Pemilik sekaligus pelatih tinju di Sasana Cakti Gibbor, Denpasar, Pino Bahari, mengatakan berolahraga tinju selain bermanfaat untuk kesehatan juga bisa untuk meningkatkan rasa percaya diri khususnya dalam kehidupan sosial.
"Untuk member yang mulai mengambil kelas tinju ini, selain mendapatkan kebugaran secara fisik, mereka punya self-confidence atau rasa percaya diri juga akan naik dan ini bagus. Terutama dalam kehidupan sosial mereka mendapatkan rasa percaya diri lebih baik. Rata-rata member merasakan itu," kata Pino Bahari saat ditemui sesaat sebelum melatih tinju di Sasana Cakti Gibbor, Denpasar, Senin.
Ia mengatakan bahwa olahraga tinju khususnya tetap aman dilakukan di masa pandemi ini, dan pihaknya berharap bagi masyarakat yang telah berolahraga kondisi fisiknya menjadi lebih baik.
Baca juga: Mantan Pangdam Udayana maju pencalonan Ketua Umum Pertina
Mantan petinju Indonesia ini mengatakan program latihan bagi atlet dan anggota biasa atau kategori umum memiliki perbedaan. Untuk pergerakan semua kategori menggunakan teknik yang sama tapi intensitas berlatih yang berbeda. Jadi lebih menekankan berdasarkan kemampuan fisik masing-masing anggota.
"Anggota yang mau berolahraga dianalisa dari awal, baru kita buatkan program jadi tetap aman baik untuk anggota yang sama sekali belum pernah berolahraga atau bagi yang sering olahraga atau memang sudah pernah, namun berhenti sebelumnya,"ucapnya.
Program latihan tinju diberikan dari anak-anak hingga lanjut usia, dengan program yang telah disesuaikan kondisi masing-masing anggota.
Selain itu, untuk teknik anggota sasana kategori umum diajarkan teknik dasar bertinju mulai dari sikap tinju yang benar, kemudian cara melangkah yang benar, dan kemudian cara memukul yang benar. Setelah kemampuannya mulai meningkat, saat itu program dimulai dari memukul alat dan ketika mereka sudah mulai latihan fisik yang cukup kuat untuk melakukan memukul alat, selanjutnya akan dibuatkan program campuran.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
"Untuk member yang mulai mengambil kelas tinju ini, selain mendapatkan kebugaran secara fisik, mereka punya self-confidence atau rasa percaya diri juga akan naik dan ini bagus. Terutama dalam kehidupan sosial mereka mendapatkan rasa percaya diri lebih baik. Rata-rata member merasakan itu," kata Pino Bahari saat ditemui sesaat sebelum melatih tinju di Sasana Cakti Gibbor, Denpasar, Senin.
Ia mengatakan bahwa olahraga tinju khususnya tetap aman dilakukan di masa pandemi ini, dan pihaknya berharap bagi masyarakat yang telah berolahraga kondisi fisiknya menjadi lebih baik.
Baca juga: Mantan Pangdam Udayana maju pencalonan Ketua Umum Pertina
Mantan petinju Indonesia ini mengatakan program latihan bagi atlet dan anggota biasa atau kategori umum memiliki perbedaan. Untuk pergerakan semua kategori menggunakan teknik yang sama tapi intensitas berlatih yang berbeda. Jadi lebih menekankan berdasarkan kemampuan fisik masing-masing anggota.
"Anggota yang mau berolahraga dianalisa dari awal, baru kita buatkan program jadi tetap aman baik untuk anggota yang sama sekali belum pernah berolahraga atau bagi yang sering olahraga atau memang sudah pernah, namun berhenti sebelumnya,"ucapnya.
Program latihan tinju diberikan dari anak-anak hingga lanjut usia, dengan program yang telah disesuaikan kondisi masing-masing anggota.
Selain itu, untuk teknik anggota sasana kategori umum diajarkan teknik dasar bertinju mulai dari sikap tinju yang benar, kemudian cara melangkah yang benar, dan kemudian cara memukul yang benar. Setelah kemampuannya mulai meningkat, saat itu program dimulai dari memukul alat dan ketika mereka sudah mulai latihan fisik yang cukup kuat untuk melakukan memukul alat, selanjutnya akan dibuatkan program campuran.
"Jadi kita kita buatkan program untuk member-member ini, seperti sparing ringan atau berpartner dengan atlet yang petinju. Jadi mereka (member) memukul namun tidak boleh dibalas oleh atlet. Sedangkan untuk atlet, program mereka itu melatih untuk bertahan. Member memukul, atlet menangkis atau menghindar, ini mix program yang kita buatkan di sini,"ucap Pino.
Baca juga: DPRD Bali dukung "Chris Jhon Foundation"
Terkait intensitas waktu latihan dari masing-masing kategori anggota berbeda-beda. Untuk kategori umum dari rentang waktu 1 - 1,5 jam sedangkan untuk atlet 2-3 jam, jadi sesuai kebutuhan.
Baca juga: DPRD Bali dukung "Chris Jhon Foundation"
Terkait intensitas waktu latihan dari masing-masing kategori anggota berbeda-beda. Untuk kategori umum dari rentang waktu 1 - 1,5 jam sedangkan untuk atlet 2-3 jam, jadi sesuai kebutuhan.
Pino menjelaskan sebagian masyarakat lebih banyak mengetahui informasi tentang tinju melalui televisi. Namun, tinju yang terlihat di televisi tersebut adalah tinju profesional. Olahraga tinju dapat dikategorikan sebagai tinju amatir dan tinju profesional.
"Yang profesional adalah pekerjaan menjadi atlet yang mana bekerja di dunia tinju dan bertarung untuk mendapatkan nilai kontrak atau penghasilan. Jadi berbeda aturan pertandingan dengan tinju amatir. Materi tinju amatir lebih ditekankan kepada hobi. Jadi di sasana kita ini, membuat program pelatihan untuk yang atlet dan yang umum untuk mencari olahraga,"kata Pino.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020