Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu berpotensi tertekan jelang pengumuman hasil rapat bank sentral AS The Federal Reserve.
Pada pukul 9.31 WIB, rupiah masih menguat 22 poin atau 0,15 persen menjadi Rp14.823 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.845 per dolar AS.
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Rabu, mengatakan, pagi ini dolar AS terlihat berbalik menguat terhadap nilai tukar regional.
"Pasar keuangan terlihat dalam mode "wait and see" pagi ini menjelang pengumuman hasil rapat bank sentral AS dini hari nanti," ujar Ariston.
Sebelumnya, lanjut Ariston, dolar AS tertekan karena ekspektasi kebijakan The Fed masih akan lebih longgar untuk membantu memulihkan ekonomi AS di masa pandemi.
Ariston memperkirakan hari ini rupiah berpotensi tertekan di kisaran Rp14.800 per dolar AS hingga Rp14.900 per dolar AS.
Pada Selasa (15/9) lalu, rupiah ditutup menguat 35 poin atau 0,24 persen menjadi Rp14.845 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.880 per dolar AS.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
Pada pukul 9.31 WIB, rupiah masih menguat 22 poin atau 0,15 persen menjadi Rp14.823 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.845 per dolar AS.
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Rabu, mengatakan, pagi ini dolar AS terlihat berbalik menguat terhadap nilai tukar regional.
"Pasar keuangan terlihat dalam mode "wait and see" pagi ini menjelang pengumuman hasil rapat bank sentral AS dini hari nanti," ujar Ariston.
Sebelumnya, lanjut Ariston, dolar AS tertekan karena ekspektasi kebijakan The Fed masih akan lebih longgar untuk membantu memulihkan ekonomi AS di masa pandemi.
Ariston memperkirakan hari ini rupiah berpotensi tertekan di kisaran Rp14.800 per dolar AS hingga Rp14.900 per dolar AS.
Pada Selasa (15/9) lalu, rupiah ditutup menguat 35 poin atau 0,24 persen menjadi Rp14.845 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.880 per dolar AS.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020