Polresta Denpasar melakukan penindakan terhadap aksi "trek-trekan" yang cukup marak terjadi, serta mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat, dengan melibatkan petugas Intel dan Reserse.
 
"Jadi untuk pencegahan ini, ujung-ujungnya akan cuma jadi kucing-kucingan. Tapi jika melibatkan intel dan reserse bisa membuat dampak yang lebih besar dan mempunyai efek jera," kata Kasatlantas Polresta Denpasar, AKP Adi Sulistyo Utomo, saat dikonfirmasi di Denpasar, Kamis.
 
Ia mengatakan sebagai upaya penjagaan, kami akan melaksanakan stasioner kepada personel. Kata dia, untuk pencegahan dilakukan penempatan personel di lokasi-lokasi yang terjadinya penyalahgunaan jalan. 
 
Menurut Adi Sulistyo, dalam penindakan ini, akan bekerjasama dengan intel dan reserse untuk pengamanan aksi trek-trekan selanjutnya. 
 
Sementara itu, Polresta Denpasar juga melakukan penertiban lalu lintas bagi masyarakat yang tidak menggunakan helm. "Berkaitan dengan berlalu lintas ditengah pandemi, kita banyak menyaksikan banyak yang mengendarai kendaraan cenderung memakai masker dibanding memakai helm," ucapnya.

Baca juga: Selama COVID-19, Kecelakaan lalulintas di Bali meningkat
Ia mengatakan pemakaian helm dan masker mempunyai dampak yang berbeda. Helm mempunyai dampak seketika terhadap suatu kejadian dan dampaknya bisa berkelanjutan. Untuk itu, keduanya bisa dipakai secara bersama-sama, utamanya saat pandemi ini bisa menular melalui udara.
 
Untuk data kecelakaan di bulan September sampai dengan 21 September 2020 untuk wilayah Denpasar, ada 23 kasus. Dengan rincian empat orang meninggal dunia, dua luka berat dan 40 luka ringan, dengan kerugian material sebesar Rp65.800.000.
 
Sedangkan data laka dari bulan Januari sampai bulan September sebanyak 330 kasus. Rinciannya, 65 orang diantaranya meninggal dunia, 34 orang luka berat dan 499 luka ringan, dengan kerugian material sebesar Rp675.250.000.
 
Pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk ikut serta mengurangi angka kecelakaan. Pertama dengan tidak terburu-buru mengendarai kendaraan, karena kecepatan dan kesabaran masih menjadi faktor utama penyebab laka lantas.
 
"Selanjutnya, kami juga memantau mulai adanya yang mabuk saat berkendara, kami mengimbau jika ada teman atau rekan lainnya, silahkan saling membantu untuk saling mengingatkan," ucap Kasatlantas.
 
 

Pewarta: Ayu Khania Pranishita

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020