Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali Putri Suastini Koster mengharapkan UMKM dan IKM di Bali dapat memanfaatkan Pameran Bali Bangkit di Gedung Ksirarnawa Art Center Denpasar pada 4-31 Desember 2020, untuk tetap menunjukkan kualitas hasil produksi.

"Melalui pameran Bali Bangkit para pelaku UMKM dan IKM diharapkan mampu memanfaatkan kesempatan ini sebagai salah satu upaya mengembalikan kepercayaan dunia terhadap kerajinan masyarakat Bali yang tetap berkualitas dan memiliki ciri khas tersendiri," kata Ketua Dekranasda Provinsi Bali Putri Suastini Koster di Gedung Kerta Sabha Denpasar, Rabu (2/12).

Peserta pameran Bali Bangkit yang merupakan pelaku UMKM dan IKM se-Bali diminta saling bersinergi dan menjaga keutuhan dalam persaingan secara sehat.
"Kalian harus mampu memanfaatkan pameran Bali Bangkit ini sebagai media atau wadah promosi di tengah masa pandemi ini," ujarnya saat  berkoordinasi mematangkan perencanaan pameran Bali Bangkit dengan peserta pameran.

Selain melalui pameran Bali Bangkit yang diselenggarakan secara offline di Gedung Ksirarnawa Art Center Denpasar sejak 4 hingga 31 Desember mendatang, pelaku UMKM dan IKM juga harus mampu memulai promosi secara online melalui E-Marketplace dan masuk pada sistem platform digital yang sudah disediakan oleh Balimall.id.

Pameran Bali Bangkit yang diikuti oleh 184 peserta ini akan dibagi menjadi dua kloter, yakni 92 peserta mengikuti pameran Bali Bangkit pada 4-16 Desember 2020, sedangkan 92 peserta lainnya akan mengikuti pameran lanjutan pada 18-31 Desember 2020. Sebanyak 184 peserta ini terdiri atas 20 kuliner dan 164 kriya (kerajinan).

"Mau tidak mau, suka tidak suka, produk hasil kerajinan harus mampu beralih ke sistem 'online' dalam memasarkan untuk mengangkat produk IKM kita. Dengan tagline "Untuk mendapatkan produk asli Bali yang berkualitas maka carilah di BaliMall", ditujukan untuk menarik kunjungan pembeli melalui platform digital atau online, yang bisa dibuka oleh siapa saja dan di mana saja," ucapnya.

Baca juga: Dekranasda Bali: UMKM "dewa penyelamat" ekonomi saat pandemi

Selain itu, keberlanjutan produk harus tetap terjaga dan memiliki stok yang cukup dan memadai. Untuk mendukung promosi secara online setiap penjual harus tetap mengisi keunggulan dari produk yang dimilikinya serta mengemasnya dengan baik dan mencantumkan harga sehingga menarik bagi pembeli.

Putri Koster menambahkan, model hybrid di tengah masa pandemi menjadi salah satu upaya peralihan dari offline menuju online dengan tujuan tetap dapat mempromosikan produk kerajinan. 

E-marketplace atau platform digital nantinya juga bisa digunakan sebagai tempat atau wadah promosi produk khas Bali secara online. Marketplace Balimall khusus untuk menjual produk asli Bali oleh warga yang berdomisili di Bali dan dengan kerajinan ciri khas Bali.

Selain untuk menggeliatkan perekonomian Bali secara perlahan, pameran Bali Bangkit dan penguasaan teknologi dan informatika merupakan cara efektif dan efisien dalam mempromosikan produk unggulan Bali, dengan tetap menjaga kelestarian dan keberlangsungan pertahanan seni dan budaya yang ada pada sisi grafis kerajinan yang dimiliki oleh UMKM dan IKM Provinsi Bali. 

"Jangan sampai kerajinan yang kita miliki dan pertahankan dari zaman dahulu kemudian menjadi mati karena diadopsi oleh teknologi dan terutama tangan tangan yang tidak bertanggung jawab. Mari kita mulai menggunakan produksi lokal agar pelaku UMKM dan IKM kita di Provinsi Bali mendapatkan imbas keuntungan dari karya tangan mereka," katanya.

Bahkan jika perlu Bali harus memiliki gedung khusus untuk pameran sehingga Bali mampu menjadi tuan rumah penyelenggara pameran tingkat nasional.

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020