Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggelar nonton bareng (nobar) pemutaran film dokumenter "Legacy of Java", yang disutradarai oleh Budi Kurniawan, di XXI Summarecon Mall Serpong, Tangerang, Banten, Sabtu (12/6).
Pemutaran film dokumenter "Legacy of Java" ini adalah salah satu bagian dari acara Kopi Craft Indonesia, hasil kolaborasi Kemenparekraf dengan Summarecon Mall Serpong dalam rangka mempromosikan subsektor kuliner kopi.
Sutradara Budi Kurniawan, menjelaskan film dokumenter "Legacy of Java" menceritakan tentang pemaparan yang kompleks antara hubungan manusia, alam, dan kopi Jawa. Film ini juga melibatkan banyak pihak, mulai dari petani, akademisi, sejarawan hingga seniman.
"Legacy of Java diracik dari sumber literatur sampai percakapan diskusi. Dari petani, seniman, sejarawan, ilmuwan, barista, pengusaha muda dan pelaku industri kopi,” tutur Budi Kurniawan dikutip dari siaran resmi, Minggu.
Budi mengatakan bahwa film “Legacy of Java” dibuat sejak Juni 2019 dengan pengambilan gambar yang melintasi pulau Jawa selama 11 hari. Lebih lanjut, ia berharap film dokumenter ini akan menjadi nutrisi visual untuk industri kopi, juga sebagai catatan penting perjalanan kopi di masa depan.
"Film ini dibuat untuk melihat lebih dekat relasi antara manusia dan alam merawat keberlanjutan generasi yang akan datang. Tak hanya itu film ini dibuat agar masyarakat tahu tentang gambaran dan pembelajaran lengkap kopi Jawa ini," kata Budi.
Sebelumnya, saat membuka Kopi Craft Indonesia, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, mengatakan subsektor kopi dan film dapat diinovasikan sebagai suatu promosi yang menghibur. Sehingga hal tersebut bisa menjadikan kopi nation branding yang kuat.
“Kopi dan film ini bisa menjadi inovasi sebagai promosi. Adanya event Kopi Craft Indonesia sendiri pun selain meningkatkan pendapatan para pelaku subsektor kuliner khususnya penjual kopi, juga agar dapat menambah awareness masyarakat tentang keanekaragaman kopi Indonesia melalui pemutaran film dan workshop edukasi tentang kopi,” ujar Menparekraf Sandiaga.
Lebih lanjut, Sandiaga menjelaskan bahwa kopi menjadi produk yang sangat diunggulkan. Karena, Indonesia dikenal sebagai episentrum kopi di dunia.
“Saya berharap industri kopi akan menjadi tulang punggung penciptaan lapangan kerja, penggerak ekonomi Indonesia termasuk ekspor, dan akan menjadi nation branding Indonesia yang kuat,” jelas Menparekraf Sandiaga.
Pemutaran film “Legacy of Java” akan kembali dilaksanakan Minggu, 13 Juni 2021 bersamaan dengan hari terakhir pelaksanaan pameran Kopi Craft Indonesia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
Pemutaran film dokumenter "Legacy of Java" ini adalah salah satu bagian dari acara Kopi Craft Indonesia, hasil kolaborasi Kemenparekraf dengan Summarecon Mall Serpong dalam rangka mempromosikan subsektor kuliner kopi.
Sutradara Budi Kurniawan, menjelaskan film dokumenter "Legacy of Java" menceritakan tentang pemaparan yang kompleks antara hubungan manusia, alam, dan kopi Jawa. Film ini juga melibatkan banyak pihak, mulai dari petani, akademisi, sejarawan hingga seniman.
"Legacy of Java diracik dari sumber literatur sampai percakapan diskusi. Dari petani, seniman, sejarawan, ilmuwan, barista, pengusaha muda dan pelaku industri kopi,” tutur Budi Kurniawan dikutip dari siaran resmi, Minggu.
Budi mengatakan bahwa film “Legacy of Java” dibuat sejak Juni 2019 dengan pengambilan gambar yang melintasi pulau Jawa selama 11 hari. Lebih lanjut, ia berharap film dokumenter ini akan menjadi nutrisi visual untuk industri kopi, juga sebagai catatan penting perjalanan kopi di masa depan.
"Film ini dibuat untuk melihat lebih dekat relasi antara manusia dan alam merawat keberlanjutan generasi yang akan datang. Tak hanya itu film ini dibuat agar masyarakat tahu tentang gambaran dan pembelajaran lengkap kopi Jawa ini," kata Budi.
Sebelumnya, saat membuka Kopi Craft Indonesia, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, mengatakan subsektor kopi dan film dapat diinovasikan sebagai suatu promosi yang menghibur. Sehingga hal tersebut bisa menjadikan kopi nation branding yang kuat.
“Kopi dan film ini bisa menjadi inovasi sebagai promosi. Adanya event Kopi Craft Indonesia sendiri pun selain meningkatkan pendapatan para pelaku subsektor kuliner khususnya penjual kopi, juga agar dapat menambah awareness masyarakat tentang keanekaragaman kopi Indonesia melalui pemutaran film dan workshop edukasi tentang kopi,” ujar Menparekraf Sandiaga.
Lebih lanjut, Sandiaga menjelaskan bahwa kopi menjadi produk yang sangat diunggulkan. Karena, Indonesia dikenal sebagai episentrum kopi di dunia.
“Saya berharap industri kopi akan menjadi tulang punggung penciptaan lapangan kerja, penggerak ekonomi Indonesia termasuk ekspor, dan akan menjadi nation branding Indonesia yang kuat,” jelas Menparekraf Sandiaga.
Pemutaran film “Legacy of Java” akan kembali dilaksanakan Minggu, 13 Juni 2021 bersamaan dengan hari terakhir pelaksanaan pameran Kopi Craft Indonesia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021