Agung Ayu Sutini, seorang pedagang di Pasar Pengosari, Kabupaten Badung, Bali, memanfaatkan pasar.id dari support BRI untuk melayani pembelinya yang takut datang berbelanja langsung ke pasar selama masa pandemi COVID-19.
"pasar.id ini sangat membantu saya untuk tetap dapat melayani pelanggan-pelanggan yang tidak berani datang berbelanja langsung ke pasar selama pandemi," ujar Agung Ayu Sutini di pasar setempat, Kamis.
Pada pertengahan tahun 2020, penjualannya sudah mengalami penurunan yang sangat signifikan akibat minimnya pembeli yang datang berbelanja langsung ke pasar.
Baca juga: "CSR" BRI bantu produktivitas petani salak di Karangasem
Sebelum pandemi COVID-19, rata-rata Agung Ayu Sutini bisa memperoleh keuntungan hingga Rp15 juta per bulan. Namun, saat pandemi keuntungannya merosot hingga menjadi sekitar Rp5 juta setiap bulannya.
Berharap dapat membantu kelancarannya dalam berdagang pada bulan Juli tahun 2020, ia mulai bergabung di pasar id. Beberapa saat setelah tergabung dalam pasar.id, ia mulai mendapatkan pesanan dari pembeli yang kemudian berkomunikasi dengannya melalui Whatsapp.
Pesanan tersebut kemudian diantarkan menggunakan jasa ojek daring maupun diantar langsung ke tempat pembeli oleh anaknya, I Gede Yogi Apryawan.
"Kebetulan anak saya juga berhenti bekerja di restoran yang tutup karena COVID-19. Jadi dia sekalian bantu-bantu saya untuk mengantarkan pesanan dari pasar.id. Jadinya ya anak saya ikut terbantu juga karena saat ini ada kegiatan," katanya.
Agung Ayu Sutini, menambahkan, saat ini dalam sehari, ia bisa mendapatkan sekitar 10 pesanan dari pembeli yang berbelanja melalui pasar.id. Pembeli tersebut berasal dari berbagai kawasan seperti Canggu, Kerobokan dan Seminyak di wilayah Kabupaten Badung.
Bahkan, ia juga pernah mendapatkan pesanan sejumlah bahan kebutuhan pokok dari pembeli luar kota yang berada di Kabupaten Tabanan.
Baca juga: Layani pelanggan seperti di kantor bank, agen BRILink di Denpasar raih untung puluhan juta per bulan
Setelah beberapa bulan bergabung dengan pasar.id, saat ini Agung Ayu Sutini sudah merasakan manfaat dari pasar.id yang dapat menghubungkannya dengan pembeli tanpa harus bertransaksi secara langsung di pasar tradisional.
"Saya merasa sangat terbantu dengan adanya pasar.id ini. Kalau tidak ada ini, tidak bisa jalan saya jualannya karena memang tidak ada orang belanja di pasar, sangat sepi sekarang," ungkap wanita berusia 55 tahun itu.
Sementara itu, Pemimpin Wilayah BRI Denpasar Rudy Andimono menjelaskan, pasar.id sebagai bentuk dukungan BRI terhadap sektor UMKM untuk dapat bertahan pada masa pandemi COVID-19.
pasar.id merupakan salah satu inovasi untuk membantu para pedagang agar tetap dapat berjualan. Keberadaan website tersebut menjadi solusi sekaligus alternatif bagi para pedagang untuk berinteraksi dengan konsumen tanpa tatap muka.
"pasar.id membantu pedagang pasar agar dapat memasarkan dagangannya kepada konsumen secara virtual tanpa harus bertemu secara langsung di lokasi pasar," kata Rudy Andimono.
Hingga saat ini, BRI Kanwil Denpasar mencatat terdapat 141 Pasar Tradisional yang ada di wilayah Bali dan 310 Pasar Tradisional se-Kanwil BRI Denpasar (Provinsi Bali, NTB, dan NTT) yang tergabung dalam pasar.id.
