Sebanyak 10 orang karyawan Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA Biro Bali, yang terdiri dari delapan pewarta dan dua staf, melakukan tes cepat COVID-19 bekerja sama dengan Laboratorium Klinik Kimia Farma (KF) Denpasar, guna menahan laju COVID-19 di perkantoran yang kini marak disebut Klaster Perkantoran, bahkan LKBN ANTARA Biro Bali pun sempat melakukan "WFH Full" pada 15-29 Oktober 2020.
 
"Ya jadi hari ini ada 10 yang di-rapid test, setiap peserta harus mengisi form dan ditanya gejala-gejala yang menjurus ke COVID dari suhu tubuh, ada gejala batuk pilek dan ciri-ciri lainnya. Pengambilan darah melalui darah kapiler, kemudian diteteskan pada insert kit-nya ditambahkan buffer. Untuk hasilnya kurang lebih bisa dibaca 15-30 menit," kata Analis Kesehatan Laboratorium Klinik KF Denpasar, Putu Diah Wahyuni, di Kantor LKBN ANTARA Biro Bali, Jl Mataram, Lapangan Lumintang, Denpasar, Rabu (30/9/2020).
 
Sebelum melakukan tes, katanya, para peserta wajib mengisi formulir yang terdiri dari beberapa aspek, diantaranya pengecekan suhu tubuh, apakah lebih dari 38 derajat, ada atau tidak pilek, batuk, tenggorokan sakit dan sesak nafas. 
 
Selanjutnya, para peserta juga harus memberikan jawaban berupa pernah atau tidak melakukan perjalanan keluar kota atau luar negeri selama 14 hari terakhir dan pernah atau tidak berada di lingkungan rumah atau kerja yang terpapar COVID-19.
 
"Dari segi usia ada beberapa yang berpengaruh dilihat dari antibodi atau daya tahan tubuhnya, aktivitas fisik. Bisa saja yang flu itu reaktif dan belum tentu positif COVID-19. Disarankan setelah rapid pertama, 10-14 hari kemudian bisa rapid lagi atau langsung swab untuk tahu hasilnya yang lebih jelas," katanya.
 
Tes cepat COVID ini juga diikuti oleh pewarta foto ANTARA Biro Bali. Salah satu pewarta foto ANTARA Bali, I Nyoman Budhiana mengatakan tes cepat COVID dengan hasil reaktif atau non reaktif hanya menunjukkan ada tidaknya perlawanan tubuh terhadap penyakit sehingga kalau reaktif belum tentu COVID-19.
 
Selain itu, dilihat dari faktor risiko, untuk pewarta foto memiliki risiko yang lebih tinggi. "Fotografer itu risikonya lebih tinggi karena pewarta foto mesti di lapangan langsung. Tapi secara keseluruhan wartawan rentan karena mobilitas tinggi," ucapnya.
 
Untuk mengantisipasinya, pewarta foto lebih banyak diarahkan untuk mengambil isu-isu berita dengan foto-foto features, bukan berupa acara, sehingga potensi untuk berkerumun juga tidak ada. 
 
"Kalau sifatnya acara, kalau acaranya sangat penting diliput baru akan ke sana itu pun hanya sebentar dan menerapkan protokol kesehatan dengan tertib. Termasuk setelah liputan mesti tertib sterilisasi diri dan peralatan," jelas Budhiana.

Selain 10 karyawan itu, empat karyawan lainnya melakukan tes cepat dengan laboratorium lain (non-Kimia Farma) di luar Kota Denpasar (Jembrana, Buleleng, Gianyar) pada Kamis (1/10/2020).

"Tes cepat di Biro Bali itu merupakan bagian dari kebijakan yang disampaikan Direktur Utama Perum LKBN ANTARA Meidyatama Suryodiningrat dalam zoom meeting dengan Kepala Biro dan jajaran manajemen LKBN ANTARA Pusat pada Kamis (17/9/2020)," kata Kepala Biro LKBN ANTARA Bali, Edy M Ya'kub.

Guna menghambat laju paparan COVID-19 akibat maraknya Klaster Perkantoran, LKBN ANTARA mengeluarkan kebijakan untuk melakukan rapid test secara nasional dalam tiga tahap yakni 25 September-1 Oktober 2020, 2-7 Desember 2020, dan 3-9 Februari 2021 yang bekerja sama dengan PT Kimia Farma. Tiga tahapan itu untuk karyawan biro, sedangkan untuk karyawan pusat/Jakarta pada September 2020, November 2020, dan Januari 2021.

