Brussels (Antara Bali) - Sistem pembayaran "daring" satu kali klik dengan menggunakan Facebook dan Twitter yang dapat mendorong penjualan surat kabar, pedagang musik serta barang lain dan layanan berharga murah di Internet, sedang diujicoba oleh satu perusahaan media besar Eropa.
Internet menimbulkan masalah yang kian menghimpit penerbit surat kabar yang ingin menghasilkan uang dari artikel yang mereka siarkan di jejaring. Namun mereka khawatir bahwa hal itu akan membuat pengunjung kabur dengan meminta mereka melakukan pendaftaran penuh, demikian Reuters, dilaporkan Selasa.
Penerapan sistem baru yang dikembangkan oleh satu perusahaan perintis di Belgia itu, berarti peselancar Internet membayar untuk membaca satu artikel atau mengunduh satu lagu tanpa harus mengisi formulir atau memasukkan perincian kartu kredit mereka di jejaring yang dikunjungi.
Perusahaan itu, yang bernama Paycento, menggunakan fakta bahwa peselancar seringkat menggunakan akun mereka dalam waktu cukup lama di laman jaringan sosial seperti Facebook, Linkudin dan Twitter, katanya.
Itu berarti pengunjung ke satu jejaring dapat membayar murah dengan satu klik saja, sangat mirip dengan cara mereka mengklik tombol "Share" atau "Tweet" untuk menyiarkan artikel di akun jejaring sosial mereka.
"Jejaring identitas sosial itu sesungguhnya juga adalah penyedia identitas ... jadi kami saling mendukung mengenai itu," kata Pieter Dubois, pendiri perusahaan tersebut.(*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
Internet menimbulkan masalah yang kian menghimpit penerbit surat kabar yang ingin menghasilkan uang dari artikel yang mereka siarkan di jejaring. Namun mereka khawatir bahwa hal itu akan membuat pengunjung kabur dengan meminta mereka melakukan pendaftaran penuh, demikian Reuters, dilaporkan Selasa.
Penerapan sistem baru yang dikembangkan oleh satu perusahaan perintis di Belgia itu, berarti peselancar Internet membayar untuk membaca satu artikel atau mengunduh satu lagu tanpa harus mengisi formulir atau memasukkan perincian kartu kredit mereka di jejaring yang dikunjungi.
Perusahaan itu, yang bernama Paycento, menggunakan fakta bahwa peselancar seringkat menggunakan akun mereka dalam waktu cukup lama di laman jaringan sosial seperti Facebook, Linkudin dan Twitter, katanya.
Itu berarti pengunjung ke satu jejaring dapat membayar murah dengan satu klik saja, sangat mirip dengan cara mereka mengklik tombol "Share" atau "Tweet" untuk menyiarkan artikel di akun jejaring sosial mereka.
"Jejaring identitas sosial itu sesungguhnya juga adalah penyedia identitas ... jadi kami saling mendukung mengenai itu," kata Pieter Dubois, pendiri perusahaan tersebut.(*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012