Pemerintah Kabupaten Tabanan, Bali, memfokuskan pada pengembangan sektor pertanian yang akan dijadikan menjadi salah satu ikon destinasi wisata, setelah menurunnya laju perekonomian di tengah Pandemi COVID-19.
"Anjloknya perekonomian di Kabupaten Tabanan seiring dengan menurunnya pendapatan di daerah ini akibat menurunnya jumlah kunjungan wisatawan. Saat ini, kami akan memfokuskan pemulihan ekonomi melalui sektor pertanian," kata Bupati Tabanan, Ni Putu Eka Wiryastuti, di kantornya, Senin.
Untuk pemulihan kondisi perekonomian di daerah ini, Pemkab Tabanan saat ini lebih memfokuskan pemulihan ekonomi melalui sektor pertanian yang akan disulap menjadi salah satu destinasi wisata di kabupaten tersebut.
"Jangan berpikir jika sektor pertanian diangkat menjadi sektor pariwisata tidak bisa menguntungkan, sangat menguntungkan dengan keuntungan yang didapat banyak," ujarnya.
Baca juga: Dosen IPB: pertanian tumbuh 2,19 persen di tengah pandemi
Bupati mengaku desa wisata dan jumlah Bumdes yang ada di Tabanan ada 113 desa/Bumdes. "Itu semua produk UMKM. Dengan melestarikan produk UMKM tersebut, maka ekonomi kerakyatan akan berjalan dan ini bisa menjadikan laju perekonomian di kabupaten Tabanan perlahan pulih," katanya.
Menurut dia, pemkab setempat berkomitmen memperkuat pengembangan wisata alam berbasis lingkungan (ekonomi hijau), seperti desa wisata yang dibangun dengan konsep "green development integrated farming tourism".
Hal tersebut selaras dengan Kabupaten Tabanan yang terkenal dengan hasil produk pertanian dan juga sebagai lumbung pangan di Pulau Bali.
"Dengan masih berlangsung penyebaran virus COVID-19 yang masih terjadi di Bali, termasuk Kabupaten Tabanan, membuat orang tidak bisa kemana-mana, mari kita kembali ke alam dan menjaga alam dan melestarikan," katanya.
Pihaknya berharap melalui ekonomi kerakyatan secara perlahan mengubah pikiran masyarakat untuk sadar merawat alam dan menjaga dengan mengangkat pertanian menjadi sektor pariwisata.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
"Anjloknya perekonomian di Kabupaten Tabanan seiring dengan menurunnya pendapatan di daerah ini akibat menurunnya jumlah kunjungan wisatawan. Saat ini, kami akan memfokuskan pemulihan ekonomi melalui sektor pertanian," kata Bupati Tabanan, Ni Putu Eka Wiryastuti, di kantornya, Senin.
Untuk pemulihan kondisi perekonomian di daerah ini, Pemkab Tabanan saat ini lebih memfokuskan pemulihan ekonomi melalui sektor pertanian yang akan disulap menjadi salah satu destinasi wisata di kabupaten tersebut.
"Jangan berpikir jika sektor pertanian diangkat menjadi sektor pariwisata tidak bisa menguntungkan, sangat menguntungkan dengan keuntungan yang didapat banyak," ujarnya.
Baca juga: Dosen IPB: pertanian tumbuh 2,19 persen di tengah pandemi
Bupati mengaku desa wisata dan jumlah Bumdes yang ada di Tabanan ada 113 desa/Bumdes. "Itu semua produk UMKM. Dengan melestarikan produk UMKM tersebut, maka ekonomi kerakyatan akan berjalan dan ini bisa menjadikan laju perekonomian di kabupaten Tabanan perlahan pulih," katanya.
Menurut dia, pemkab setempat berkomitmen memperkuat pengembangan wisata alam berbasis lingkungan (ekonomi hijau), seperti desa wisata yang dibangun dengan konsep "green development integrated farming tourism".
Hal tersebut selaras dengan Kabupaten Tabanan yang terkenal dengan hasil produk pertanian dan juga sebagai lumbung pangan di Pulau Bali.
"Dengan masih berlangsung penyebaran virus COVID-19 yang masih terjadi di Bali, termasuk Kabupaten Tabanan, membuat orang tidak bisa kemana-mana, mari kita kembali ke alam dan menjaga alam dan melestarikan," katanya.
Pihaknya berharap melalui ekonomi kerakyatan secara perlahan mengubah pikiran masyarakat untuk sadar merawat alam dan menjaga dengan mengangkat pertanian menjadi sektor pariwisata.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020