 
Proses tes cepat COVID-19 tahap kedua di Kantor LKBN Antara Biro Bali, Denpasar, Senin (7/12/2020).
Rapid test tahap kedua ini dilakukan pada lengan/serologi, sedangkan saat tahap pertama pada 30 September 2020
dilakukan pengambilan sampel darah pada jari. (AntaraNews Bali/Ni Luh Rhismawati/2020)



Dalam kesempatan itu, Dirut juga menjelaskan tentang pola kerja baru yang mengadaptasi teknologi digital dan perkembangan potensi komersial ANTARA yang mengalami penurunan, namun angka-nya tidak sejelek yang diprediksi, bahkan "placement media" sempat "lost" 3,8 persen, sehingga ANTARA masih mampu melakukan langkah-langkah terkait kesehatan berupa rapid test nasional dan memberikan bantuan kewaspadaan COVID-19 kepada karyawan dan pensiunan.

Sehari sesudahnya (18/9/2020), Sekper LKBN ANTARA Budi Setiawanto bersama Tim IPC dan UPC melaksanakan zoom meeting untuk membahas teknis pelaksanaan rapid test secara nasional dan bantuan kewaspadaan COVID-19. Teknisnya, ANTARA bekerja sama dengan laboratorium/klinik "Kimia Farma" sehingga rapid test bisa dilaksanakan secara kolektif di kantor biro atau bertahap di laboratorium/klinik "Kimia Farma", lalu pelaporan hasilnya disampaikan ke ANTARA Pusat melalui tembusan ke ANTARA Biro.

Sebelumnya atau pada Kamis (3/9/2020), Direktur Utama LKBN ANTARA, Meidyatama Suryodiningrat mengadakan zoom meeting terkait pelaksanaan kegiatan Penyaluran Beras Bantuan COVID-19 kepada Karyawan, Purnakarya dan Tenaga Alih Daya.

"Di Biro Bali tercatat sembilan orang karyawan, redaktur, wartawan, koresponden maupun stringer, yang menerima dalam bentuk beras, lalu tiga orang redaktur/koresponden yang menerima dalam bentuk transfer uang senilai beras bantuan itu, karena alamat di luar kota. Selain itu, ada empat pensiunan bulanan yang menerima transfer dari Dapen," kata Kabiro LKBN ANTARA Bali, Edy M Ya'kub, Kamis (3/9) pagi.

Pada Jumat (9/10/2020), apresiasi datang dari Konjen RRT di Denpasar yang menyerahkan bantuan seribuan masker untuk pewarta/staf LKBN ANTARA Biro Bali. "Matur suksma (terima kasih) support-nya," kata Kabiro LKBN ANTARA Bali, Edy M Ya'kub, lewat chat WhatsApp ke staf Konjen RRT di Denpasar sesaat setelah menerima bantuan (12 dos masker berisi 50 masker/dos dan dua bal masker berisi 200 masker/bal) yang dikirim lewat jasa kurir itu.

Pada Kamis (18/6/2020), Majelis Desa Adat (MDA) Provinsi Bali juga menyerahkan sumbangan tempat cuci tangan (wastafel) portable kepada LKBN ANTARA Biro Bali di Jl Mataram, Lapangan Lumintang, Kota Denpasar. Selain itu, lembaga sosial-kemanusiaan "Aksi Cepat Tanggap" (ACT) Bali juga membantu penyemprotan disinfektan di area Kantor Biro LKBN ANTARA Bali di Jalan Mataram 1, Lapangan Lumintang, Denpasar, Bali, Senin (23/3/2020) pukul 16.05 WITA.


"WFH Full"
Dalam zoom meeting (17/9) itu, Dirut LKBN ANTARA menjelaskan lima kebijakan adaptasi protokol kesehatan, yakni:
a. kebijakan tes cepat secara berkala (1-2 bulan),
b. work from home (WFH) dengan hanya 20-40 persen karyawan yang masuk kantor, namun pada 15-29 Oktober 2020 sempat "WFH Full"
c. penyemprotan disinfektan (setiap minggu),
d. pemanfaatan teknologi digital dalam bekerja (virtual), dan
e. pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan masker, hand sanitizer/penyanitasi tangan, atau jaga jarak dalam kerumunan.

