Gubernur Bali Wayan Koster memperjuangkan agar 2.860.116 masyarakat di daerah itu yang belum mendapatkan vaksinasi COVID-19 agar dapat segera memperoleh vaksinasi.
"Untuk mencapai vaksinasi sebanyak tiga juta orang, tercatat jumlah penduduk yang sudah divaksinasi di Bali sebanyak 139.884 orang dan lagi 2.860.116 penduduk Bali belum divaksinasi, sehingga saat ini saya sedang berjuang agar 2.860.116 orang ini segera mendapatkan vaksinasi," kata Koster di Denpasar, Selasa.
Baca juga: Gubernur Bali apresiasi inovasi vaksinasi "zona hijau" libatkan OPD
Pemprov Bali, lanjut dia, menargetkan jumlah penduduk sasaran yang akan divaksinasi COVID-19 sebanyak 3 juta jiwa (70 persen dari sekitar 4,3 juta penduduk Bali).
Sebelumnya dapat rapat koordinasi bersama Kapolda Bali, Kasdam IX/Udayana dan Bupati/Wali Kota pada Senin (22/3) , Koster mengatakan untuk kelompok masyarakat yang sudah divaksin secara tuntas adalah tenaga kesehatan sejumlah 44.426 orang (112,23 persen).
Kemudian untuk kelompok masyarakat yang sedang divaksinasi meliputi lansia, pelayan publik (petugas keamanan, pegawai, petugas transportasi, sektor pariwisata, pedagang pasar, tenaga pendidik, tokoh agama, wakil rakyat, pejabat negara, atlet, dan wartawan) hingga masyarakat perkotaan.
Koster menambahkan mulai 22 Maret 2021 sampai dengan tanggal 4 April 2021 (14 hari) dilaksanakan vaksinasi di tiga Zona Hijau yang menjadi destinasi wisata di Bali sebanyak 170.487 orang, mulai dari Kawasan Ubud, meliputi Kelurahan Ubud, Kedewatan, Sayan, dan Petulu total sebanyak 47.045 orang.
Baca juga: Masyarakat Sanur mulai disuntik vaksin AstraZeneca
Kawasan Nusa Dua dan sekitarnya, meliputi ITDC, Kelurahan Benoa, Tanjung Benoa, Jimbaran, dan Tuban total sebanyak 87.715 orang, dan Kawasan Sanur, meliputi Desa Sanur, Sanur Kauh, serta Sanur Kaja total sebanyak 35.727 orang.
"Jadi, jumlah vaksin yang diperlukan mencapai 5.720.232 dosis, kemudian jumlah vaksin yang sudah diterima sebanyak 710.480 dosis dan jumlah vaksin tambahan yang diperlukan sebanyak 5.009.752 dosis," ucapnya.
Pihaknya merencanakan waktu pelaksanaan vaksinasi bagi masyarakat yang belum mendapatkan vaksinasi COVID-19 akan berlangsung 100 hari, yakni dari tanggal 23 Maret -30 Juni 2021 dengan target sasaran penduduk yang divaksin sebanyak 28.602 orang/hari dan dilaksanakan setiap hari mulai Pukul 08.00 Wita - selesai.
Untuk mensukseskan vaksinasi ini, Koster mengungkapkan sumber daya yang diperlukan berupa tenaga vaksinator sejumlah 716 orang dan sumber tenaga vaksinator ini berasal dari tenaga Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota dan TNI/Polri.
"Ada juga tenaga pendukung vaksinasi sebanyak 4.296 orang, tenaga kesehatan sebanyak 2.864 orang, tenaga non-kesehatan sebanyak 1.432 orang. Selain itu, sumber tenaga pendukung lainnya juga sangat diperlukan yang meliputi tenaga kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota, TNI-Polri, dan tenaga setempat," tambahnya.
Baca juga: Menparekraf tinjau vaksinasi COVID-19 untuk petugas bandara Bali (video)
Koster mengatakan sinergitas instansi/lembaga pendukung mulai dari TNI dan Polri, perguruan tinggi dan organisasi profesi bisa dilakukan secara gotong royong.
