Yogyakarta (Antara Bali) - Tim Program Kreativitas Mahasiswa Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta memanfaatkan ekstrak daun kemangi (Ocinum canum) untuk membuat permen herbal pencegah bau mulut.
"Kemangi memiliki kandungan flavonoid bersifat antimikroba yang mampu mencegah masuknya bakteri, virus, dan jamur yang membahayakan tubuh," kata Ketua Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Winda Nirmala di Yogyakarta, Minggu.
Selain itu, menurut dia, flavonoid berperan secara langsung sebagai antibiotik yang mengganggu fungsi dari mikroorganisme. Selama ini kemangi biasa digunakan sebagai lalapan pada waktu makan untuk menghilangkan bau mulut, tetapi cara itu kurang efektif karena hanya dapat digunakan pada makanan tertentu.
"Oleh karena itu, diperlukan terobosan baru untuk dapat menghilangkan bau mulut dengan cara yang lebih efektif, misalnya dibuat permen. Cara itu lebih efektif karena permen dapat dikonsumsi kapan saja dan di mana saja," katanya.
Ia mengatakan masyarakat Indonesia kebanyakan menghindari makan makanan yang berpotensi menimbulkan bau mulut seperti jengkol, durian, dan petai. Bau mulut selain disebabkan oleh bakteri penyebab bau mulut, juga diakibatkan oleh sisa-sisa makanan yang tertinggal di dalam mulut.
"Hampir 90 persen penyebab bau mulut adalah bakteri penghasil sulfur yang tinggal di bagian belakang mulut. Untuk memberikan alternatif antibau mulut yang aman dikonsumsi, kami membuat permen herbal dari ekstrak daun kemangi," kata Winda.(*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Kemangi memiliki kandungan flavonoid bersifat antimikroba yang mampu mencegah masuknya bakteri, virus, dan jamur yang membahayakan tubuh," kata Ketua Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Winda Nirmala di Yogyakarta, Minggu.
Selain itu, menurut dia, flavonoid berperan secara langsung sebagai antibiotik yang mengganggu fungsi dari mikroorganisme. Selama ini kemangi biasa digunakan sebagai lalapan pada waktu makan untuk menghilangkan bau mulut, tetapi cara itu kurang efektif karena hanya dapat digunakan pada makanan tertentu.
"Oleh karena itu, diperlukan terobosan baru untuk dapat menghilangkan bau mulut dengan cara yang lebih efektif, misalnya dibuat permen. Cara itu lebih efektif karena permen dapat dikonsumsi kapan saja dan di mana saja," katanya.
Ia mengatakan masyarakat Indonesia kebanyakan menghindari makan makanan yang berpotensi menimbulkan bau mulut seperti jengkol, durian, dan petai. Bau mulut selain disebabkan oleh bakteri penyebab bau mulut, juga diakibatkan oleh sisa-sisa makanan yang tertinggal di dalam mulut.
"Hampir 90 persen penyebab bau mulut adalah bakteri penghasil sulfur yang tinggal di bagian belakang mulut. Untuk memberikan alternatif antibau mulut yang aman dikonsumsi, kami membuat permen herbal dari ekstrak daun kemangi," kata Winda.(*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012