan merakyat itu harus menyusuri jalan setapak berliku dengan tiap sisinya dihiasi jurang.
Bupati datang ke rumah tempat menginap itu sekitar pukul 20.00 Wita. Bersama perangkat desa setempat, ia memohon izin bisa menginap di rumah warganya itu. "Bape, Meme, izinkan saya menginap hari ini. Maaf, merepotkan," ujar Gede Dana dengan senyum hangatnya.
Tentu hal itu sangat mengagetkan Nengah Kerta. Ia malah mengucapkan terima kasih karena orang nomor satu di bumi lahar ini bersedia beristirahat di gubuk kecilnya. "Silakan Pak Bupati. Mohon maaf, gubuk kami sangat kecil. Semoga, Bapak nyaman," jawab Nengah Kerta, sambil menyuguhkan menu ubi butun untuk makan malam bersama Bupati dan keluarganya.
Baca juga: Bupati Tabanan "blusukan" berikan bantuan kepada warga sakit
Keesokan harinya, Bupati Gede Dana tampak disuguhi olahan khas daerah setempat seperti nasi cacah, lauk gayas dan sayur bungkil keladi sebagai sarapan.
Sambil menikmatinya, Bupati Gede Dana berbincang dengan keluarga Nengah Kerta menanyakan kondisi hidup keluarga selama ini, sekaligus melakukan sosialiasi untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat akan pentingnya mengikuti protokol kesehatan guna mencegah penyebaran dan penularan wabah Covid-19.
Bupati juga melakukan sosialisasi dan edukasi tentang pola cocok tanam dengan menerapkan teknologi pertanian.
Dari perbincangan ini terungkap bahwa I Nengah Kerta, sejak beberapa tahun belakangan ini sudah tidak bisa lagi bekerja mencari nafkah karena menderita sakit stroke ringan dan sesak nafas, tidak hanya itu istrinya Ni Luh Numpek yang menjadi tulang punggung setelah I Nengah Kerta juga mengalami stroke, bahkan tangan kirinya juga patah saat naik pohon untuk mencari pakan ternak.
Yang lebih memprihatinkan lagi, selama bertahun-tahun keluarga miskin ini tinggal di rumah yang tidak layak huni. "Kasihan di rumah kecil yang tidak layak huni ini didiami oleh delapan orang, bahkan tidurnya harus berdesakan. Selain itu, listrik untuk penerangan rumah keluarga ini juga menumpang dengan tetangga. Karena itu, saya sudah berkoordinasi dan akan memberikan bantuan bedah rumah," ucap Gede Dana.
Baca juga: Pemkab Klungkung siap bedah 112 unit rumah keluarga miskin
Didampingi Kelian Banjar Dinas Purwayu, I Gede Genti, Bupati asal Desa Datah Kecamatan Abang, ini juga menyerahkan beasiswa kepada anak kelima pasangan ini, Ni Luh Noviani agar bisa melanjutkan sekolahnya.
Sementara itu, Ni Luh Numpek mengucapkan terima kasih atas bantuan yang telah diberikan oleh Pemkab Karangasem. "Kami tidak bisa berkata apa-apa, selain menghaturkan terima kasih kepada Bapak Bupati atas segala bantuan dan perhatian kepada keluarga kami," ucapnya.
Dulu, saat masih menjadi anggota DPRD Karangasem, I Gede Dana dikenal sering turun ke masyarakat di daerah terpencil dan terkadang menginap di dusun atau desa yang dikunjunginya agar bisa berdialog mengetahui bagaimana kondisi sebenarnya masyarakat di desa tersebut, baik masalah perekonomian, pendidikan, adat serta tradisi, infrastruktur serta lingkungan sekitar.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
Pasangan itu tinggal bersama enam anaknya di rumah berlantaikan tanah dan beratap palpalan. Untuk mencapai rumah tersebut, Bupati Gede Dana yang dikenal ramah dan merakyat itu harus menyusuri jalan setapak berliku dengan tiap sisinya dihiasi jurang.
Bupati datang ke rumah tempat menginap itu sekitar pukul 20.00 Wita. Bersama perangkat desa setempat, ia memohon izin bisa menginap di rumah warganya itu. "Bape, Meme, izinkan saya menginap hari ini. Maaf, merepotkan," ujar Gede Dana dengan senyum hangatnya.
Tentu hal itu sangat mengagetkan Nengah Kerta. Ia malah mengucapkan terima kasih karena orang nomor satu di bumi lahar ini bersedia beristirahat di gubuk kecilnya. "Silakan Pak Bupati. Mohon maaf, gubuk kami sangat kecil. Semoga, Bapak nyaman," jawab Nengah Kerta, sambil menyuguhkan menu ubi butun untuk makan malam bersama Bupati dan keluarganya.
Baca juga: Bupati Tabanan "blusukan" berikan bantuan kepada warga sakit
Keesokan harinya, Bupati Gede Dana tampak disuguhi olahan khas daerah setempat seperti nasi cacah, lauk gayas dan sayur bungkil keladi sebagai sarapan.
Sambil menikmatinya, Bupati Gede Dana berbincang dengan keluarga Nengah Kerta menanyakan kondisi hidup keluarga selama ini, sekaligus melakukan sosialiasi untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat akan pentingnya mengikuti protokol kesehatan guna mencegah penyebaran dan penularan wabah Covid-19.
Bupati juga melakukan sosialisasi dan edukasi tentang pola cocok tanam dengan menerapkan teknologi pertanian.
Dari perbincangan ini terungkap bahwa I Nengah Kerta, sejak beberapa tahun belakangan ini sudah tidak bisa lagi bekerja mencari nafkah karena menderita sakit stroke ringan dan sesak nafas, tidak hanya itu istrinya Ni Luh Numpek yang menjadi tulang punggung setelah I Nengah Kerta juga mengalami stroke, bahkan tangan kirinya juga patah saat naik pohon untuk mencari pakan ternak.
Yang lebih memprihatinkan lagi, selama bertahun-tahun keluarga miskin ini tinggal di rumah yang tidak layak huni. "Kasihan di rumah kecil yang tidak layak huni ini didiami oleh delapan orang, bahkan tidurnya harus berdesakan. Selain itu, listrik untuk penerangan rumah keluarga ini juga menumpang dengan tetangga. Karena itu, saya sudah berkoordinasi dan akan memberikan bantuan bedah rumah," ucap Gede Dana.
Baca juga: Pemkab Klungkung siap bedah 112 unit rumah keluarga miskin
Didampingi Kelian Banjar Dinas Purwayu, I Gede Genti, Bupati asal Desa Datah Kecamatan Abang, ini juga menyerahkan beasiswa kepada anak kelima pasangan ini, Ni Luh Noviani agar bisa melanjutkan sekolahnya.
Sementara itu, Ni Luh Numpek mengucapkan terima kasih atas bantuan yang telah diberikan oleh Pemkab Karangasem. "Kami tidak bisa berkata apa-apa, selain menghaturkan terima kasih kepada Bapak Bupati atas segala bantuan dan perhatian kepada keluarga kami," ucapnya.
Dulu, saat masih menjadi anggota DPRD Karangasem, I Gede Dana dikenal sering turun ke masyarakat di daerah terpencil dan terkadang menginap di dusun atau desa yang dikunjunginya agar bisa berdialog mengetahui bagaimana kondisi sebenarnya masyarakat di desa tersebut, baik masalah perekonomian, pendidikan, adat serta tradisi, infrastruktur serta lingkungan sekitar.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021