London (Antara Bali) - Musik angklung yang menghadirkan lagu Indonesia, klasik Eropa dan pop dunia, memikat ratusan peserta World Bamboo Congress (WBC) ke-15 yang tampil dalam dua kesempatan, di Antwerpen, Belgia, baru baru ini.
Secara spontan, tim angklung juga bekerja sama dengan personel kelompok musik Take Dake dari Jepang yang memainkan alat musik perkusi dari bamboo, ujar Minister Counsellor KBRI Brusel, Palupi Mustajab kepada ANTARA London, Rabu.
Palupi Mustajab menyatakan penampilan tim angklung i-kreasindo dalam WBC ke-15 itu sebagai wujud kerja sama antara KBRI Brussel, Belgia serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk menunjukkan kepada publik Eropa tentang kebudayaan Indonesia terkait dengan penggunaan bambu untuk alat-alat seni yang mengesankan.
Tim angklung i-kreasindo dari Bandung itu beranggotakan Ika (konduktor), Ade (bass), Angga (rebana), Deki (angklung melodi), dan Dwiyana (angklung rhythm).
Peserta WBC ke-15 semakin terpukau saat berkesempatan untuk memainkan instrumen musik dari bambu yang menjadi bagian Intangible Cultural Heritage of Humanity tersebut.
Peserta WBC dengan antusias memainkan angklung dalam berbagai lagu secara interaktif. Ratusan angklung yang dibagikan kepada peserta yang memenuhi lokasi pertunjukan dimainkan bersama dengan iringan rebana dan gitar.
Selain dalam acara WBC ke-15, pertunjukan angklung juga tampil dalam acara jamuan makan malam Dubes Arif Havas Oegroseno dengan organisasi Kiwanis Oostende Noordzee yang diadakan di KBRI Brussel.(*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
Secara spontan, tim angklung juga bekerja sama dengan personel kelompok musik Take Dake dari Jepang yang memainkan alat musik perkusi dari bamboo, ujar Minister Counsellor KBRI Brusel, Palupi Mustajab kepada ANTARA London, Rabu.
Palupi Mustajab menyatakan penampilan tim angklung i-kreasindo dalam WBC ke-15 itu sebagai wujud kerja sama antara KBRI Brussel, Belgia serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk menunjukkan kepada publik Eropa tentang kebudayaan Indonesia terkait dengan penggunaan bambu untuk alat-alat seni yang mengesankan.
Tim angklung i-kreasindo dari Bandung itu beranggotakan Ika (konduktor), Ade (bass), Angga (rebana), Deki (angklung melodi), dan Dwiyana (angklung rhythm).
Peserta WBC ke-15 semakin terpukau saat berkesempatan untuk memainkan instrumen musik dari bambu yang menjadi bagian Intangible Cultural Heritage of Humanity tersebut.
Peserta WBC dengan antusias memainkan angklung dalam berbagai lagu secara interaktif. Ratusan angklung yang dibagikan kepada peserta yang memenuhi lokasi pertunjukan dimainkan bersama dengan iringan rebana dan gitar.
Selain dalam acara WBC ke-15, pertunjukan angklung juga tampil dalam acara jamuan makan malam Dubes Arif Havas Oegroseno dengan organisasi Kiwanis Oostende Noordzee yang diadakan di KBRI Brussel.(*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012