"Untuk menerapkan PHBS itu, jajaran direksi memberikan bantuan kewaspadaan COVID-19 setiap bulan kepada karyawan dan pensiunan hingga akhir tahun 2020," kata Dirut yang juga memaparkan perkembangan potensi komersial ANTARA di tengah Pandemi COVID-19 yang tampaknya menurun, namun angka-nya tidak sejelek yang diprediksi, sehingga ANTARA masih mampu melakukan langkah-langkah perlindungan karyawan, diantaranya kesehatan dan bantuan kemanusiaan kepada karyawan.

Edy menambahkan pihaknya bersyukur rapid test (tes cepat) tahap pertama di Kantor LKBN ANTARA Biro Bali berjalan lancar dan hasilnya secara umum cukup baik, namun petugas Laboratorium Klinik KF Denpasar sempat menunjukkan dua staf biro dengan hasil Reaktif, sehingga perlu dilakukan Swab (tes usap) yang akhirnya dilaksanakan tes usap itu di kantor biro pada 2 dan 10 Oktober 2020. 

"Hasil Swab yang pertama baru kami terima pada Selasa (6/10) siang dan hasil Swab kedua juga kami terima pada Rabu (14/10) sore bahwa teman kita dinyatakan Positif, sehingga Biro pun terus berkoordinasi dengan Klinik ANTARA Pusat, PIC, UPC, dan Manajer MSDM ANTARA Pusat. Hasil koordinasi itu menyarankan teman itu bersama keluarga harus menjalani Isolasi Mandiri di rumah. Isolasi dilakukan di rumah, karena tanpa gejala dan pelaku isolasi harus segera melapor ke Puskesmas terdekat," katanya.

Namun, akhirnya teman itu harus menjalani karantina di sebuah hotel di Ubud, Gianyar, Bali, mulai Jumat (9/10/2020), sedangkan seorang teman lagi menjalani karantina di sebuah hotel di Kuta, Badung, Bali (15/10/2020), agar lebih terpantau dan segera pulih. Keduanya mulai menjalani isolasi mandiri di rumah pada Minggu (18/10/2020) dan Selasa (20/10/2020), lalu keduanya melakukan swab tahap kedua pada Senin (26/10/2020).

"Saya sarankan untuk menghambat laju virus dengan melaksanakan protokol kesehatan sebagai 'harga mati'. Yang juga penting adalah menjaga kesehatan dengan mengonsumsi madu dan rutin berjemur, serta selalu berdoa agar lekas sembuh. Biro juga akan berusaha melaksanakan lima kebijakan ANTARA secara ketat," katanya.

Edy menyatakan pihaknya sangat berterima kasih dengan kebijakan rapid test serentak dan rutin itu. "Kami sangat berterima kasih dengan kebijakan Manajemen LKBN ANTARA dengan mengadakan rapid test serentak dan rutin itu, karena kondisi kesehatan di biro akhirnya bisa ketahuan. Kalau tidak ada rapid, bisa jadi biro akan kecolongan dengan COVID-19 itu," kata Edy.

Berdasarkan perkembangan itulah, Kabiro Bali pun berkoordinasi dengan dr Ulfah (Klinik Antara) dan Iwan Sahlami (UPC) dan mendapatkan saran untuk melakukan langkah-langkah, sebagai berikut, yakni:.
a. penyemprotan disinfektan seminggu sekali di kantor biro (penyemprotan pertama: 15/10/2020),
b. menerapkan "WFH Full" (seluruh karyawan) sampai kondisi reaktif jadi negatif (14 hari: 15-29/10/2020 -- kantor dibuka 2/11/2020)
c. bantuan kewaspadaan teknis untuk dua staf dan keluarganya (proses oleh Iwan Sahlami-UPC/Tiara-MSDM)
d. konsultasi kesehatan kedua staf dengan Klinik Antara (proses oleh Ayu Khania/Covid Ranger Bali)
e. koordinasi keredaksian dilaksanakan lewat WAG Krama Biro Bali.

