Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna) kembali melakukan gerakan berbuka puasa bagi kaum dhuafa atau kurang mampu secara serentak di 17 kota di Indonesia selama dua hari, 5-6 Mei 2021.

“Selain menjadi bank yang berfokus pada pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), Bank Sampoerna senantiasa peduli terhadap masyarakat sekitar. Kegiatan ini dalam rangka mewujudkan kepedulian terhadap sesama yang adalah merupakan salah satu nilai yang kami hidupi di Bank Sampoerna”, kata Corporate Communications & Investor Relations Head Bank Sampoerna Ridy Sudarma di Jakarta, melalui siaran pers diterima, Rabu, di Denpasar.

Ia mengatakan Bank Sampoerna yang tersebar di 17 kota besar di Indonesia, yakni Kota Denpasar, Medan, Rantau Prapat, Palembang, Pekanbaru, Manado, Makassar, Palopo, Pontianak, Sorong, Jayapura, Surabaya, Malang, Semarang, Bandung, Jababeka dan Serpong dalam melakukan kegiatan ini bekerja sama dengan Dompet Dhuafa dan dilakukan dengan menghampiri warga yang kurang mampu.

"Kami tetap menjalankan protokol kesehatan, termasuk memastikan tidak adanya kerumunan atau antrian yang ingin mendapatkan paket berbuka puasa. Untuk itu kami bekerja sama dengan Dompet Dhuafa agar pembagian tersebut lebih tepat sasaran," ujar Ridy.

Bank Sampoerna juga memberikan sedikitnya 1.700 paket berbuka untuk di 17 kota. Bantuan ini tidak hanya dari perusahaan, tapi juga melibatkan seluruh karyawan bank yang ikut berdonasi.

"Kami juga menawarkan kepada seluruh karyawan untuk ikut berpartisipasi menyisihkan sedikit rejekinya untuk kegiatan ini. Jadi diharapkan karyawan juga ikut merasa peduli kepada sesama," ucapnya.
 
Ia mengatakan sepanjang tahun 2020, Bank Sampoerna membukukan penyaluran kredit sebesar Rp8,2 triliun, meningkat 4,2 persen (yoy) dari penyaluran tahun sebelumnya sebesar Rp7,8 triliun dan berhasil mencatatkan laba bersih pada akhir tahun 2020 sebesar Rp46,9 miliar, meningkat dibandingkan dengan laba pada tahun sebelumnya yang sebesar Rp18,5 miliar.

Dari total kredit yang disalurkan itu, penyaluran kredit ke segmen UMKM sebesar Rp4,2 triliun, kredit korporasi sebesar Rp 1,6 triliun, serta kredit konsumer sebesar Rp 2,4 triliun.

Sementara itu, total DPK hingga 31 Desember 2020 mencapai Rp10,4 triliun atau naik 7,6 persen (yoy) dari DPK tahun sebelumnya sebesar Rp9,7 triliun. Sehingga rasio pinjaman berbanding dengan dana pihak ketiga / LDR berada pada level 78,4 persen.


 

Pewarta: I Komang Suparta

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021