Untuk pembiayaan bersumber dari APBD Provinsi, APBD Kabupaten/Kota, dan pihak lain penyelenggara vaksinasi. "Sedangkan penyediaan vaksin menjadi tanggung jawab pemerintah pusat yang dialokasikan melalui pemerintah provinsi," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
"Untuk mencapai vaksinasi sebanyak tiga juta orang, tercatat jumlah penduduk yang sudah divaksinasi di Bali sebanyak 139.884 orang dan lagi 2.860.116 penduduk Bali belum divaksinasi, sehingga saat ini saya sedang berjuang agar 2.860.116 orang ini segera mendapatkan vaksinasi," kata Koster di Denpasar, Selasa.
Baca juga: Gubernur Bali apresiasi inovasi vaksinasi "zona hijau" libatkan OPD
Pemprov Bali, lanjut dia, menargetkan jumlah penduduk sasaran yang akan divaksinasi COVID-19 sebanyak 3 juta jiwa (70 persen dari sekitar 4,3 juta penduduk Bali).
Sebelumnya dapat rapat koordinasi bersama Kapolda Bali, Kasdam IX/Udayana dan Bupati/Wali Kota pada Senin (22/3) , Koster mengatakan untuk kelompok masyarakat yang sudah divaksin secara tuntas adalah tenaga kesehatan sejumlah 44.426 orang (112,23 persen).
Kemudian untuk kelompok masyarakat yang sedang divaksinasi meliputi lansia, pelayan publik (petugas keamanan, pegawai, petugas transportasi, sektor pariwisata, pedagang pasar, tenaga pendidik, tokoh agama, wakil rakyat, pejabat negara, atlet, dan wartawan) hingga masyarakat perkotaan.
Koster menambahkan mulai 22 Maret 2021 sampai dengan tanggal 4 April 2021 (14 hari) dilaksanakan vaksinasi di tiga Zona Hijau yang menjadi destinasi wisata di Bali sebanyak 170.487 orang, mulai dari Kawasan Ubud, meliputi Kelurahan Ubud, Kedewatan, Sayan, dan Petulu total sebanyak 47.045 orang.
Baca juga: Masyarakat Sanur mulai disuntik vaksin AstraZeneca
Kawasan Nusa Dua dan sekitarnya, meliputi ITDC, Kelurahan Benoa, Tanjung Benoa, Jimbaran, dan Tuban total sebanyak 87.715 orang, dan Kawasan Sanur, meliputi Desa Sanur, Sanur Kauh, serta Sanur Kaja total sebanyak 35.727 orang.
"Jadi, jumlah vaksin yang diperlukan mencapai 5.720.232 dosis, kemudian jumlah vaksin yang sudah diterima sebanyak 710.480 dosis dan jumlah vaksin tambahan yang diperlukan sebanyak 5.009.752 dosis," ucapnya.
Pihaknya merencanakan waktu pelaksanaan vaksinasi bagi masyarakat yang belum mendapatkan vaksinasi COVID-19 akan berlangsung 100 hari, yakni dari tanggal 23 Maret -30 Juni 2021 dengan target sasaran penduduk yang divaksin sebanyak 28.602 orang/hari dan dilaksanakan setiap hari mulai Pukul 08.00 Wita - selesai.
Untuk mensukseskan vaksinasi ini, Koster mengungkapkan sumber daya yang diperlukan berupa tenaga vaksinator sejumlah 716 orang dan sumber tenaga vaksinator ini berasal dari tenaga Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota dan TNI/Polri.
"Ada juga tenaga pendukung vaksinasi sebanyak 4.296 orang, tenaga kesehatan sebanyak 2.864 orang, tenaga non-kesehatan sebanyak 1.432 orang. Selain itu, sumber tenaga pendukung lainnya juga sangat diperlukan yang meliputi tenaga kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota, TNI-Polri, dan tenaga setempat," tambahnya.
Baca juga: Menparekraf tinjau vaksinasi COVID-19 untuk petugas bandara Bali (video)
Koster mengatakan sinergitas instansi/lembaga pendukung mulai dari TNI dan Polri, perguruan tinggi dan organisasi profesi bisa dilakukan secara gotong royong.
Untuk pembiayaan bersumber dari APBD Provinsi, APBD Kabupaten/Kota, dan pihak lain penyelenggara vaksinasi. "Sedangkan penyediaan vaksin menjadi tanggung jawab pemerintah pusat yang dialokasikan melalui pemerintah provinsi," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021