Denpasar (Antara Bali) - Ketua Komisi II DPRD Provinsi Bali Tutik Kusuma Wardhani menganggap perhatian pemerintah daerah kepada sektor pertanian hanya sebatas wacana.

"Jangan hanya wacana. 'Blue print' sektor pertanian harus ditaati dan aturannya benar-benar dilaksanakan," katanya di Denpasar, Kamis.

Ia mencontohkan tidak jarang patok jalur hijau bisa berpindah-pindah. "Hal itu menunjukkan belum ada kontrol yang baik dari pemerintah. Jangan meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) tetapi mengorbankan tanah yang subur menjadi lahan-lahan beton begitu saja. Diperlukan 'goodwill' dari pemerintah," kata salah satu Calon Bupati Buleleng yang gagal meraih kemengan itu.

Menurut Tutik, petani sampai mengalihfungsikan lahan pertanian karena mereka frustrasi dengan besarnya pajak yang harus ditanggung, harga pupuk yang melambung, dan kesulitan mendapatkan pupuk, dibandingkan hasil panen yang diperoleh.

"Ketika petani semakin frustrasi, sawah akhirnya dijual. Ketika mereka tidak bisa mengelola uangnya, akhirnya mereka menjadi miskin lagi," ucap ketua dari komisi yang membidangi perekonomian dan pertanian tersebut.

Oleh karena itu, dia sangat mengharapkan pemimpin daerah dan jajarannya bisa menciptakan solusi dan alternatif dari masalah-masalah pertanian yang muncul dan jangan malah dibiarkan.(LHS)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012