Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) Balinusa Operation dengan menggandeng Komunitas Pondok Tani melatih kalangan media atau jurnalis di Provinsi Bali dalam bercocok tanam secara hidroponik.
"Melalui sesi workshop ini diharapkan bermanfaat sebagai pelatihan dasar dalam proses pengembangan potensi usaha melalui kegiatan hobi bercocok tanam dengan sistem hidroponik yang makin populer di masyarakat," kata Made Pranata Wibawa Ade Putera, Corporate Affairs Executive Coca-Cola Amatil Indonesia Balinusa Operation, di Bokasi Farm, Denpasar, Rabu (25/11).
Dengan pelatihan hidroponik tersebut sekaligus diharapkan dapat menjadikan kegiatan positif sebagai motivasi dan semangat dalam menghadapi kondisi perekonomian yang masih belum menentu akibat dampak COVID-19.
Dalam kegiatan "media gathering" itu, sejumlah perwakilan media lokal Bali urun rembug dalam kegiatan berbagi informasi yang bertajuk "Keberlanjutan di Era Kebiasaan Baru".
"Dalam kondisi pandemi ini, dampaknya cukup signifikan dirasakan di semua lini bisnis. Namun upaya untuk bertahan dalam keadaan dan tetap fokus untuk hasil terbaik terus dilakukan dengan cara beradaptasi dengan perubahan yang sangat dinamis dan mampu melihat peluang dan kesempatan di sekitar," ujar Pranata.
Baca juga: Coca Cola-BEDO Bali diskusikan bahan baku daur ulang dari sampah pantai untuk UMKM
Baca juga: Coca Cola targetkan 60 persen energi dari energi terbarukan
Saat ini, lanjut dia, diperlukan kiat-kiat alternatif yang tepat dan juga solutif dalam membangkitkan kembali kondisi perekonomian Bali yang lebih banyak disumbang dari sektor pariwisata. Dengan dibukanya pintu masuk perjalanan wisatawan domestik tentunya sangat membantu perekonomian Bali untuk bangkit dari mati suri yang terjadi selama delapan bulan belakangan ini.
"Bali sangat mengandalkan sektor pariwisata dan juga pertanian, sehingga ketika terjadi kondisi bencana, ancaman kesulitan yakni ekonomi hingga keamanan akan dirasakan dan tentunya akan berdampak signifikan terhadap sektor bisnis," ucapnya.
Pengendalian, penanganan, dan pencegahan terhadap eskalasi COVID-19 juga secara konsisten diupayakan secara maksimal oleh CCAI dalam proses bisnisnya. Salah satunya mengenai penerapan protokol kesehatan terhadap karyawan.
"Hal ini sesuai dengan prinsip bahwa kesehatan karyawan adalah yang paling utama," kata Pranata.
Dukungan terhadap komunitas di sekitar area operasional juga dilakukan dalam upaya pencegahan penyebaran COVID-19 diantaranya melalui dukungan penyediaan APD berupa masker, hand sanitizer, hand soap, dan sarung tangan, serta dukungan fasilitas lainnya yang menunjang berjalannya protokol kesehatan seperti sarana tempat cuci tangan.
"Protokol kesehatan ini juga berlaku dan terus ditekankan terhadap mitra bisnis CCAI sebagai pendukung dalam keberlangsungan bisnis di tengah era kebiasaan baru ini," ucapnya.
Melalui upaya dan inisiatif berbagai program yang telah dilakukan, diharapkan dapat dijadikan sebagai satu kesatuan "platform" yang saling mendukung.
Di tahun mendatang CCAI Balinusa Operation juga telah memiliki garis besar perencanaan kegiatan guna mendukung pengembangan komunitas dan juga lingkungan yang berkelanjutan.
Kegiatan itu antara lain, "community program" seperti kompertisi wirausaha, edukasi ekonomi kreatif, pengembangan kewirausahaan di tingkat pelajar dan mahasiswa.
Fokus lainnya juga termasuk pelaksanaan kegiatan komunitas seperti program pelestarian lingkungan melalui penanaman pohon, clean-up activity, hingga edukasi dan sosialisasi melalui kegiatan webinar.
"Saat ini CCAI juga berpartisipasi dalam mendukung kegiatan seperti penguatan UMKM dan ekonomi kreatif, juga mendorong penguatan kemandirian dunia usaha dalam penanggulangan kemiskinan di komunitas," katanya.
Hal itu dimulai dengan melakukan kegiatan seminar (webinar), pelatihan dan pendampingan hingga membantu menciptakan peluang pasar untuk meningkatkan siklus pertumbuhan ekonomi.
