TNI AL melalui Koarmada II mengerahkan KRI I Gusti Ngurah Rai (GNR-332) yang dikomandani oleh Kolonel Laut (P) Sumarji Bimo Aji guna menjaga keamanan perairan perbatasan RI-Malaysia di Ambalat di bawah kendali operasi Gugus Tempur Laut (Guspurla) Koarmada II.
Dinas Penerangan Koarmada II dalam keterangan pers yang diterima di Denpasar, Rabu, melaporkan operasi kali ini dipimpin langsung oleh Komandan Guspurla Koarmada II Laksma TNI Rahmat Eko Rahardjo dengan onbord di KRI GNR-332 pada Minggu (7/2).
Laksma Rahmat Eko mengatakan KRI GNR-332 dalam misi kali ini didukung Heli Panther HS 4211 guna memperkuat kemampuan identification, survelllance, recognition, serta kegiatan lain dalam menunjang tercapainya misi dan tujuan operasi.
Baca juga: Prajurit TNI bersihkan jalan kampung Mosso di perbatasan RI-PNG
"Heli panther HS 4211 dilengkapi dengan Dipping Sonar L-3 Ocean Systems DS-100 Helicopter Long-Range Active Sonar (HELRAS) yang dapat beroperasi optimal di area laut dangkal dan laut dalam. Dipadu dengan perangkat DS-100, Heli Panther dirancang ideal untuk melakukan redetection, melokalisir sasaran, dan melancarkan serangan torpedo di perairan dangkal maupun perairan dalam," kata Laksma Rahmat Eko.
Pengerahan KRI GNR-332 ini sekaligus menindaklanjuti instruksi Kasal Laksamana TNI Yudo Margono melalui Pangkoarmada II Laksda TNI I NG Sudhihartawan untuk menjaga wilayah perairan-perairan strategis di Indonesia dengan menghadirkan unsur KRI, kata Laksma Rahmat.
Kemanunggalan TNI-rakyat
Sementara itu dalam rangka mewujudkan kemanunggalan TNI dengan rakyat, prajurit Satgasmar Ambalat XXVI BKO Guspurla Koarmada II membantu warga masyarakat membangun tempat ibadah (mushola) di desa Tanjung Aru Kec. Sebatik Timur, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Senin (8/2).
Baca juga: TNI ajarkan masyarakat di perbatasan bikin produk keterampilan
Komandan Satgasmar Ambalat XXVI Lettu Mar M. Adam Septian Keualana menuturkan kegiatan gotong royong untuk mempercepat proses pembangunan sarana ibadah itu juga dimaksudkan agar tumbuh kedekatan secara emosional antara personel satgas dengan masyarakat sehingga dapat terjalin kemanunggalan TNI dan Rakyat.
"Kekompakan ini terjalin saat Personel Satgasmar Ambalat XXVI, Perangkat Kecamatan Sebatik Timur dan warga desa Tanjung Aru terlihat bahu membahu mengaduk semen, mengangkat pasir serta batu yang digunakan sebagai bahan untuk mengecor atap mushola," kata Lettu Adam.
Secara terpisah, Komandan Guspurla Koarmada II Laksma TNI Rahmat Eko Rahardjo mengatakan kemanunggalan prajurit Satgasmar Ambalat XXVI merupakan wujud TNI selalu bersama rakyat.
"Hal ini sesuai dengan penekanan Pangkoarmada II Laksda TNI I N.G. Sudihartawan, sekaligus tindak lanjut dari program prioritas Kasal Laksamana TNI Yudo Margono bidang pembangunan sistem pembinaan kekuatan dan kesiapan Operasi, dengan harapan agar TNI semakin kuat bersama rakyat karena TNI lahir, tumbuh dan berkembang dari rakyat. Rakyat adalah Ibu kandung dari TNI itu sendiri," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
Dinas Penerangan Koarmada II dalam keterangan pers yang diterima di Denpasar, Rabu, melaporkan operasi kali ini dipimpin langsung oleh Komandan Guspurla Koarmada II Laksma TNI Rahmat Eko Rahardjo dengan onbord di KRI GNR-332 pada Minggu (7/2).
Laksma Rahmat Eko mengatakan KRI GNR-332 dalam misi kali ini didukung Heli Panther HS 4211 guna memperkuat kemampuan identification, survelllance, recognition, serta kegiatan lain dalam menunjang tercapainya misi dan tujuan operasi.
Baca juga: Prajurit TNI bersihkan jalan kampung Mosso di perbatasan RI-PNG
"Heli panther HS 4211 dilengkapi dengan Dipping Sonar L-3 Ocean Systems DS-100 Helicopter Long-Range Active Sonar (HELRAS) yang dapat beroperasi optimal di area laut dangkal dan laut dalam. Dipadu dengan perangkat DS-100, Heli Panther dirancang ideal untuk melakukan redetection, melokalisir sasaran, dan melancarkan serangan torpedo di perairan dangkal maupun perairan dalam," kata Laksma Rahmat Eko.
Pengerahan KRI GNR-332 ini sekaligus menindaklanjuti instruksi Kasal Laksamana TNI Yudo Margono melalui Pangkoarmada II Laksda TNI I NG Sudhihartawan untuk menjaga wilayah perairan-perairan strategis di Indonesia dengan menghadirkan unsur KRI, kata Laksma Rahmat.
Kemanunggalan TNI-rakyat
Sementara itu dalam rangka mewujudkan kemanunggalan TNI dengan rakyat, prajurit Satgasmar Ambalat XXVI BKO Guspurla Koarmada II membantu warga masyarakat membangun tempat ibadah (mushola) di desa Tanjung Aru Kec. Sebatik Timur, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Senin (8/2).
Baca juga: TNI ajarkan masyarakat di perbatasan bikin produk keterampilan
Komandan Satgasmar Ambalat XXVI Lettu Mar M. Adam Septian Keualana menuturkan kegiatan gotong royong untuk mempercepat proses pembangunan sarana ibadah itu juga dimaksudkan agar tumbuh kedekatan secara emosional antara personel satgas dengan masyarakat sehingga dapat terjalin kemanunggalan TNI dan Rakyat.
"Kekompakan ini terjalin saat Personel Satgasmar Ambalat XXVI, Perangkat Kecamatan Sebatik Timur dan warga desa Tanjung Aru terlihat bahu membahu mengaduk semen, mengangkat pasir serta batu yang digunakan sebagai bahan untuk mengecor atap mushola," kata Lettu Adam.
Secara terpisah, Komandan Guspurla Koarmada II Laksma TNI Rahmat Eko Rahardjo mengatakan kemanunggalan prajurit Satgasmar Ambalat XXVI merupakan wujud TNI selalu bersama rakyat.
"Hal ini sesuai dengan penekanan Pangkoarmada II Laksda TNI I N.G. Sudihartawan, sekaligus tindak lanjut dari program prioritas Kasal Laksamana TNI Yudo Margono bidang pembangunan sistem pembinaan kekuatan dan kesiapan Operasi, dengan harapan agar TNI semakin kuat bersama rakyat karena TNI lahir, tumbuh dan berkembang dari rakyat. Rakyat adalah Ibu kandung dari TNI itu sendiri," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021