Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengapresiasi kinerja industri minyak kelapa sawit dan turunannya yang tetap stabil dan menjadi penopang perekonomian Indonesia, terutama saat pandemi COVID-19.
Dalam konferensi minyak sawit terbesar Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) 2020, Menko Luhut Pandjaitan menjelaskan bahwa ekspor minyak sawit tetap positif meski ada penurunan permintaan di beberapa negara tujuan ekspor. Hingga September 2020 nilai ekspor sawit mencapai 13,84 miliar dolar AS.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada industri sawit yang merupakan kontributor utama penghasil devisa Indonesia dan penopang ekonomi Indonesia, terutama dalam kondisi pandemi COVID-19," kata Menko Luhut Pandjaitan dalam IPOC 2020 yang diselenggarakan secara virtual, Kamis.
Menko Luhut memastikan bahwa pemerintah akan selalu mendukung terciptanya kepastian berusaha di industri sawit. Kepastian berusaha itu diharapkan semakin baik melalui Undang-Undang Cipta Kerja yang belum lama ini disahkan.
Baca juga: Menko Perekonomian: minyak sawit industri paling strategis
Semua aturan dalam UU Cipta Lapangan Kerja tersebut, kata Menko Luhut, bertujuan menciptakan kepastian dan kemudahan berusaha serta iklim investasi yang kondusif.
"UU Cipta Kerja mengatur tata kelola lahan dan perizinan, serta kemitraan dalam industri sawit. Diharapkan, investasi di industri sawit baik hulu dan hilir akan semakin meningkat dengan adanya UU Cipta Kerja dan turunannya," kata Menko Luhut Pandjaitan.
Di sisi lain Menko Luhut juga menyampaikan tantangan yang masih dihadapi industri kelapa sawit yaitu kampanye negatif baik di dalam maupun luar negeri.
Mengingat pentingnya industri ini bagi Indonesia, Menko Luhut Pandjaitan berharap agar seluruh pihak bekerja sama untuk memerangi informasi negatif tentang sawit. Ia juga menekankan pentingnya tata kelola industri sawit yang berkelanjutan.
Seperti diketahui, industri minyak sawit telah memberikan kontribusi yang signifikan penciptaan lapangan kerja bagi lebih dari 16 juta orang dan memberikan kontribusi rata-rata sekitar 20 miliar dolar AS per tahun.
Baca juga: IPOC 2019 di Bali, Gapki perkirakan harga CPO akan membaik
Ada pun produksi minyak sawit mentah mencapai 49 juta ton dengan kinerja ekspor CPO dan produk turunannya mencapai nilai sekitar Rp293 triliun.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
Dalam konferensi minyak sawit terbesar Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) 2020, Menko Luhut Pandjaitan menjelaskan bahwa ekspor minyak sawit tetap positif meski ada penurunan permintaan di beberapa negara tujuan ekspor. Hingga September 2020 nilai ekspor sawit mencapai 13,84 miliar dolar AS.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada industri sawit yang merupakan kontributor utama penghasil devisa Indonesia dan penopang ekonomi Indonesia, terutama dalam kondisi pandemi COVID-19," kata Menko Luhut Pandjaitan dalam IPOC 2020 yang diselenggarakan secara virtual, Kamis.
Menko Luhut memastikan bahwa pemerintah akan selalu mendukung terciptanya kepastian berusaha di industri sawit. Kepastian berusaha itu diharapkan semakin baik melalui Undang-Undang Cipta Kerja yang belum lama ini disahkan.
Baca juga: Menko Perekonomian: minyak sawit industri paling strategis
Semua aturan dalam UU Cipta Lapangan Kerja tersebut, kata Menko Luhut, bertujuan menciptakan kepastian dan kemudahan berusaha serta iklim investasi yang kondusif.
"UU Cipta Kerja mengatur tata kelola lahan dan perizinan, serta kemitraan dalam industri sawit. Diharapkan, investasi di industri sawit baik hulu dan hilir akan semakin meningkat dengan adanya UU Cipta Kerja dan turunannya," kata Menko Luhut Pandjaitan.
Di sisi lain Menko Luhut juga menyampaikan tantangan yang masih dihadapi industri kelapa sawit yaitu kampanye negatif baik di dalam maupun luar negeri.
Mengingat pentingnya industri ini bagi Indonesia, Menko Luhut Pandjaitan berharap agar seluruh pihak bekerja sama untuk memerangi informasi negatif tentang sawit. Ia juga menekankan pentingnya tata kelola industri sawit yang berkelanjutan.
Seperti diketahui, industri minyak sawit telah memberikan kontribusi yang signifikan penciptaan lapangan kerja bagi lebih dari 16 juta orang dan memberikan kontribusi rata-rata sekitar 20 miliar dolar AS per tahun.
Baca juga: IPOC 2019 di Bali, Gapki perkirakan harga CPO akan membaik
Ada pun produksi minyak sawit mentah mencapai 49 juta ton dengan kinerja ekspor CPO dan produk turunannya mencapai nilai sekitar Rp293 triliun.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020