 
Penyemprotan disinfektan oleh petugas dari PU Kota Denpasar menjelang "WFH Full" di Kantor Biro LKBN ANTARA Bali,
Jl Mataram No.1, Lapangan Lumintang, Denpasar, Kamis (15/10/2020). (Foto Antara News Bali/ed/2020)



Di sela-sela "WFH Full" itu, Ombudsman LKBN ANTARA mengumumkan rencana untuk melakukan Pelatihan Jurnalistik Virtual selama kurun Oktober-Desember 2020 yang dibagi dalam tujuh kelompok mulai 19 Oktober hingga 5 Desember 2020, namun koresponden LKBN ANTARA Biro Bali (pewarta tulis, foto, video) mulai masuk sejak Kelompok V pada 16 November 2020.


Rapid 3 Tahap, Zoom Meeting Biro, dan Vaksinasi
Setelah Pelatihan Jurnalistik Daring untuk koresponden, rapid test tahap kedua (serologi) dilaksanakan di Kantor LKBN ANTARA Biro Bali di Denpasar pada 7 Desember 2020 untuk delapan orang, karena tiga orang sakit, sehingga ditunda hingga minggu depan. "Syukurlah, hasil rapid tahap kedua itu non-reaktif semuanya, meski sebenarnya ada teman yang saat itu agak flu," kata Edy.

Pada 10-12 Desember 2020, tiga orang yang tertunda akhirnya menjalani rapid test yang berlanjut ke swab, karena seorang diantaranya dinyatakan positif dari hasil swab, sehingga akhirnya menjalani isolasi di RS Udayana (12/12/2020) hingga akhir Desember 2020.

Sementara itu, rapid test tahap ketiga (serologi) dilaksanakan secara mandiri (tidak bersamaan tapi disarankan ke Laboratorium Klinik Kimia Farma) selama kurun 2-18 Januari 2021. Hasilnya tercatat seorang teman dinyatakan positif, sehingga menjalani karantina di RS Bali Mandara, Denpasar sejak 17 Januari hingga 1 Februari 2021, namun dilanjutkan dengan isolasi mandiri di rumah, bahkan sudah bisa "main-main" ke kantor padan Jumat (5/1/2021).

"Saya berharap kedepan bukan rapid lagi, tapi vaksin. Kalau memungkinkan ya wartawan divaksin pada tahap kedua bersama TNI-Polri dan lembaga publik, setelah vaksinasi tenaga kesehatan selesai pada pertengahan atau akhir Februari ini. Kalau tidak segera divaksin, kita akan berkejaran dengan waktu, karena semakin banyak teman kita di lapangan yang terpapar," kata Edy M Ya'kub yang menyampaikan usulan itu langsung kepada jajaran direksi LKBN ANTARA Pusat.

Sementara itu, vaksinasi untuk kru Biro Bali dimulai pada 5 Maret 2021 melalui usulan LKBN ANTARA Biro Bali kepada Pemprov Bali yang bersinergi dengan organisasi pers, seperti PWI, AJI, IJTI, AMSI, SMSI, dan sebagainya. Sejumlah pewarta dan karyawan LKBN ANTARA Biro Bali mengikuti vaksinasi untuk awak media yang diselenggarakan Pemprov Bali, yang sebagian mengikuti hari Jumat (5/3/2021), Sabtu (6/3/2021) dan sebagian lagi pada Senin (8/3/2021), kemudian berlanjut pada 14 hari berikutnya pada Jumat (19/3/2021), Sabtu (20/3/2021), dan Senin (22/3/2021).

Selain itu, sebagian kru ANTARA juga mengikuti vaksinasi yang difasilitasi pihak lain dan di tempat lain, seperti yang difasilitasi Pemkab Jembrana pada 4 dan 18 Maret 2021. "Astungkara, hingga Senin (22/3), teman-teman ANTARA se-Biro Bali sudah semuanya mengikuti vaksinasi tahap kedua, baik wartawan maupun karyawan, kecuali dua teman yang tertunda sekitar tiga bulan, karena alasan medis," kata Kepala Biro LKBN ANTARA Bali, Edy M Ya'kub

Pada awal Maret lalu (2/3/2021), pihaknya sudah mendaftarkan secara resmi bagi semua wartawan dan karyawan ANTARA untuk mengikuti vaksinasi ke Pemprov Bali, sehingga semuanya terpenuhi. "Saya sendiri mengikuti vaksinasi bersama awak media Surabaya yang difasilitasi Pemprov Jatim bersama PWI Jatim di Surabaya (27/2 dan 13/3), karena saya juga anggota PWI Jatim," ucap Edy yang mengawali vaksinasi di Gedung Bina Loka, Kantor Gubernuran, Jalan Pahlawan, Surabaya (27/2/2021).