"Dalam situasi seperti sekarang ini yang diperlukan oleh masyarakat dan pelaku dunia usaha adalah semangat, optimisme, serta membangun jaringan yang baikk, sehingga dapat memanfaatkan peluang sekecil apapun," ucap Pranata.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
"Melalui sesi workshop ini diharapkan bermanfaat sebagai pelatihan dasar dalam proses pengembangan potensi usaha melalui kegiatan hobi bercocok tanam dengan sistem hidroponik yang makin populer di masyarakat," kata Made Pranata Wibawa Ade Putera, Corporate Affairs Executive Coca-Cola Amatil Indonesia Balinusa Operation, di Bokasi Farm, Denpasar, Rabu (25/11).
Dengan pelatihan hidroponik tersebut sekaligus diharapkan dapat menjadikan kegiatan positif sebagai motivasi dan semangat dalam menghadapi kondisi perekonomian yang masih belum menentu akibat dampak COVID-19.
Dalam kegiatan "media gathering" itu, sejumlah perwakilan media lokal Bali urun rembug dalam kegiatan berbagi informasi yang bertajuk "Keberlanjutan di Era Kebiasaan Baru".
"Dalam kondisi pandemi ini, dampaknya cukup signifikan dirasakan di semua lini bisnis. Namun upaya untuk bertahan dalam keadaan dan tetap fokus untuk hasil terbaik terus dilakukan dengan cara beradaptasi dengan perubahan yang sangat dinamis dan mampu melihat peluang dan kesempatan di sekitar," ujar Pranata.
Baca juga: Coca Cola-BEDO Bali diskusikan bahan baku daur ulang dari sampah pantai untuk UMKM
Baca juga: Coca Cola targetkan 60 persen energi dari energi terbarukan
Saat ini, lanjut dia, diperlukan kiat-kiat alternatif yang tepat dan juga solutif dalam membangkitkan kembali kondisi perekonomian Bali yang lebih banyak disumbang dari sektor pariwisata. Dengan dibukanya pintu masuk perjalanan wisatawan domestik tentunya sangat membantu perekonomian Bali untuk bangkit dari mati suri yang terjadi selama delapan bulan belakangan ini.
"Bali sangat mengandalkan sektor pariwisata dan juga pertanian, sehingga ketika terjadi kondisi bencana, ancaman kesulitan yakni ekonomi hingga keamanan akan dirasakan dan tentunya akan berdampak signifikan terhadap sektor bisnis," ucapnya.
Pengendalian, penanganan, dan pencegahan terhadap eskalasi COVID-19 juga secara konsisten diupayakan secara maksimal oleh CCAI dalam proses bisnisnya. Salah satunya mengenai penerapan protokol kesehatan terhadap karyawan.
"Hal ini sesuai dengan prinsip bahwa kesehatan karyawan adalah yang paling utama," kata Pranata.
Dukungan terhadap komunitas di sekitar area operasional juga dilakukan dalam upaya pencegahan penyebaran COVID-19 diantaranya melalui dukungan penyediaan APD berupa masker, hand sanitizer, hand soap, dan sarung tangan, serta dukungan fasilitas lainnya yang menunjang berjalannya protokol kesehatan seperti sarana tempat cuci tangan.
"Protokol kesehatan ini juga berlaku dan terus ditekankan terhadap mitra bisnis CCAI sebagai pendukung dalam keberlangsungan bisnis di tengah era kebiasaan baru ini," ucapnya.
Melalui upaya dan inisiatif berbagai program yang telah dilakukan, diharapkan dapat dijadikan sebagai satu kesatuan "platform" yang saling mendukung.
Di tahun mendatang CCAI Balinusa Operation juga telah memiliki garis besar perencanaan kegiatan guna mendukung pengembangan komunitas dan juga lingkungan yang berkelanjutan.
Kegiatan itu antara lain, "community program" seperti kompertisi wirausaha, edukasi ekonomi kreatif, pengembangan kewirausahaan di tingkat pelajar dan mahasiswa.
Fokus lainnya juga termasuk pelaksanaan kegiatan komunitas seperti program pelestarian lingkungan melalui penanaman pohon, clean-up activity, hingga edukasi dan sosialisasi melalui kegiatan webinar.
"Saat ini CCAI juga berpartisipasi dalam mendukung kegiatan seperti penguatan UMKM dan ekonomi kreatif, juga mendorong penguatan kemandirian dunia usaha dalam penanggulangan kemiskinan di komunitas," katanya.
Hal itu dimulai dengan melakukan kegiatan seminar (webinar), pelatihan dan pendampingan hingga membantu menciptakan peluang pasar untuk meningkatkan siklus pertumbuhan ekonomi.
"Dalam situasi seperti sekarang ini yang diperlukan oleh masyarakat dan pelaku dunia usaha adalah semangat, optimisme, serta membangun jaringan yang baikk, sehingga dapat memanfaatkan peluang sekecil apapun," ucap Pranata.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020