Direktur Lalulintas Polda Bali Kombes Pol Indra mengatakan kasus kecelakaan lalulintas mengalami peningkatan di masa pandemi COVID-19, bahkan dari Januari hingga Agustus 2020 tercatat 1.350 kasus yang didominasi pelajar.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
"Pergerakan masyarakat masih banyak dan kecelakaan juga tinggi tercatat ada 1.350 kecelakaan. Walaupun masih ada pembatasan di saat COVID ini, angka laka lantas di Bali masih tinggi," kata Kombes Pol Indra di Denpasar, Rabu.
Ia mengatakan bahwa kecelakaan lalu lintas dominan terjadi karena masih ada pengendara sepeda motor yang tidak menggunakan helm, mengendarai motor dengan kecepatan tinggi serta tidak tertib di jalan. Ada juga bentuk pelanggaran seperti tabrak depan dan samping, serta tabrakan adu jangkrik.
Selain itu, potensi terjadinya kecelakaan lalu lintas seperti posisi menyalip yang tidak melihat situasi depan, dan langsung menyalip. Kemudian, kata dia, ada juga pengendara yang saat itu akan keluar dari gang ke jalan besar, namun tidak memastikan aman dan langsung tancap gas.
Apabila dilihat dari angka kecelakaan, kata Indra usia produktif cukup mendominasi. Mulai dari usia 16 tahun sampai 30 tahun. "Pihak orang tua jangan bangga belikan motor ke anaknya. Jangan bangga anak kita sudah bisa naik motor keliling bolehlah, tapi belum waktunya dia. Kebanyakan kita ini bisa mengendarai tapi tidak paham aturan. Inikan bahaya," tegas Indra.
Baca juga: Dua pelajar asing langgar lalu-lintas hingga akibatkan tabrakan
Baca juga: Dua pelajar asing langgar lalu-lintas hingga akibatkan tabrakan
Melihat tingginya angka laka lantas di Bali, Ditlantas Polda Bali akan melakukan sosialisasi menyasar sekolah-sekolah dan diteruskan kepada orang tua murid. Namun, karena situasi masih COVID maka saat ini lebih mengutamakan penggunaan media sosial sebagai langkah awal sosialisasi.
"Saya kan baru seminggu disini menjabat dan situasi masa pandemi. Kami akan memanfaatkan dulu media sosial sebagai bahan sosialisasi kedepannya," tegasnya.
Ia menegaskan pentingnya peran orang tua untuk mencegah agar anaknya tidak mengendarai sepeda motor, jika belum cukup usia. Selain itu, ada juga yang hendak bepergian terasa dikejar waktu sehingga membahayakan keselamatan.
"Masyarakat jadi korban karena kesalahan sendiri dan karena pelanggaran yang mereka lakukan. Apalagi banyak yang meninggal. Untuk itu, kami sangat berharap kesadaran masyarakat untuk terus tertib berlalu lintas," ucap Indra.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020