PresidenJoko Widodo mengatakan literasi digital nasional adalah kerja besar sehingga seluruh pihak perlu berkolaborasi agar semakin banyak masyarakat melek dan memahami ranah digital.

“Literasi digital adalah kerja besar. Pemerintah tidak bisa bekerja sendirian, perlu mendapatkan dukungan seluruh komponen bangsa,” kata Presiden Jokowi dalam sambutannya secara virtual saat meluncurkan Program Literasi Digital Nasional, di Jakarta, Kamis.

Presiden memberikan apresiasi kepada 110 lembaga dan berbagai komunitas yang terlibat dalam Program Literasi Digital Nasional. Program ini, ujar Presiden, harus terus menggelinding, membesar dan mendorong berbagai inisiatif komponen bangsa di berbagai tempat lain.
 

“Saya harap gerakan ini menggelinding dan terus membesar, bisa mendorong berbagai inisiatif di tempat lain melakukan kerja-kerja konkrit di tengah masyarakat agar semakin cakap memanfaatkan internet untuk kegiatan edukatif dan produktif,” ujar dia.

Menurut Kepala Negara, tantangan di ruang digital kini semakin besar. Pasalnya, konten-konten negatif kini terus bermunculan seperti kabar hoaks, penipuan daring, perjudian, eksploitasi seksual pada anak, perundungan siber, ujaran kebencian, hingga konten radikalisme.

Semua itu perlu diwaspadai karena dapat mengancam persatuan dan kesatuan. Oleh karena itu, Presiden mengajak masyarakat untuk membanjiri ranah digital dengan konten-konten positif.

“Kewajiban kita bersama untuk terus meminimalkan konten-konten negatif, membanjiri ruang digital dengan konten-konten positif, banjiri terus, isi terus dengan konten-konten positif,” ujarnya.

Peluncuran Program Literasi Digital Nasional pada Kamis ini dihadiri oleh Menteri Komunikasi dan Infromatika Johnny G. Plate, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim. Peluncuran ini juga menandai pelaksanaan kelas digital secara simultan di 514 kabupaten dan kota di 34 provinsi.
 

Pewarta: Indra Arief Pribadi

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021