Denpasar (Antara Bali) - Demontrasi pembuatan masakan tradisional Bali menyemarakkan hari ke delapan arena Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-34 yang digelar di lantai bawah gedung Ksirarnawa, Taman BUdaya Denpasar, Minggu.
Uniknya para peserta merupakan remaja putri yang turut serta mengikuti demostrasi masak masakan tradisional berupa pembuatan jajan khas Bali.
"Mereka sangat antusias sekali mengikuti acara itu dan saya berharap kepada orang tua untuk selalu memperkenalkan masakan tradisional kepada anak-anak. Saya tidak menyangka mereka bisa berkreasi membuat makanan khas Bali," kata Ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi Bali,Nyonya Ayu Pastika, di Denpasar, Minggu.
Acara yang digagas Dinas Kebudayaan Provinsi Bali dan PKK Provinsi Bali itu diikuti 33 orang remaja putri dengan membuat jajan "satuh" yang terbuat dari bahan ketan dan gula merah serta "kekuluban" atau jajan tradisional yang terbuat dari tepung terigu dengan parutan kelapa dicampur gula merah.
Demo masakan itu digelar sebagai upaya untuk mengembangkan kreasi dan apresiasi terhadap budaya khas Bali kepada generasi muda yang selama ini cenderung lebih mengenal aneka kue atau makanan khas negara barat.(IGT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
Uniknya para peserta merupakan remaja putri yang turut serta mengikuti demostrasi masak masakan tradisional berupa pembuatan jajan khas Bali.
"Mereka sangat antusias sekali mengikuti acara itu dan saya berharap kepada orang tua untuk selalu memperkenalkan masakan tradisional kepada anak-anak. Saya tidak menyangka mereka bisa berkreasi membuat makanan khas Bali," kata Ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi Bali,Nyonya Ayu Pastika, di Denpasar, Minggu.
Acara yang digagas Dinas Kebudayaan Provinsi Bali dan PKK Provinsi Bali itu diikuti 33 orang remaja putri dengan membuat jajan "satuh" yang terbuat dari bahan ketan dan gula merah serta "kekuluban" atau jajan tradisional yang terbuat dari tepung terigu dengan parutan kelapa dicampur gula merah.
Demo masakan itu digelar sebagai upaya untuk mengembangkan kreasi dan apresiasi terhadap budaya khas Bali kepada generasi muda yang selama ini cenderung lebih mengenal aneka kue atau makanan khas negara barat.(IGT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012