Tujuh orang di kota pelabuhan Marseille, Prancis terbukti positif virus varian baru COVID-19 Inggris yang sangat menular, seperti diungkapkan otoritas setempat pada Minggu (10/1).
Wali kota Benoit Payan mengatakan ketujuh orang tersebut termasuk di antara 23 orang yang teridentifikasi terpapar virus corona varian baru, serta 30 orang lainnya dari gedung apartemen yang sama, yang sedang menjalani tes.
"Saat ini, setiap menitnya penting untuk mencegah penyebaran varian (COVID-19) Inggris ini," kata Payan saat konferensi pers.
Menanggapi adanya temuan varian baru COVID-19 di kota Marseille, otoritas setempat memberlakukan jam malam lebih awal, menggeser waktu yang semula jam 8 malam, menjadi jam 6 sore hingga 6 pagi keesokan harinya.
Untuk saat ini jam malam di Paris masih berlaku mulai 20.00-06.00 waktu setempat, meski pemerintah mengatakan tidak menutup kemungkinan untuk pembatasan yang lebih ketat jika situasi COVID-19 di Prancis memburuk.
Sumber: Reuters
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
Wali kota Benoit Payan mengatakan ketujuh orang tersebut termasuk di antara 23 orang yang teridentifikasi terpapar virus corona varian baru, serta 30 orang lainnya dari gedung apartemen yang sama, yang sedang menjalani tes.
"Saat ini, setiap menitnya penting untuk mencegah penyebaran varian (COVID-19) Inggris ini," kata Payan saat konferensi pers.
Menanggapi adanya temuan varian baru COVID-19 di kota Marseille, otoritas setempat memberlakukan jam malam lebih awal, menggeser waktu yang semula jam 8 malam, menjadi jam 6 sore hingga 6 pagi keesokan harinya.
Untuk saat ini jam malam di Paris masih berlaku mulai 20.00-06.00 waktu setempat, meski pemerintah mengatakan tidak menutup kemungkinan untuk pembatasan yang lebih ketat jika situasi COVID-19 di Prancis memburuk.
Sumber: Reuters
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021