LAPORAN VAKSIN BIRO BALI (Tahap 1 dan 2):

1. Edy M Ya'kub (Kabiro)
     -- 27/2/2021 dan 13/3/2021     -- di Pemprov Jatim/PWI Jatim (anggota PWI Jatim) dan vaksin booster di Puskesmas Denpasar Utara
2. Gembong Ismadi (koresponden di Kabupaten Jembrana)
     -- 4/3/2021 dan 18/3/2021       -- ikuti Pemkab Jembrana
3. Adi Lazuardi (Redaktur)
     -- 5/3/2021 dan 19/3/2021       -- ikuti Pemprov Bali/PWI Bali
4. Desi Dora (staf lokal IMQ)
     -- 5/3/2021 dan 19/3/2021       -- ikuti Pemprov Bali/PWI Bali
5. N Fikri Yusuf (fotografer)
     -- 5/3/2021 dan 19/3/2021       -- ikuti Pemkab Badung
6. NL Rhismawati (pewarta)
     -- 6/3/2021 dan 20/3/2021       -- ikuti Pemprov Bali/PWI Bali
7. Pande Yudha (video jurnalis)
     -- 6/3/2021 dan 20/3/2021       -- ikuti Pemprov Bali/PWI Bali
8. Nyoman Hendra (fotografer)
     -- 6/3/2021 dan 20/3/2021       -- ikuti Pemprov Bali/PWI Bali
9. Ayu Khania P (pewarta)
     -- 6/3/2021 dan 22/3/2021       -- ikuti Pemprov Bali/PWI Bali
     -- pasca-vaksinasi, Ayu Khania P. terpapar dari "klaster keluarga"
     -- Khania melakukan Rapid Antigen (6/8/2021) dan PCR (7/8/2021), hasilnya positif
     -- Khania menjalani karantina (8/8/2021) dan dalam kurun 4-5 hari sudah sembuh
10. Nyoman Aditya (staf administrasi/teknis)
     -- 8/3/2021 dan 22/3/2021       -- ikuti Pemprov Bali/PWI Bali
11. Nyoman Tapayasa (staf biro)
     -- 8/3/2021 dan 22/3/2021       -- ikuti Pemprov Bali/PWI Bali
12. Made Adnyana (koresponden di Kabupaten Buleleng)
     -- 8/3/2021 dan 22/3/2021       -- ikuti Pemkab Buleleng
13. Nyoman Budiana/fotografer
      -- vaksin TERTUNDA karena faktor medis   
      -- vaksin sudah terlaksana pada 13/6/2021 dan .....
14. Komang Suparta/pewarta
      -- vaksin TERTUNDA karena faktor media      
      -- vaksin sudah terlaksana pada 6/7/2021 dan 28/9/2021

Selain itu, pada 17-30 Mei 2021, Dirut LKBN ANTARA mengeluarkan Surat Edaran Manajemen 002/SE/DIR-AP/V/2021 untuk melakukan rapid antigen sebagai upaya antisipasi penularan COVID-19 pasca-Lebaran, terutama bagi karyawan yang masuk kantor pada 17-30 Mei 2021 (larangan mudik) atau WFO untuk screening pasca-Lebaran. Apalagi, 15 Juli 2021, virus Covid-19 varian Delta yang cepat menular sudah mulai "wisata" ke Pulau Dewata.



"Rapat" pertama saat pandemi
Dalam suasana Pandemi COVID-19, LKBN ANTARA Biro Bali sempat mengadakan rapat sosialisasi hasil Rakernas Virtual 2020 dengan offline di kantor biro dan sekaligus juga virtual pada 18 Desember 2020, namun rapat sosialisasi berikutnya tentang Kisi-Kisi PSO 2021 dilakukan secara zoom meeting pada Selasa (19/1/2021). Kedua "rapat" itu merupakan pertemuan pertama sejak 9 Maret 2020 tidak ada pertemuan tatap muka, karena rapat ditiadakan pada Maret-Desember 2020, kecuali komunikasi via WAG Biro.

