Nusa Dua (Antara Bali) - Prevalensi diabetes di Indonesia diprediksi meningkat dua kali lipat pada 2030 dari hasil survei terakhir yang menyatakan enam dari 100 penduduk adalah penderita penyakit tersebut.

"Prevalensi diabetes dari hasil survei terakhir adalah 5,7 persen dan 10 persen pengidap gangguan kadar gula darah. Kondisi itu bisa terus meningkat dan diperkirakan menjadi dua kali lipat pada 2030," kata Dr Pradana Suwondo, Ketua Perkumpulan Endokrinologi Indonesia, di sela-sela Lipid Education in Asia Program (LEAP), di Nusa Dua, Bali, Sabtu.

Menurut dia, peningkatan jumlah penderita atau yang beresiko terkena penyakit diabetes memang selalu terjadi selama kurun waktu beberapa belas tahun terakhir ini.

Hal itu dipicu karena perubahan gaya hidup cukup drastis, seperti pola makan tidak sehat dan kurang berolahraga.

Sementara itu Prof David Waters, ahli kardiologi dari University of California, San Fransisco, mengatakan, diabetes menyerang kaum muda di wilayah Asia, sedangkan di Amerika Serikat pada kalangan usia lanjut.

"Kondisi tersebut tentu mengkhawatirkan, oleh karena itu perbanyaklah melakukan olahraga atau kegiatan fisik serta kurangi berat badan," ujarnya.(IGT/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012