Manggala Utama (ketua umum) "Paiketan Krama Istri (Pakis)" Bali  Putri Suastini Koster mengajak jajaran anggotanya dan sekaligus kaum perempuan di Pulau Dewata untuk memperkokoh desa adat dengan menjadi SDM yang unggul dalam mewariskan nilai-nilai adiluhung.

"Semoga kehadiran Pakis Bali ini bisa turut memperkokoh desa adat. Nilai-nilai adiluhung yang telah diwariskan para pendahulu kita tentu harus kita wariskan kepada generasi ke depan dan kaum perempuan memegang peranan penting," kata Putri Koster dalam acara Pembekalan Anggota Pakis Bali Masa Bakti 2020-2025 di Jayasabha, Denpasar, Jumat.

Melalui organisasi Pakis Bali yang menjadi salah satu lembaga adat, dinilai tak saja untuk mendukung tugas-tugas Majelis Desa Adat sesuai Perda Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2019 tentang Desa Adat, juga bersama-sama menjaga keutuhan Bali dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Peran kaum perempuan, khususnya seorang ibu pun sangatlah penting karena menjadi guru pertama bagi generasi penerus. Bahkan 1.000 hari pertama kehidupan, mulai dari bayi dalam kandungan akan sangat berpengaruh kepada watak dan karakter anak untuk kehidupan selanjutnya.

"Melalui kegiatan pembekalan ini menjadi salah satu upaya untuk mengisi kalangan internal Pakis Bali, sebelum nantinya turun ke masyarakat. Terlebih pada 2021 nanti akan difokuskan untuk kegiatan sosialisasi," ucap Putri Koster

Baca juga: Sejarawan: Desa Adat penting jaga nilai kearifan lokal Bali

Istri Gubernur Bali itu menambahkan, desa adat sebagai kesatuan masyarakat hukum adat berdasarkan filosofi Tri Hita Karana yang berakar dari kearifan lokal Sad Kerthi, dengan dijiwai ajaran agama Hindu dan nilai-nilai budaya serta kearifan lokal yang hidup di Bali, sangat besar peranannya dalam pembangunan masyarakat, bangsa, dan negara.

Oleh karena itu perlu terus diayomi, dilindungi, dibina, dikembangkan, dan diberdayakan guna mewujudkan kehidupan "krama" atau warga Bali yang berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan. "Ayo kita berjalan bersama-sama dan tetap disiplin berorganisasi. 'Ngiring' (mari) semangat untuk keajegan Bali," ucapnya.

Sementara itu, Bandesa Agung Majelis Desa Adat Provinsi Bali Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet saat membuka acara pembekalan tersebut mengatakan bahwa kita membutuhkan generasi ke depan yang bermental tangguh, memiliki moralitas yang kuat, taat pada nilai-nilai agama dan adat.

"Hal ini merupakan peran strategis dari kaum perempuan Bali. Mari kita didik anak cucu kita agar bisa bersaing dalam menghadapi persaingan global, namun adat, budaya dan agama Hindu di Bali bisa tetap menjadi tuan di rumahnya sendiri. Apalagi di tengah tantangan kaum radikal yang tak henti ingin merongrong keutuhan NKRI," ujarnya.

Ida Pangelingsir pun mengajak jajaran Pakis Bali untuk terus memperdalam pemahaman mengenai agama Hindu, adat dan budaya Bali.

Dalam acara pembekalan yang dipandu oleh Luh Riniti Rahayu itu menghadirkan tiga pemateri yakni Penyarikan Agung Majelis Desa Adat Provinsi Bali I Ketut Sumarta, Patajuh Bidang Kelembagaan MDA Bali I Made Wena dan Sekretaris Dinas Pemajuan Masyarakat Adat Provinsi Bali Dewa Made Ardana.

 
Manggala Utama Pakis Bali Putri Suastini Koster berfoto bersama jajaran anggota dan pemateri serta moderato kegiatan pembekalan.  ANTARA/Rhisma/2020

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020