Denpasar (Antara Bali) - Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) PGRI Bali sejak berdiri hingga kini telah menghasilkan 1.800 guru olahraga yang mengajar di sejumlah lembaga pendidikan, mulai SD hingga SMA.
    
"Sampai saat ini kami masih terus mencetak guru olahraga dan kesehatan yang profesional dan bertanggung jawab," kata Dekan Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK) IKIP PGRI Bali, Drs I Ketut Sumerta, M.For, di Denpasar, Sabtu.
    
Ia membina calon guru olahraga agar bisa mendidik murid-muridnya sebagai atlet. "Syukur-syukur kalau binaanya bisa menjadi atlet berprestasi," katanya.
    
Rektor IKIP PGRI Bali,  Dr I Made Suarta, SH, M.Hum, menilai gebrakan yang dilakukan FPOK dapat dilihat pula dengan pencapaian indeks prestasi (IP) mahasiswanya.
    
Dalam yudisium tahun ini, IP tertinggi mahasiswa FPOK mencapai 3,21, padahal tahun lalu hanya 3,18. "Hal itu menandakan adanya kemajuan dan tentu saja atas kerja keras dari para dosen dan mahasiswa dalam mengikuti proses belajar dan mengajar di FPOK," katanya.
    
Selain mencetak guru olahraga, FPOK IKIP PGRI juga berhasil melahirkan atlet-atlet berprestasi, baik di tingkat nasional maupun internasional, pada cabang olahraga atletik, karate, judo, dan pencak silat.
    
Satu di antaranya adalah keberhasilan Maria Natalia Londa, atlet lompat jauh yang membela Tim Merah Putih dalam meraih medali emas pada Taiwan Open Championships di Kaohsiung, Taiwan, Mei 2011.(*/M038/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012