Pemerintah Kabupaten Badung, Bali, mengapresiasi komitmen para nelayan yang tergabung dalam kelompok nelayan Wana Segara Kertih Kedonganan dalam upayanya menjaga kelestarian hutan mangrove.

"Tidak hanya memikirkan dari sisi ekonomi saja, namun para nelayan kelompok Wana Segara Kertih Kedonganan serta masyarakat di sini juga memiliki komitmen yang kuat dan mulia dalam menjaga lingkungan, ini harus kami kawal dan jaga,” ujar Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa di Kedonganan, Badung, Jumat.

Selama ini, kelompok nelayan tersebut telah melaksanakan berbagai kegiatan baik di berbagai bidang seperti pelestarian dan edukasi mangrove, pengembangan ekowisata, kehidupan nelayan, penangkapan ikan laut dan bakti sosial dengan mengajak masyarakat setempat.

Untuk itu, Wabuolp Suiasa mengatakan Pemkab Badung akan selalu mendukung kegiatan masyarakat pesisir seperti kelompok nelayan sebagai upaya menghidupkan ekonomi kerakyatan untuk masyarakat nelayan sekitarnya.

"Kami sangat mengapresiasi apa yang dilakukan kelompok nelayan di Kedonganan ini khususnya dalam menyikapi hidup di masa pandemi COVID-19 dengan terus bergerak mencari-celah memberikan edukasi untuk bergulirnya perekonomian hari ini dan masa yang akan datang," katanya.

Wabup Ketut Suiasa menjelaskan, pihaknya bersama berbagai pihak khususnya kelompok nelayan Wana Segara Kertih Kedonganan juga akan bersinergi dalam menghidupkan kawasan pantai timur di wilayah kedonganan untuk menjadi kawasan destinasi wisata nelayan dan ekowisata mangrove.

"Apa yang dilakukan kelompok nelayan Segara Kertih ini turut menjadi tonggak bagi bangkitnya ekonomi kerakyatan di tengah masyarakat pesisir di Kedongan ini," ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Panitia HUT kelompok nelayan Wana Segara Kertih Kadek Indra Wijaya menjelaskan, pihaknya akan terus berusaha mendorong semangat dan memotivasi para nelayan serta masyarakat terus bergerak dan menjadikan kehidupan nelayan menjadi bagian penting dalam kehidupan bersama masyarakat.

Menurut dia, kelompok nelayan yang baru berdiri selama satu tahun sejak masuknya pandemi COVID-19 tersebut masih perlu banyak belajar dalam proses pengembangannya.

“Kelompok ini anggotanya adalah berlatar belakang orang orang yang bergerak pada pariwisata, ekonomi, seniman dan masih banyak lagi. Keharmonisan anggota kelompok ini terlihat dari keanggotaannya, dilihat dari anak-anak, kaum muda dan para sepuh," katanya.

Ia menjelaskan, secara jangka panjang, pihaknya ingin menginvestasikan alam untuk generasi mendatang agar selalu bisa menjaga dan merawat warisan budaya nelayan yang bijak dengan tidak merusak alam dan menjaga alam lingkungannya yang dilakukan salah satunya dengan terus melakukan upaya pelestarian mangrove.

Pihaknya juga terus berupaya untuk mulai mengenalkan berbagai potensi yang ada di kawasan hutan mangrove itu sebagai destinasi edukasi pelestarian mangrove kepada masyarakat luas.

Pewarta: Naufal Fikri Yusuf

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021