Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Mardani Ali Sera mengemukakan pandemi COVID-19 mengajarkan pentingnya menggagas serta memberdayakan kebijakan ekonomi hijau ke depannya.
"Wabah pandemi COVID-19 mengajarkan kita untuk menjaga planet bumi. Indonesia harus terdepan dengan berpikir menghijaukan alam dengan membangun ekosistem green economy policy," kata Mardani dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Mardani mengatakan, dengan bumi yang saat ini dihuni oleh sekitar 7,7 miliar populasi, maka persoalan energi, perubahan cuaca, krisis pangan, dan air dinilai merupakan masalah yang paling rawan.
Hal itu, ujar dia, mengancam eksistensi manusia karena keterbatasan alam dalam memproduksi segala macam kebutuhan manusia yang semakin konsumtif dan rakus energi.
Oleh karena itu, Mardani mengatakan beberapa negara telah melakukan praktek ekonomi hijau yang konsisten sehingga menjadi tolok ukur ideal membuat kebijakan ekonomi hijau,
"Kita perlu mendorong ke arah pertumbuhan ekonomi hijau yaitu dengan memastikan ekonomi tetap tumbuh, tapi dampak dan daya dukung alam minimal tidak jatuh atau tetap dapat dipertahankan," katanya,
Baca juga: Sri Mulyani: Kondisi terburuk akibat pandemi telah dilalui
Ia memaparkan, beberapa kebijakan kunci yang perlu di dorong oleh para pemangku kebijakan antara lain terkait moratorium izin sawit, restorasi lahan gambut, dan perhutanan sosial.
Senada, Wakil Ketua BKSAP DPR RI Charles Honoris mengingatkan, pertumbuhan ekonomi telah menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat, namun juga menghadirkan dampak perubahan iklim, sehingga perlu ada rencana pemerintah untuk menjaga tingkat pertumbuhan sekaligus melindungi lingkungan membutuhkan penyesuaian yang signifikan akibat pandemi.
"Pemulihan hijau dari pandemi dan pengembangan perekonomian hijau adalah peluang yang patut dijajaki lebih jauh oleh banyak negara, termasuk Indonesia," kata Charles.
Ia menegaskan, apabila ekonomi ingin tetap bisa berkelanjutan, maka harus dibangun ekonomi dengan juga memperhatikan keseimbangan lingkungan yang baik.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
"Wabah pandemi COVID-19 mengajarkan kita untuk menjaga planet bumi. Indonesia harus terdepan dengan berpikir menghijaukan alam dengan membangun ekosistem green economy policy," kata Mardani dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Mardani mengatakan, dengan bumi yang saat ini dihuni oleh sekitar 7,7 miliar populasi, maka persoalan energi, perubahan cuaca, krisis pangan, dan air dinilai merupakan masalah yang paling rawan.
Hal itu, ujar dia, mengancam eksistensi manusia karena keterbatasan alam dalam memproduksi segala macam kebutuhan manusia yang semakin konsumtif dan rakus energi.
Oleh karena itu, Mardani mengatakan beberapa negara telah melakukan praktek ekonomi hijau yang konsisten sehingga menjadi tolok ukur ideal membuat kebijakan ekonomi hijau,
"Kita perlu mendorong ke arah pertumbuhan ekonomi hijau yaitu dengan memastikan ekonomi tetap tumbuh, tapi dampak dan daya dukung alam minimal tidak jatuh atau tetap dapat dipertahankan," katanya,
Baca juga: Sri Mulyani: Kondisi terburuk akibat pandemi telah dilalui
Ia memaparkan, beberapa kebijakan kunci yang perlu di dorong oleh para pemangku kebijakan antara lain terkait moratorium izin sawit, restorasi lahan gambut, dan perhutanan sosial.
Senada, Wakil Ketua BKSAP DPR RI Charles Honoris mengingatkan, pertumbuhan ekonomi telah menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat, namun juga menghadirkan dampak perubahan iklim, sehingga perlu ada rencana pemerintah untuk menjaga tingkat pertumbuhan sekaligus melindungi lingkungan membutuhkan penyesuaian yang signifikan akibat pandemi.
"Pemulihan hijau dari pandemi dan pengembangan perekonomian hijau adalah peluang yang patut dijajaki lebih jauh oleh banyak negara, termasuk Indonesia," kata Charles.
Ia menegaskan, apabila ekonomi ingin tetap bisa berkelanjutan, maka harus dibangun ekonomi dengan juga memperhatikan keseimbangan lingkungan yang baik.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020