Universitas Udayana (Unud) memamerkan 40 hasil kinerja inovasi dari para peneliti dan investor dalam kegiatan "Bakti Inovasi Universitas Udayana" sebagai wujud kebangkitan inovasi di masa pandemi COVID-19.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
"Masa pandemi ini memberikan pesan bahwa Universitas Udayana harus mengukuhkan diri sebagai kampus inovasi. Perguruan tinggi di Indonesia, termasuk Unud, perlu membuat lompatan besar dalam proses inovasi dan menampilkan diri sebagai kampus inovasi untuk mendapatkan peluang kemandirian dan daya saing bangsa," kata Rektor Unud Prof. AA Raka Sudewi dalam keterangan pers di Kampus Bukit Jimbaran, Badung, Rabu.
Ia mengatakan beberapa peneliti telah menghasilkan berbagai karya inovasi guna mencegah dan mengendalikan pandemi COVID-19. Beberapa inovasi telah diserap dunia industri serta dikembangkan sebagai produk komersial yang empatik, lalu dalam bentuk purwarupa untuk uji klinis dan uji pasar yang menjadi fase riset lanjutan di tahun yang akan datang.
Adapun inovasi yang dipamerkan antara lain prototipe vaksin COVID-19 (Protovak MRNA-QUART COVID-19), kit deteksi antibodi terhadap COVID-19 (Covidek ELISA-AB), kit deteksi virus COVID-19 dengan target antibodi (Covidek ELISA-Virus COVID-19), Protovak COVID-19 Anjing dan Kucing, minuman botanikal herbal (Soc Tea), Arak Hand Sanitizer (Bio HS), Robot Assitance Udayana (RATNA), SmartDrone penyemprot desinfektan COVID-19, dan lainnya.
Selain itu, Universitas Udayana juga melakukan upaya untuk mendorong para peneliti menghasilkan inovasi dengan mengembangkan produk, proses produksi, serta meningkatkan nilai ekonomi suatu produk.
Inovasi yang bernilai ekonomi berperan besar untuk memperkuat posisi dan daya saing bangsa dalam ekonomi global. Selain itu, lahirnya inovasi mendorong kemandirian suatu bangsa yang tercermin melalui devisa negara, penciptaan lapangan kerja, pengolahan sumber bahan baku alam menjadi barang jadi dengan nilai tambah ekonomi yang lebih tinggi.
Baca juga: Unud produksi 2.550 hand sanitizer untuk dibagi ke desa-desa
Baca juga: Unud produksi 2.550 hand sanitizer untuk dibagi ke desa-desa
Sebelumnya, Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Prof. Dr. Bambang Brodjonegoro mengapresiasi puluhan inovasi Universitas Udayana yang tercipta selama masa pandemi COVID-19.
“Ini hal yang bagus sekali. Perguruan tinggi tidak hanya menghasilkan riset saja namun dapat melahirkan inovasi-inovasi yang dapat digunakan oleh masyarakat. Oleh karena itu, saya sangat mengapresiasi upaya Universitas Udayana dalam membangun komunitas riset untuk melahirkan Inovasi,”katanya.
Menteri Bambang mengharapkan penguasaan teknologi dapat terus dikembangkan, sehingga perguruan tinggi dapat makin berkontribusi menciptakan inovasi. Kata dia, inovasi ini tidak hanya untuk mengatasi COVID-19 namun juga dalam sektor-sektor lain yang dapat menjadi solusi permasalahan bangsa.
Selain itu, sistem riset dan inovasi yang terbangun dapat berkontribusi dalam diversifikasi ekonomi Bali pada beberapa sektor seperti pengolahan pangan, pengembangan obat-obatan terstandar, dan industri kreatif.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020