Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengatakan pasokan oksigen akan dimaksimalkan untuk daerah Jawa dan Bali seiring dengan peningkatan signifikan kasus aktif.
"Kebutuhan pemenuhan oksigen ini akan dimaksimalkan di tujuh provinsi di Jawa dan Bali, mengingat adanya peningkatan kasus yang jumlahnya enam sampai delapan kali lipat yang artinya membutuhkan pasokan oksigen yang lebih banyak," kata Nadia dalam konferensi pers virtual PPK Darurat, dipantau dari Jakarta, Jumat.
Nadia mengatakan bahwa Kemenkes telah mendapatkan komitmen dari sektor industri gas nasional maupun dari Kementerian Perindustrian agar oksigen untuk industri dapat dialihkan ke sektor medis hingga mencapai 90 persen yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan nasional.
Saat ini kebutuhan untuk menyuplai oksigen di daerah Jawa dan Bali mencakup 2.262 ton terus diupayakan dan dioptimalkan.
Baca juga: Luhut minta stok oksigen untuk industri bagi kepentingan medis
Bantuan juga sudah terima dari beberapa negara seperti Australia, China dan Singapura yang akan membantu mengisi kebutuhan baik untuk oksigen maupun sarana prasarana seperti ventilator maupun peralatan lain untuk menangani pasien COVID-19.
Dalam kesempatan tersebut, Nadia juga menyampaikan bahwa terus berusaha menjamin ketersediaan obat terapi untuk perawatan pasien COVID-19, sesuai dengan tata laksana perawatan COVID-19 edisi ketiga yang diterbitkan Desember 2020.
"Kementerian Kesehatan terus melakukan koordinasi rutin baik dengan industri farmasi maupun jejaring distribusinya untuk memonitor ketersediaan obat yang diperlukan untuk penanganan COVID-19," tegas Nadia, yang juga menjabat sebagai Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes.
Baca juga: PLN jamin keandalan listrik untuk pabrik oksigen selama PPKM Darurat di Jawa-Bali
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
"Kebutuhan pemenuhan oksigen ini akan dimaksimalkan di tujuh provinsi di Jawa dan Bali, mengingat adanya peningkatan kasus yang jumlahnya enam sampai delapan kali lipat yang artinya membutuhkan pasokan oksigen yang lebih banyak," kata Nadia dalam konferensi pers virtual PPK Darurat, dipantau dari Jakarta, Jumat.
Nadia mengatakan bahwa Kemenkes telah mendapatkan komitmen dari sektor industri gas nasional maupun dari Kementerian Perindustrian agar oksigen untuk industri dapat dialihkan ke sektor medis hingga mencapai 90 persen yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan nasional.
Saat ini kebutuhan untuk menyuplai oksigen di daerah Jawa dan Bali mencakup 2.262 ton terus diupayakan dan dioptimalkan.
Baca juga: Luhut minta stok oksigen untuk industri bagi kepentingan medis
Bantuan juga sudah terima dari beberapa negara seperti Australia, China dan Singapura yang akan membantu mengisi kebutuhan baik untuk oksigen maupun sarana prasarana seperti ventilator maupun peralatan lain untuk menangani pasien COVID-19.
Dalam kesempatan tersebut, Nadia juga menyampaikan bahwa terus berusaha menjamin ketersediaan obat terapi untuk perawatan pasien COVID-19, sesuai dengan tata laksana perawatan COVID-19 edisi ketiga yang diterbitkan Desember 2020.
"Kementerian Kesehatan terus melakukan koordinasi rutin baik dengan industri farmasi maupun jejaring distribusinya untuk memonitor ketersediaan obat yang diperlukan untuk penanganan COVID-19," tegas Nadia, yang juga menjabat sebagai Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes.
Baca juga: PLN jamin keandalan listrik untuk pabrik oksigen selama PPKM Darurat di Jawa-Bali
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021