Dalam Rakernas Virtual (14-18 Desember 2020), Dirut ANTARA Meidyatama Suryodiningrat menyampaikan perubahan kerja pasca-COVID-19 yang mendorong 20-40 persen pekerja kantoran akan bekerja secara "gig economy" atau berorientasi hasil, bukan waktu/ruang.

"ANTARA sudah melakukan hal itu, tapi kita akan kembangkan dengan AVOS (ANTARA Virtual Office Services) yang sudah dimulai dengan sp2mt, absensi online, AIS, dan nantinya aset online. Jadi, pekerjaan rutin akan diserahkan ke teknologi atau vendor (pihak ketiga) dan kita fokus pada inovasi/kreatif dan kompetensi dasar yakni redaksi, bisnis, IT," katanya.

Untuk produk, ANTARA akan menghadapi tantangan Pandemi COVID-19 dengan "membeli masa depan dengan harga masa kini". "Artinya, ANTARA kedepan dengan menggunakan target-target terukur, baik dalam sinergi dengan mitra, rangking Alexa, rangking portal global, maupun capaian medsos. Selain itu, ANTARA juga mengembangkan BISNIS DATA dengan beberapa perubahan, seperti kantor berita ASEAN, pengembangan potensi data, dan sebagainya, termasuk re-branding portal ANTARA 85 (2023). Tapi, kita akan tetap menjaga marwah ANTARA bila ada benturan Redaksi-Komersial, PSO-nonPSO, ANTARA-IMQ, semisal benturan Redaksi-Komersial, karena pengiklan melakukan intervensi dengan mengarahkan redaksi, ya ditolak. Untuk awal 2021, fokus kita adalah kesehatan, seperti rapid rutin dan vaksin," katanya.

Sementara itu, Dirpem Akhmad Munir menyampaikan Goal 2021 yakni target Alexa, pageview, PSO, dan medsos dengan mencanangkan 2021 sebagai Tahun Kolaborasi melalui prioritas program vaksinasi COVID-19 dan pengembangan potensi daerah secara lebih maksimal, serta mendorong beberapa percepatan informasi melalui viewer/medsos dan flash. Target itulah yang akhirnya dijabarkan dalam zoom meeting Redpel dan Kabiro se-Indonesia pada Jumat (8/1/2021) siang-sore, terutama terkait kisi-kisi PSO.

Merespons goal dan mimpi dalam Rakernas Virtual yang dijabarkan dalam Sosialisasi Kisi-Kisi PSO 2021 itu, LKBN ANTARA Biro Bali melakukan sosialisasi Rakernas Virtual dan Kisi-Kisi PSO 2021 itu melalui "rapat" untuk pertama kalinya di masa Pandemi COVID-19 pada 18 Desember 2020 dan zoom meeting untuk pertama kalinya di masa Pandemi COVID-19 pada Selasa (19/1/2021).

Intinya, biro siap melakukan re-branding portal, vaksin/rapid dan re-fokus pemberitaan (podcast/video pariwisata), serta kolaborasi lainnya. "Terkait rapid dan vaksin itu, kami sudah berkoordinasi dengan UPC ANTARA Jakarta serta Klinik ANTARA di Jakarta," kata Edy M Ya'kub.

Terkait re-branding portal sudah dimulai Biro Bali pada 6 Februari 2021 melalui pergeseran rubrik dan rubrik baru. Rubrik baru itu diantaranya Info TNI-Polri, Bali Calendar, Fokus Anti Hoax, Info BI Bali, dan Info BUMN.
 
Portal biro LKBN ANTARA Bali mulai memasang poster imbauan "Pakai Masker"
sebagai dukungan pada penerapan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) Darurat, mulai 19 Juli 2021.
(Antara News Bali/ed/2021)



Selain itu, portal biro LKBN ANTARA Bali juga memasang poster imbauan "Pakai Masker" sebagai dukungan pada penerapan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) Darurat, mulai 19 Juli 2021 hingga tiga bulan kedepan.


 

Pewarta: Ayu Khania Pranishita

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020