Amlapura (Antara Bali) - Sejumlah nelayan di Pantai Ujung Pesisir, Kabupaten Karangasem, tak takut gelombang pasang dan tetap menjalankan aktivitas sehari-hari di tengah laut.
    
"Kami tetap melaut, meskipun dalam tiga hari terakhir gelombang tinggi disertai angin kencang," kata Diang, nelayan di Pantai Ujung Pesisir, Kamis.
   
Ia mengaku sudah terbiasa dengan kondisi cuaca seperti itu. "Setiap hari saya dan teman-teman berangkat pukul tiga pagi karena sudah menjadi mata pencaharian," katanya menuturkan.
    
Nelayan di Pantai Ujung Pesisir mengakui bahwa saat ini bukan musim ikan. "Kalau pun dapat ikan, pasti sedikit karena memang bukan musimnya," kata Yusuf, nelayan asal Lombok, Nusa Tenggara Barat, yang menjadikan Pantai Ujung Pesisir sebagai areal tangkapannya itu.
    
Setiap kali melaut, para nelayan di Pantai Ujung Pesisir itu mengeluarkan uang Rp25 ribu untuk bahan bakar minyak (BBM) perahunya. "Dapat ikan atau tidak, memang pekerjaan kami di laut," kata Yusuf.
    
Sementara itu, cuaca buruk yang terjadi sekitar Pantai Ujung Pesisir mengakibatkan satu perahu milik Mustajam rusak berat. Perahu nelayan yang dia beli dengan harga Rp4 juta itu sudah tidak bisa diperbaiki lagi.
    
"Sudah tidak bisa diperbaiki karena lambungnya pecah. Paling memungkinkan untuk kayu bakar," katanya.(*/M038)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012