PT PLN (Persero) UID Bali menggandeng Komunitas Dewata EV Association untuk bekerja sama memopulerkan kendaraan bertenaga listrik dengan ikut ambil Bagian dalam ajang Mototribe Show yang diselenggarakan di kawasan Kuta, Kabupaten Badung, Bali.
"Kami berharap agar acara ini mampu memberikan kontribusi untuk kebangkitan ekonomi Bali melalui industri otomotif," ujar Manager Pemasaran PLN UID Bali, Oscar Praditya dalam keterangannya, Minggu.
Kegiatan yang didukung oleh PLN itu mengambil tema Afternoon Cruisin dan diikuti sejumlah seniman otomotif lokal Bali dan nasional dalam memamerkan karya kendaraan modifikasinya.
Dalam kesempatan itu, PLN & DEVA memamerkan kendaraan listrik untuk semakin memasyarakatkan electrifying lifestyle.
Oscar Praditya mengatakan, pihaknya mengajak masyarakat untuk mencoba kendaraan listrik melalui kegiatan test drive yang disediakan selama acara berlangsung, sehingga dapat mengetahui keistimewaan dari kendaraan ramah lingkungan tersebut.
"Kami telah menggandeng berbagai pihak seperti Gesits, Makara, United T1800, BF Goodrich, Selis dan Viar yang telah menyediakan kendaraannya," katanya.
Baca juga: PLN-Dishub Bali targetkan 1.000 motor listrik dan 100 mobil listrik pada 2021
Sementara itu, perwakilan Komunitas Motor Listrik Indonesia Peter Kho menjelaskan, saat ini Indonesia merupakan negara importir minyak dimana sebagian APBN dibebankan untuk mendatangkan minyak dari luar negeri.
“Indonesia bukan lagi negara eksportir, sehingga ini membebani APBN kita, jika masyarakat banyak yang beralih ke kendaraan listrik, maka APBN bisa surplus dan anggaran dapat dimanfaatkan untuk alokasi lainnya yang lebih bermanfaat," ungkapnya.
Selain itu, menurutnya banyak manfaat yang dapat dirasakan jika banyak masyarakat yang beralih ke kendaraan listrik adalah menurunnya polusi udara dan polusi suara.
“Saat ini polusi udara penyebab utamanya 70 persen berasal dari kendaraan bermotor. Bayangkan jika seluruh masyarakat beralih menggunakan kendaraan listrik, polusi udara hilang, bahkan polusi suara juga hilang," ujarnya.
"Industri kendaraan listrik ini sudah didukung Pemerintah, dan PLN sebagai salah satu penggeraknya juga telah menyediakan infrastruktur charging station yakni SPKLU yang memudahkan pengendara listrik untuk mengisi ulang daya," kata Peter Kho.
Baca juga: PLN Bali dorong pertumbuhan kendaraan listrik dengan pola retrofit
Dalam kegiatan tersebut, Ketua MPR Bambang Soesatyo juga sempat meninjau booth pameran kendaraan listrik. Ia berharap kegiatan itu dapat memberikan wawasan kepada masyarakat tentang pentingnya beralih ke kendaraan listrik
"Saya mengapresiasi PLN telah berperan aktif dalam industri kreatif dalam mendorong perkembangan electric vehicle khususnya konversi kendaraan motor menjadi listrik," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
"Kami berharap agar acara ini mampu memberikan kontribusi untuk kebangkitan ekonomi Bali melalui industri otomotif," ujar Manager Pemasaran PLN UID Bali, Oscar Praditya dalam keterangannya, Minggu.
Kegiatan yang didukung oleh PLN itu mengambil tema Afternoon Cruisin dan diikuti sejumlah seniman otomotif lokal Bali dan nasional dalam memamerkan karya kendaraan modifikasinya.
Dalam kesempatan itu, PLN & DEVA memamerkan kendaraan listrik untuk semakin memasyarakatkan electrifying lifestyle.
Oscar Praditya mengatakan, pihaknya mengajak masyarakat untuk mencoba kendaraan listrik melalui kegiatan test drive yang disediakan selama acara berlangsung, sehingga dapat mengetahui keistimewaan dari kendaraan ramah lingkungan tersebut.
"Kami telah menggandeng berbagai pihak seperti Gesits, Makara, United T1800, BF Goodrich, Selis dan Viar yang telah menyediakan kendaraannya," katanya.
Baca juga: PLN-Dishub Bali targetkan 1.000 motor listrik dan 100 mobil listrik pada 2021
Sementara itu, perwakilan Komunitas Motor Listrik Indonesia Peter Kho menjelaskan, saat ini Indonesia merupakan negara importir minyak dimana sebagian APBN dibebankan untuk mendatangkan minyak dari luar negeri.
“Indonesia bukan lagi negara eksportir, sehingga ini membebani APBN kita, jika masyarakat banyak yang beralih ke kendaraan listrik, maka APBN bisa surplus dan anggaran dapat dimanfaatkan untuk alokasi lainnya yang lebih bermanfaat," ungkapnya.
Selain itu, menurutnya banyak manfaat yang dapat dirasakan jika banyak masyarakat yang beralih ke kendaraan listrik adalah menurunnya polusi udara dan polusi suara.
“Saat ini polusi udara penyebab utamanya 70 persen berasal dari kendaraan bermotor. Bayangkan jika seluruh masyarakat beralih menggunakan kendaraan listrik, polusi udara hilang, bahkan polusi suara juga hilang," ujarnya.
"Industri kendaraan listrik ini sudah didukung Pemerintah, dan PLN sebagai salah satu penggeraknya juga telah menyediakan infrastruktur charging station yakni SPKLU yang memudahkan pengendara listrik untuk mengisi ulang daya," kata Peter Kho.
Baca juga: PLN Bali dorong pertumbuhan kendaraan listrik dengan pola retrofit
Dalam kegiatan tersebut, Ketua MPR Bambang Soesatyo juga sempat meninjau booth pameran kendaraan listrik. Ia berharap kegiatan itu dapat memberikan wawasan kepada masyarakat tentang pentingnya beralih ke kendaraan listrik
"Saya mengapresiasi PLN telah berperan aktif dalam industri kreatif dalam mendorong perkembangan electric vehicle khususnya konversi kendaraan motor menjadi listrik," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021