Kemenparekraf mengadakan program "Revitalisasi Bumi" di salah satu tujuan wisata di Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali, guna menyambut kunjungan wisata dalam tatanan kehidupan era baru yang sehat dan bersih.
"Melalui program 'Revitalisasi Bumi' kami mengajak masyarakat mempersiapkan lebih awal dalam menyambut kunjungan wisatawan dengan kehidupan sehat dan bersih, khususnya di daerah tujuan wisata utama di Nusa Penida, Klungkung," kata Kepala Seksi Promosi Wisata Minat Khusus Budaya II Kemenparekraf, Lenny Setiawati, di Klungkung, Bali, Senin.
Ia mengatakan sosialisasi program tersebut dilakukan dengan bersih-bersih pantai di kawasan Pantai Mahagiri dan transplantasi (pencangkokan) terumbu karang.
Acara revitalisasi bumi tersebut dihadiri Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Event) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Rizki Handayani di kawasan Desa Jungut Batu, Nusa Penida, Kabupaten Klungkung Bali.
Kegiatan juga dihadiri Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, Plt. Kadis Pariwisata Kabupaten Klungkung Ida Bagus Ketut Mas Ananda, Camat Nusa Penida Komang Widiasa Putra, peserta sosialisasi dan undangan lainnya.
Baca juga: Kemenparekraf puji "Kecak New Normal" Bali sambut tatanan kehidupan baru
Kegiatan ini ditujukan bagi pelaku pariwisata bahari dan masyarakat pesisir yang terdampak COVID-19 untuk turut menangani dan meningkatkan kebersihan, keindahan, kesehatan dan keamanan di destinasi pariwisata.
Dalam kesempatan itu, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, mengatakan kegiatan "Revitalisasi Bumi" sebagai tindakan untuk memperbaiki alam beserta isinya termasuk manusianya.
"Revitalisasi kita laksanakan pada saat bumi mengalami keguncangan, maka dari itu, ini sebagai tindakan atau langkah untuk menjaga lingkungan," ujar bupati asal Nusa Ceningan.
Suwirta mengatakan kegiatan ini juga sebagai bentuk komitmen dalam menjaga pelestarian lingkungan di Kabupaten Klungkung sebagai salah satu destinasi wisata di Bali, harus dijaga keindahan dan kelestariannya serta langkah ini di sambut baik oleh kementerian.
"Situasi seperti ini dijadikan pelajaran untuk kita ke depannya tidak menjadi sombong, ingat sepi dan waktu ramai, turunkan harga diri, dan berikan yang terbaik," katanya.
Baca juga: Dispar Buleleng dukung 'Revitaliasi Bumi' Kemenparekraf di Pemuteran sambut era baru
Kegiatan "Revitalisasi Bumi" selain di Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, juga menyasar 10 kawasan objek wisata lainnya di Bali, di antaranya Desa Amed, Tulamben di Kabupaten Karangasem, Tanjung Benoa, Kabupaten Badung dan Desa Pemuteran, Manjangan di Kabupaten Buleleng.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
"Melalui program 'Revitalisasi Bumi' kami mengajak masyarakat mempersiapkan lebih awal dalam menyambut kunjungan wisatawan dengan kehidupan sehat dan bersih, khususnya di daerah tujuan wisata utama di Nusa Penida, Klungkung," kata Kepala Seksi Promosi Wisata Minat Khusus Budaya II Kemenparekraf, Lenny Setiawati, di Klungkung, Bali, Senin.
Ia mengatakan sosialisasi program tersebut dilakukan dengan bersih-bersih pantai di kawasan Pantai Mahagiri dan transplantasi (pencangkokan) terumbu karang.
Acara revitalisasi bumi tersebut dihadiri Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Event) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Rizki Handayani di kawasan Desa Jungut Batu, Nusa Penida, Kabupaten Klungkung Bali.
Kegiatan juga dihadiri Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, Plt. Kadis Pariwisata Kabupaten Klungkung Ida Bagus Ketut Mas Ananda, Camat Nusa Penida Komang Widiasa Putra, peserta sosialisasi dan undangan lainnya.
Baca juga: Kemenparekraf puji "Kecak New Normal" Bali sambut tatanan kehidupan baru
Kegiatan ini ditujukan bagi pelaku pariwisata bahari dan masyarakat pesisir yang terdampak COVID-19 untuk turut menangani dan meningkatkan kebersihan, keindahan, kesehatan dan keamanan di destinasi pariwisata.
Dalam kesempatan itu, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, mengatakan kegiatan "Revitalisasi Bumi" sebagai tindakan untuk memperbaiki alam beserta isinya termasuk manusianya.
"Revitalisasi kita laksanakan pada saat bumi mengalami keguncangan, maka dari itu, ini sebagai tindakan atau langkah untuk menjaga lingkungan," ujar bupati asal Nusa Ceningan.
Suwirta mengatakan kegiatan ini juga sebagai bentuk komitmen dalam menjaga pelestarian lingkungan di Kabupaten Klungkung sebagai salah satu destinasi wisata di Bali, harus dijaga keindahan dan kelestariannya serta langkah ini di sambut baik oleh kementerian.
"Situasi seperti ini dijadikan pelajaran untuk kita ke depannya tidak menjadi sombong, ingat sepi dan waktu ramai, turunkan harga diri, dan berikan yang terbaik," katanya.
Baca juga: Dispar Buleleng dukung 'Revitaliasi Bumi' Kemenparekraf di Pemuteran sambut era baru
Kegiatan "Revitalisasi Bumi" selain di Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, juga menyasar 10 kawasan objek wisata lainnya di Bali, di antaranya Desa Amed, Tulamben di Kabupaten Karangasem, Tanjung Benoa, Kabupaten Badung dan Desa Pemuteran, Manjangan di Kabupaten Buleleng.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020