Amlapura (Antara Bali) - Aktivitas galian golongan C di Kabupaten Karangasem terancam lumpuh seiring dengan kesulitan para penambang mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar.
    
"Dalam beberapa hari terakhir, kami sulit mendapatkan solar," kata I Nengah Sumerta, penambang pasir di Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem, Jumat.
    
Para penambang pasir dan batu di Kecamatan Selat kebanyakan menggunakan mesin disel berbahan bakar solar.
    
"Kalau tidak ada solar, kami tidak bisa bekerja. Sekarang ini, kami sudah tidak gampang memperoleh solar dari SPBU," katanya.
    
Sebelumnya, jajaran petugas Polda Bali mengamankan 2.800 liter solar dari agen di Karangasem yang mendapatkan solar dari SPBU. Agen tersebut dianggap melakukan upaya penimbunan sehingga ditahan di sel Mapolres Karangasem.
    
Sejak kejadian itu, SPBU tidak lagi menjual solar kepada agen untuk memenuhi kebutuhan para penambang galian golongan C.
    
Menurut Sumerta, para penambang di daerahnya enggan mengajukan permintaan ke Pertamina karena ditawari solar industri dengan harga jauh di atas solar bersubsidi.
    
Sementara itu, Fariansyah selaku Kepala Operasional Depo PT Pertamina Manggis, Kabupaten Karangasem, mengakui bahwa pihaknya selama ini tidak pernah menyuplai BBM untuk keperluan penambang galian golongan C. "Kalau mereka mau mendaftar, pasti kami layani," katanya.(M038)   

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012