Washington (Antara Bali) - Anak-anak memiliki risiko yang besar akibat baterai kancing karena benda tersebut ternyata dapat menyebabkan luka bakar elektrik atau pun kimia jika tertelan.
Sebuah penelitian di Amerika Serikat menunjukkan jumlah pasien anak-anak di unit gawat darurat (UGD) meningkat dua kali lipat selama dua dekade terakhir karena menelan baterai kancing.
Hal itu dikarenakan baterai berbentuk koin tersebut mudah ditemui pada mainan anak, remote kontrol dan alat bantu dengar. Menurut sebuah penelitian di Pediatrics, jurnal Ilmu Kedokteran Anak Akademi Amerika, baterai tersebut merupakan godaan menarik bagi balita karena mengkilap.
Para ahli mengatakan bahwa baterai kancing memiliki resiko ekstra karena dapat mengirimkan arus listrik lewat jaringan kerongkongan, hingga akhirnya dapat membakar dan membentuk sebuah lubang di trakea atau tabung kerongkongan, tanpa menunjukkan gejala cedera langsung pada anak.
"Jika seorang anak menelan baterai kancing, sementara orang tuanya mungkin tidak menyaksikan langsung kejadiannya dan anak itu awalnya tidak mengalami gejala kesakitan, maka waktu akan berjalan begitu cepat," kata Gary Smith, Kepala Pusat Penelitian dan Kebijakan Cedera Rumah Sakit Anak Nationwide di Columbus, Ohio.(IGT/M038/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
Sebuah penelitian di Amerika Serikat menunjukkan jumlah pasien anak-anak di unit gawat darurat (UGD) meningkat dua kali lipat selama dua dekade terakhir karena menelan baterai kancing.
Hal itu dikarenakan baterai berbentuk koin tersebut mudah ditemui pada mainan anak, remote kontrol dan alat bantu dengar. Menurut sebuah penelitian di Pediatrics, jurnal Ilmu Kedokteran Anak Akademi Amerika, baterai tersebut merupakan godaan menarik bagi balita karena mengkilap.
Para ahli mengatakan bahwa baterai kancing memiliki resiko ekstra karena dapat mengirimkan arus listrik lewat jaringan kerongkongan, hingga akhirnya dapat membakar dan membentuk sebuah lubang di trakea atau tabung kerongkongan, tanpa menunjukkan gejala cedera langsung pada anak.
"Jika seorang anak menelan baterai kancing, sementara orang tuanya mungkin tidak menyaksikan langsung kejadiannya dan anak itu awalnya tidak mengalami gejala kesakitan, maka waktu akan berjalan begitu cepat," kata Gary Smith, Kepala Pusat Penelitian dan Kebijakan Cedera Rumah Sakit Anak Nationwide di Columbus, Ohio.(IGT/M038/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012