Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali Putri Suastini Koster meminta Pemerintah Kabupaten Karangasem dapat lebih serius untuk membangkitkan dan mengembangkan potensi Bunga Kasna atau sering disebut Edelweiss Bali itu.
"Jika kita lihat kegunaan awal bunga kasna sebagai sarana upacara untuk Hari Raya Galungan saja, maka otomatis produksinya hanya enam bulan sekali. Itu tentu saja tidak baik bagi perekonomian warga di lereng Gunung Agung, Karangasem," kata Putri Koster di Karangasem, Rabu.
Oleh karena itu, ujar istri Gubernur Bali tersebut, maka perlu dijaga produksi bunga kasna agar tetap berkelanjutan.
Baca juga: "Taman Edelweiss" Karangasem perlu penataan infrastruktur
Terkait dengan ini, Putri Koster berharap Bupati Karangasem Gede Dana dapat lebih serius dalam membangkitkan potensi bunga kasna dan memberikan pembinaan bagi para petani, baik dari sisi pembudidayaan maupun dari sisi pemasaran.
Langkah pertama yang ia harapkan adalah para petani di Desa Temukus, lereng selatan Gunung Agung bisa membentuk koperasi, sehingga hasil panen bunga kasna para petani bisa ditampung di koperasi serta menjaga harga tetap wajar.
"Untuk itu, saya berharap Dinas Koperasi dan UMKM dapat memfasilitasi. Jika semua bisa terwujud, saya yakin para petani bisa sejahtera," ujarnya pada acara Pelantikan Ketua TP PKK dan Ketua Dekranasda Kabupaten Karangasem masa bakti 2021-2026 Nuriasih Gede Dana itu.
Putri Koster menambahkan, pihaknya memang berinisiatif untuk mengangkat lagi kerajinan dan UMKM sebagai salah satu tulang punggung perekonomian Bali saat ini, salah satunya melaluii bunga kasna karena akibat pandemi COVID-19 telah menyebabkan pariwisata Bali benar-benar terpuruk.
"Salah satunya adalah para petani bunga kasna di lereng Gunung Agung. Saya ingin ke depannya kita kembangkan bunga kasna menjadi salah satu ikon Bali, bahkan bisa diangkat menjadi kerajinan," ucap wanita yang juga Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali itu.
Baca juga: Indonesia Inaugurates Bromo Edelweiss Garden
Menurut dia, hal tersebut sesuai dengan visi misi Gubernur Bali 'Nangun Sat Kerthi Loka Bali' melalui pembangunan semesta berencana, yang berujung pada pembangunan manusia dan kesejahteraan masyarakat Bali.
"Jika bisa terwujud, selain mengangkat kesejahteraan masyarakat petani di Desa Temukus lereng Gunung Agung, juga bisa membuat kerajinan dari bahan bunga kasna dengan ciri khas Bali, kemudian bisa dipasarkan hingga ke kancah internasional," ujar Putri Koster.
Sementara itu, Bupati Karangasem Gede Dana menyambut baik dan mengapresiasi ide dari Ketua Dekranasda Provinsi Bali. Pihaknya berjanji akan gencar melakukan pembinaan dan memulai penataan manejemen terhadap budidaya bunga kasna tersebut.
Ia berharap, dengan manajemen yang baik dan terstruktur akan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat Karangasem.
Hadir pula dalam kesempatan tersebut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali Wayan Jarta, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Bali Wayan Mardiana, Wakil Bupati Karangasem Artha Dipa serta undangan terkait.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
"Jika kita lihat kegunaan awal bunga kasna sebagai sarana upacara untuk Hari Raya Galungan saja, maka otomatis produksinya hanya enam bulan sekali. Itu tentu saja tidak baik bagi perekonomian warga di lereng Gunung Agung, Karangasem," kata Putri Koster di Karangasem, Rabu.
Oleh karena itu, ujar istri Gubernur Bali tersebut, maka perlu dijaga produksi bunga kasna agar tetap berkelanjutan.
Baca juga: "Taman Edelweiss" Karangasem perlu penataan infrastruktur
Terkait dengan ini, Putri Koster berharap Bupati Karangasem Gede Dana dapat lebih serius dalam membangkitkan potensi bunga kasna dan memberikan pembinaan bagi para petani, baik dari sisi pembudidayaan maupun dari sisi pemasaran.
Langkah pertama yang ia harapkan adalah para petani di Desa Temukus, lereng selatan Gunung Agung bisa membentuk koperasi, sehingga hasil panen bunga kasna para petani bisa ditampung di koperasi serta menjaga harga tetap wajar.
"Untuk itu, saya berharap Dinas Koperasi dan UMKM dapat memfasilitasi. Jika semua bisa terwujud, saya yakin para petani bisa sejahtera," ujarnya pada acara Pelantikan Ketua TP PKK dan Ketua Dekranasda Kabupaten Karangasem masa bakti 2021-2026 Nuriasih Gede Dana itu.
Putri Koster menambahkan, pihaknya memang berinisiatif untuk mengangkat lagi kerajinan dan UMKM sebagai salah satu tulang punggung perekonomian Bali saat ini, salah satunya melaluii bunga kasna karena akibat pandemi COVID-19 telah menyebabkan pariwisata Bali benar-benar terpuruk.
"Salah satunya adalah para petani bunga kasna di lereng Gunung Agung. Saya ingin ke depannya kita kembangkan bunga kasna menjadi salah satu ikon Bali, bahkan bisa diangkat menjadi kerajinan," ucap wanita yang juga Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali itu.
Baca juga: Indonesia Inaugurates Bromo Edelweiss Garden
Menurut dia, hal tersebut sesuai dengan visi misi Gubernur Bali 'Nangun Sat Kerthi Loka Bali' melalui pembangunan semesta berencana, yang berujung pada pembangunan manusia dan kesejahteraan masyarakat Bali.
"Jika bisa terwujud, selain mengangkat kesejahteraan masyarakat petani di Desa Temukus lereng Gunung Agung, juga bisa membuat kerajinan dari bahan bunga kasna dengan ciri khas Bali, kemudian bisa dipasarkan hingga ke kancah internasional," ujar Putri Koster.
Sementara itu, Bupati Karangasem Gede Dana menyambut baik dan mengapresiasi ide dari Ketua Dekranasda Provinsi Bali. Pihaknya berjanji akan gencar melakukan pembinaan dan memulai penataan manejemen terhadap budidaya bunga kasna tersebut.
Ia berharap, dengan manajemen yang baik dan terstruktur akan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat Karangasem.
Hadir pula dalam kesempatan tersebut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali Wayan Jarta, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Bali Wayan Mardiana, Wakil Bupati Karangasem Artha Dipa serta undangan terkait.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021