PT Bio Farma (Persero) menyatakan akan mengupayakan terlebih dahulu ketersediaan pasokan vaksin Sinopharm untuk program Vaksinasi Gotong Royong atau vaksinasi mandiri.
Sekretaris Perusahaan Bio Farma sekaligus Juru Bicara Vaksin Bambang Heriyanto melalui pesan singkat di Jakarta, Selasa, mengatakan pihaknya akan terus melakukan upaya terbaik untuk mendatangkan vaksin COVID-19 sesegera mungkin.
"Kedatangan vaksin untuk (Vaksinasi) Gotong Royong masih dinamis. Kami terus upayakan yang terbaik (best effort) untuk mendatangkan vaksin tersebut sesegera mungkin," katanya.
Menurut Bambang, jika tak berhasil didatangkan pada akhir April ini, maka vaksin diharapkan bisa datang pada Mei mendatang.
"Jika tidak berhasil di akhir April, ya ke Mei. Vaksin yang sedang diupayakan pertama adalah dari Sinopharm," katanya.
Baca juga: Bio Farma targetkan produksi 13 juta vaksin pada Februari 2021
Sebelumnya, dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI awal April lalu, Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengungkapkan pihaknya sudah mendapatkan komitmen sekitar 35 juta vaksin untuk program vaksinasi mandiri atau gotong royong dari tiga merek vaksin COVID-19.
Tiga merek vaksin COVID-19 untuk program vaksinasi gotong royong, yakni Sinopharm, CanSino, dan Sputnik V.
Honesti memaparkan bahwa, Sinopharm akan mengirimkan vaksin sebanyak 15 juta dosis secara bertahap.
"Pada minggu keempat April ini dijadwalkan kita akan mendapatkan vaksin Sinopharm sebanyak 500.000 dosis vaksin," paparnya.
Untuk vaksin merek Sputnik V, Honesti menyampaikan, rencananya akan datang sekitar 20 juta dosis vaksin asal Rusia itu ke Indonesia.
"Akan dimulai pengiriman secepatnya setelah emergency use authorization (EUA) vaksin Sputnik V dari Badan POM keluar," ucapnya.
Baca juga: Bio Farma akan buat 4,7 juta dosis vaksin COVID-19
Sedangkan untuk vaksin CanSino, Honesti mengatakan, saat ini masih dalam proses dan sudah ada komitmen sebanyak lima juta dosis vaksin.
Sementara itu, dalam kesempatan berbeda, Kepala BPOM RI Penny K Lukito mengatakan vaksin Sinopharm yang didaftarkan oleh PT Kimia Farma, sampai saat ini masih proses evaluasi. Sinopharm merupakan vaksin produksi Beijing-Bio Institute Biological Products.Co., LtD, Tiongkok.
Sedangkan vaksin Sputnik V produksi Generium Joint Stock Company, Rusia, telah didaftarkan oleh PT Pratapa Nirmala dan masih menunggu tambahan data efikasi, keamanan dan mutu.
"Estimasi Emergency Use Authorization (EUA)-nya, apabila semua hal, baik teknis dan nonteknis berjalan dengan baik, adalah Mei 2021," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
Sekretaris Perusahaan Bio Farma sekaligus Juru Bicara Vaksin Bambang Heriyanto melalui pesan singkat di Jakarta, Selasa, mengatakan pihaknya akan terus melakukan upaya terbaik untuk mendatangkan vaksin COVID-19 sesegera mungkin.
"Kedatangan vaksin untuk (Vaksinasi) Gotong Royong masih dinamis. Kami terus upayakan yang terbaik (best effort) untuk mendatangkan vaksin tersebut sesegera mungkin," katanya.
Menurut Bambang, jika tak berhasil didatangkan pada akhir April ini, maka vaksin diharapkan bisa datang pada Mei mendatang.
"Jika tidak berhasil di akhir April, ya ke Mei. Vaksin yang sedang diupayakan pertama adalah dari Sinopharm," katanya.
Baca juga: Bio Farma targetkan produksi 13 juta vaksin pada Februari 2021
Sebelumnya, dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI awal April lalu, Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengungkapkan pihaknya sudah mendapatkan komitmen sekitar 35 juta vaksin untuk program vaksinasi mandiri atau gotong royong dari tiga merek vaksin COVID-19.
Tiga merek vaksin COVID-19 untuk program vaksinasi gotong royong, yakni Sinopharm, CanSino, dan Sputnik V.
Honesti memaparkan bahwa, Sinopharm akan mengirimkan vaksin sebanyak 15 juta dosis secara bertahap.
"Pada minggu keempat April ini dijadwalkan kita akan mendapatkan vaksin Sinopharm sebanyak 500.000 dosis vaksin," paparnya.
Untuk vaksin merek Sputnik V, Honesti menyampaikan, rencananya akan datang sekitar 20 juta dosis vaksin asal Rusia itu ke Indonesia.
"Akan dimulai pengiriman secepatnya setelah emergency use authorization (EUA) vaksin Sputnik V dari Badan POM keluar," ucapnya.
Baca juga: Bio Farma akan buat 4,7 juta dosis vaksin COVID-19
Sedangkan untuk vaksin CanSino, Honesti mengatakan, saat ini masih dalam proses dan sudah ada komitmen sebanyak lima juta dosis vaksin.
Sementara itu, dalam kesempatan berbeda, Kepala BPOM RI Penny K Lukito mengatakan vaksin Sinopharm yang didaftarkan oleh PT Kimia Farma, sampai saat ini masih proses evaluasi. Sinopharm merupakan vaksin produksi Beijing-Bio Institute Biological Products.Co., LtD, Tiongkok.
Sedangkan vaksin Sputnik V produksi Generium Joint Stock Company, Rusia, telah didaftarkan oleh PT Pratapa Nirmala dan masih menunggu tambahan data efikasi, keamanan dan mutu.
"Estimasi Emergency Use Authorization (EUA)-nya, apabila semua hal, baik teknis dan nonteknis berjalan dengan baik, adalah Mei 2021," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021