Denpasar (Antara Bali) - Kabupaten Badung wilayah utara berpotensi untuk dikembangkan sebagai kawasan agrobisnis untuk mengimbangi wilayah selatan yang berkembang pesat di sektor pariwisata.

"Kami berkomitmen mengembangkan kawasan utara sebagai kawasan agrobisnis," kata Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan Kabupaten Badung I Ketut Karpiana di Denpasar, Selasa.
    
Sebelumnya Karpiana mendampingi Asisten Deputi Menteri Koperasi dan UKM Bidang Pengkajian Sumber Daya, Martono, dan rombongan dari Taiwan Technical Mission (TTM) yang berkunjung ke Pusat Pengembangan Pertanian dan Agrobisnis di Desa Pelaga.
    
"Desa Pelaga menjadi salah satu pusat pengembangan pertanian, seperti tomat ceri, asparagus, bunga kucai, terung ungu, selada, dan hasil pertanian penunjang pariwisata," kata Karpiana.
    
Kawasan itu dikembangkan atas hasil kerja  sama pemerintah Indonesia dengan Taiwan dalam program "One Village One Product" sejak 2008.      

Sementara itu, Lin Yen Jen dari TTM mengemukakan alasannya bahwa dipilihnya Desa Pelaga sebagai pusat pengembangan karena memiliki ketebalan tanah dan cuacanya yang sangat mendukung tanaman hortikultura. 
    
"Kerja sama yang kami jalin dengan pemerintah Indonesia pada dasarnya bertujuan untuk membangun sektor pertanian di Bali, khususnya Kabupaten Badung," katanya.
    
Yen Jen menyebutkan bahwa pada 2010 luas lahan yang digarap baru sekitar 15 are dengan hasil produksi mencapai satu ton selama satu tahun. Dia berharap mulai tahun depan kapasitas produksi hortikultura di kawasan itu bisa mencapai 500 kilogram per hari.(M038/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012