Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melakukan serah terima pemanfaatan aset berupa satu menara rusun mahasiswa senilai Rp16,26 miliar kepada Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Bali.

"Kami berharap dengan tinggal di rusun para mahasiswa bisa lebih semangat dalam menuntut ilmu di bangku perkuliahan. Fasilitas yang ada di rusun juga sudah lengkap sehingga mahasiswa tinggal masuk membawa pakaian dan fokus belajar bersama teman-teman," kata Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid dalam rilis di Jakarta, Rabu.

Ia memaparkan rusun dengan 43 unit hunian tipe 24 ini dapat menampung sebanyak 84 mahasiswa.

Khalawi menambahkan pembangunan rusun mahasiswa di sejumlah wilayah Indonesia bertujuan antara lain melatih mahasiswa terbiasa hidup di hunian vertikal.

"Ke depan, lahan untuk perumahan semakin terbatas, sehingga pembangunan hunian diarahkan ke hunian vertikal," katanya.

Baca juga: Undiksha Singaraja siapkan asrama mahasiswa untuk isolasi mandiri

Kepala Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi Bali Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (P2P) Jawa IV Kementerian PUPR I Wayan Suardana menyatakan rusun mahasiswa Undiksha dibangun di Jalan Jatayu, Kelurahan Kaliuntu, Kecamatan Buleleng, Buleleng, Bali.

Rusun setinggi tiga lantai itu, ujar dia, saat ini proses pembangunannya telah selesai. Ia menuturkan penyerahan aset ini dilakukan karena pembangunan fisik telah rampung dan rusun juga telah dilengkapi fasilitas sesuai perencanaan.

Diharapkan rusun ini dapat dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan dan dikelola dengan baik dengan pembentukan tim pengelola oleh Undiksha.

"Pengelola rusun ini harus segera mengurus dokumen serah terima aset dan dapat menjalankan dengan baik kegiatan pemanfaatan rusun, meliputi operasional, pemeliharaan dan perawatan dengan berpedoman pada peraturan yang berlaku. Pengelola dan penghuni menumbuhkan sikap memiliki rusun ini," ucapnya.

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Administrasi, Keuangan, dan Sumber Daya Manusia Undiksha I Wayan Lasmawan menyatakan pihaknya sudah membentuk tim pengelola. "Rusun ini sudah ditempati mulai 1 Juli 2021. Penghuni dikenakan biaya operasional setiap tahun yang jauh lebih murah jika dibandingkan dengan biaya kamar kos," ujarnya.

Pewarta: M Razi Rahman

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021