"Sedangkan jumlah transaksi sampai bulan Maret 2021 lalu tercatat sebanyak 15.882 transaksi senilai Rp884 juta se-Bali serta 24.660 transaksi senilai Rp1,9 miliar di pasar.id se-Kanwil Denpasar," ungkap Rudy Andimono.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
"pasar.id ini sangat membantu saya untuk tetap dapat melayani pelanggan-pelanggan yang tidak berani datang berbelanja langsung ke pasar selama pandemi," ujar Agung Ayu Sutini di pasar setempat, Kamis.
Pada pertengahan tahun 2020, penjualannya sudah mengalami penurunan yang sangat signifikan akibat minimnya pembeli yang datang berbelanja langsung ke pasar.
Baca juga: "CSR" BRI bantu produktivitas petani salak di Karangasem
Sebelum pandemi COVID-19, rata-rata Agung Ayu Sutini bisa memperoleh keuntungan hingga Rp15 juta per bulan. Namun, saat pandemi keuntungannya merosot hingga menjadi sekitar Rp5 juta setiap bulannya.
Berharap dapat membantu kelancarannya dalam berdagang pada bulan Juli tahun 2020, ia mulai bergabung di pasar id. Beberapa saat setelah tergabung dalam pasar.id, ia mulai mendapatkan pesanan dari pembeli yang kemudian berkomunikasi dengannya melalui Whatsapp.
Pesanan tersebut kemudian diantarkan menggunakan jasa ojek daring maupun diantar langsung ke tempat pembeli oleh anaknya, I Gede Yogi Apryawan.
"Kebetulan anak saya juga berhenti bekerja di restoran yang tutup karena COVID-19. Jadi dia sekalian bantu-bantu saya untuk mengantarkan pesanan dari pasar.id. Jadinya ya anak saya ikut terbantu juga karena saat ini ada kegiatan," katanya.
Agung Ayu Sutini, menambahkan, saat ini dalam sehari, ia bisa mendapatkan sekitar 10 pesanan dari pembeli yang berbelanja melalui pasar.id. Pembeli tersebut berasal dari berbagai kawasan seperti Canggu, Kerobokan dan Seminyak di wilayah Kabupaten Badung.
Bahkan, ia juga pernah mendapatkan pesanan sejumlah bahan kebutuhan pokok dari pembeli luar kota yang berada di Kabupaten Tabanan.
Baca juga: Layani pelanggan seperti di kantor bank, agen BRILink di Denpasar raih untung puluhan juta per bulan
Setelah beberapa bulan bergabung dengan pasar.id, saat ini Agung Ayu Sutini sudah merasakan manfaat dari pasar.id yang dapat menghubungkannya dengan pembeli tanpa harus bertransaksi secara langsung di pasar tradisional.
"Saya merasa sangat terbantu dengan adanya pasar.id ini. Kalau tidak ada ini, tidak bisa jalan saya jualannya karena memang tidak ada orang belanja di pasar, sangat sepi sekarang," ungkap wanita berusia 55 tahun itu.
Sementara itu, Pemimpin Wilayah BRI Denpasar Rudy Andimono menjelaskan, pasar.id sebagai bentuk dukungan BRI terhadap sektor UMKM untuk dapat bertahan pada masa pandemi COVID-19.
pasar.id merupakan salah satu inovasi untuk membantu para pedagang agar tetap dapat berjualan. Keberadaan website tersebut menjadi solusi sekaligus alternatif bagi para pedagang untuk berinteraksi dengan konsumen tanpa tatap muka.
"pasar.id membantu pedagang pasar agar dapat memasarkan dagangannya kepada konsumen secara virtual tanpa harus bertemu secara langsung di lokasi pasar," kata Rudy Andimono.
Hingga saat ini, BRI Kanwil Denpasar mencatat terdapat 141 Pasar Tradisional yang ada di wilayah Bali dan 310 Pasar Tradisional se-Kanwil BRI Denpasar (Provinsi Bali, NTB, dan NTT) yang tergabung dalam pasar.id.
"Sedangkan jumlah transaksi sampai bulan Maret 2021 lalu tercatat sebanyak 15.882 transaksi senilai Rp884 juta se-Bali serta 24.660 transaksi senilai Rp1,9 miliar di pasar.id se-Kanwil Denpasar," ungkap Rudy Andimono.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021