Denpasar (Antara Bali) - Kesenian Leko rekonstruksi, yang tergolong langka, turut memeriahkan Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-34 di panggung Angsoka, Taman Budaya, Denpasar, Sabtu.
"Kesenian langka itu dipersembahkan seniman Banjar Tinungan, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan," kata Kepala Seksi Pelestarian dan Pengembangan Seni pada Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Putu Sedana yang juga panitia PKB.
Pementasan itu berlangsung mulai pukul 11.00 Wita, bersama lima jenis atraksi kesenian yang ditampilkan pada hari ketujuh aktivitas seni tahunan di Pulau Dewata tersebut.
Dari enam grup seni itu, dua kegiatan tampil pada siang hari, satu pada sorenya dan tiga pementasan pada malam hari, ujar Putu Sedana seraya menjelaskan, selain pementasan kesenian leko, pada siang hari di kalangan Ratna Kanda juga digelar "workshop" menampilkan maestro seni lukis, Drs I Nyoman Gunarsa.
Gunarsa yang juga pendiri dan pengelola Museum Seni Lukis Klasik Bali dijadwalkan melukis wajah Gubernur Made Mangku Pastika dan istri Nyonya Ayu Pastika serta sejumlah model yang disiapkan panitia PKB.
Sedangkan pada sore hari di kalangan Ayodya Taman Budaya Denpasar mulai pukul 15.00 Wita digelar simposium lontar usadha Bali.
Tiga pementasan lainnya dimulai pukul 20.00 Wita, yakni di Gedung Kesiarnawa disuguhkan pementasan kesenian unggulan Provinsi Bali garapan tari Catur Asrama karya Ketut Suteja.
Kemudian parade Semar Pagulingan persembahan sanggar Santi Budaya Kota Singaraja, Kabupaten Buleleng, bersama sekaa (grup) Semara Pagulingan Seni Guntur Madu, Desa Pujungan, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan di panggung terbuka ISI Denpasar, disamping Taman Budaya.
Di panggung terbuka Ardha Candra Taman Budaya digelar final Jegeg Bagus tingkat Provinsi Bali, tutur Putu Sedana.(*/M038/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Kesenian langka itu dipersembahkan seniman Banjar Tinungan, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan," kata Kepala Seksi Pelestarian dan Pengembangan Seni pada Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Putu Sedana yang juga panitia PKB.
Pementasan itu berlangsung mulai pukul 11.00 Wita, bersama lima jenis atraksi kesenian yang ditampilkan pada hari ketujuh aktivitas seni tahunan di Pulau Dewata tersebut.
Dari enam grup seni itu, dua kegiatan tampil pada siang hari, satu pada sorenya dan tiga pementasan pada malam hari, ujar Putu Sedana seraya menjelaskan, selain pementasan kesenian leko, pada siang hari di kalangan Ratna Kanda juga digelar "workshop" menampilkan maestro seni lukis, Drs I Nyoman Gunarsa.
Gunarsa yang juga pendiri dan pengelola Museum Seni Lukis Klasik Bali dijadwalkan melukis wajah Gubernur Made Mangku Pastika dan istri Nyonya Ayu Pastika serta sejumlah model yang disiapkan panitia PKB.
Sedangkan pada sore hari di kalangan Ayodya Taman Budaya Denpasar mulai pukul 15.00 Wita digelar simposium lontar usadha Bali.
Tiga pementasan lainnya dimulai pukul 20.00 Wita, yakni di Gedung Kesiarnawa disuguhkan pementasan kesenian unggulan Provinsi Bali garapan tari Catur Asrama karya Ketut Suteja.
Kemudian parade Semar Pagulingan persembahan sanggar Santi Budaya Kota Singaraja, Kabupaten Buleleng, bersama sekaa (grup) Semara Pagulingan Seni Guntur Madu, Desa Pujungan, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan di panggung terbuka ISI Denpasar, disamping Taman Budaya.
Di panggung terbuka Ardha Candra Taman Budaya digelar final Jegeg Bagus tingkat Provinsi Bali, tutur Putu Sedana.(*/M038/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012