Pengelola Pusat Kesenian Saung Angklung Udjo di Jalan Padasuka Kota Bandung, Jawa Barat, dalam waktu dekat ini mengadakan pertunjukan secara virtual atau daring sebagai upaya bangkit dari pandemi COVID-19.
"Pandemi ini membuat kami harus berinovasi. Salah satunya dengan menggagas pertunjukan secara hibrid atau virtual. Konsepnya sedang kami matangkan sehingga bisa segera digelar secepatnya," kata CEO Saung Angklung Udjo Taufik Udjo, seusai menerima bantuan peralatan pertunjukan virtual dari Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) Jawa Barat, Rabu.
Baca juga: BI dorong UMKM di Bali gunakan kanal penjualan daring
Taufik mengucapkan terima kasih atas bantuan dari BMPD Jawa Barat tersebut karena Saung Angklung Udjo akan memanfaatkan bantuan peralatan dari BMPD untuk menggelar pertunjukan angklung secara hybrid.
"Bantuan ini ibaratnya penyambung nyawa buat kami setelah sejak tahun lalu kami dihantam pandemi COVID-19," kata dia.
Adapun jenis bantuan tersebut berupa kamera, "sound system", perangkat daring dan lainnya.
Taufik menuturkan hingga saat ini pihaknya masih terdampak pandemi COVID-19 dan jumlah kunjungan masih sangat minim, begitupun pertunjukan.
Baca juga: Siswa di Badung buat animasi secara otodidak selama daring
Hal tersebut berbeda dengan sebelum pandemi COVID-19 di mana jumlah kunjungan bisa mencapai 2.000 orang per hari dengan delapan kali pertunjukan.
"Tapi pada hari ini, setelah 16 November 2020, jangankan dua ribu orang, buat dapat dua orang saja sulit.
Ia mengatakan saat ini, sekitar 90 persen dari 1.000 pekerja seni di Saung Angklung Udjo masih dirumahkan akibat pandemi.
Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat yang juga Ketua BMPD Jawa Barat Herawanto mengatakan bantuan yang diberikan kepada Saung Angklung Udjo tersebut merupakan bentuk kepedulian perbankan Jawa Barat kepada seni dan budaya.
Menurut Herawanto, bantuan tersebut diharapkan bisa mendorong mereka kembali bangkit.
"Pemberian bantuan ini adalah bentuk kepedulian kami karena sektor pariwisata ini termasuk yang memberi efek ganda bagi ekonomi. Banyak sektor lain yang ikut bergerak apabila sektor wisata kembali normal," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
"Pandemi ini membuat kami harus berinovasi. Salah satunya dengan menggagas pertunjukan secara hibrid atau virtual. Konsepnya sedang kami matangkan sehingga bisa segera digelar secepatnya," kata CEO Saung Angklung Udjo Taufik Udjo, seusai menerima bantuan peralatan pertunjukan virtual dari Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) Jawa Barat, Rabu.
Baca juga: BI dorong UMKM di Bali gunakan kanal penjualan daring
Taufik mengucapkan terima kasih atas bantuan dari BMPD Jawa Barat tersebut karena Saung Angklung Udjo akan memanfaatkan bantuan peralatan dari BMPD untuk menggelar pertunjukan angklung secara hybrid.
"Bantuan ini ibaratnya penyambung nyawa buat kami setelah sejak tahun lalu kami dihantam pandemi COVID-19," kata dia.
Adapun jenis bantuan tersebut berupa kamera, "sound system", perangkat daring dan lainnya.
Taufik menuturkan hingga saat ini pihaknya masih terdampak pandemi COVID-19 dan jumlah kunjungan masih sangat minim, begitupun pertunjukan.
Baca juga: Siswa di Badung buat animasi secara otodidak selama daring
Hal tersebut berbeda dengan sebelum pandemi COVID-19 di mana jumlah kunjungan bisa mencapai 2.000 orang per hari dengan delapan kali pertunjukan.
"Tapi pada hari ini, setelah 16 November 2020, jangankan dua ribu orang, buat dapat dua orang saja sulit.
Ia mengatakan saat ini, sekitar 90 persen dari 1.000 pekerja seni di Saung Angklung Udjo masih dirumahkan akibat pandemi.
Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat yang juga Ketua BMPD Jawa Barat Herawanto mengatakan bantuan yang diberikan kepada Saung Angklung Udjo tersebut merupakan bentuk kepedulian perbankan Jawa Barat kepada seni dan budaya.
Menurut Herawanto, bantuan tersebut diharapkan bisa mendorong mereka kembali bangkit.
"Pemberian bantuan ini adalah bentuk kepedulian kami karena sektor pariwisata ini termasuk yang memberi efek ganda bagi ekonomi. Banyak sektor lain yang ikut bergerak apabila sektor wisata kembali normal," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021