Musisi serba bisa Tompi menggarap video musik musisi muda Amanda Fedora yang merilis lagu tunggal dia, "Stormbeaker".
"Dibuat dalam waktu satu hari saja, video musik ini memang sengaja dibuat dengan visual yang indah dan penuh dengan pesan tersembunyi berdasarkan lirik yang ada dalam lagu ini," kata Amanda dalam keterangan pers pada Kamis.
Amanda mengatakan proses pembuatan video klip menjalankan protokol kesehatan ketat untuk mencegah penyebaran virus corona, COVID-19 karena syuting dilakukan saat pandemi.
"Lagu ini sendiri bercerita tentang rasa sakit akan sebuah kehilangan baik sahabat, keluarga, maupun sesuatu yang berharga dalam kehidupan seseorang. Ibarat sebuah badai yang menerpa dalam kehidupan dan membuatmu terpuruk membutuhkan pertolongan serta jalan keluar untuk melewati semua itu. Kamu akan tahu bahwa hari-harimu tidak akan lagi sama, namun kamu harus tetap kuat untuk menghadapinya dan move on dengan kehidupanmu," kata penyanyi yang mendeskripsikan lagunya dengan genre pop-art tersebut.
Sejak kecil, Amanda sudah menunjukkan bakatnya dalam bidang tarik suara dan ikut aktif di paduan suara anak-anak sebagai soprano.
Selain bernyanyi, Amanda juga menunjukkan minat pada alat musik. Dengan musikalitas yang baik, saat duduk di kelas 6 SD, Amanda ikut serta sebagai pemain YangQin dalam Chinese Orkestra bersama murid kelas menengah dalam lomba berajang internasional di Haikou China.
Mereka berhasil mendapatkan Gold Award sebagai perwakilan sekolah dan Indonesia. Selain menguasai piano dan harpa, Amanda juga pernah mempelajari cello dan gitar.
Tidak hanya bernyanyi dan bermusik, sejak kecil Amanda pun senang menggambar mengenai apa yang dialaminya dan untuk kreatifitas seni visual ini Amanda berhasil mendapatkan penghargaan Visual Award Terbaik di sekolah menengahnya selama empat tahun berturut-turut.
Setelah lulus SMA, Amanda pun mantap untuk melanjutkan kuliah mendalami bidang ilustrasi dan juga terus berusaha mengembangkan diri di dunia musik.
Sebagai pencinta seni, Amanda yang suka bernyanyi juga suka menuangkan perasaannya dalam nada dan irama serta prosa dari hal hal yang dialami dan diamati dari sekitarnya.
"Aku suka menceritakan sebuah kisah atau mengekspresikan perasaan seseorang – baik itu lewat perspektifku atau orang lain – melalui lagu. Awalnya aku mengira itu hanya sekedar hobi saja," kata gadis 18 tahun itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
"Dibuat dalam waktu satu hari saja, video musik ini memang sengaja dibuat dengan visual yang indah dan penuh dengan pesan tersembunyi berdasarkan lirik yang ada dalam lagu ini," kata Amanda dalam keterangan pers pada Kamis.
Amanda mengatakan proses pembuatan video klip menjalankan protokol kesehatan ketat untuk mencegah penyebaran virus corona, COVID-19 karena syuting dilakukan saat pandemi.
"Lagu ini sendiri bercerita tentang rasa sakit akan sebuah kehilangan baik sahabat, keluarga, maupun sesuatu yang berharga dalam kehidupan seseorang. Ibarat sebuah badai yang menerpa dalam kehidupan dan membuatmu terpuruk membutuhkan pertolongan serta jalan keluar untuk melewati semua itu. Kamu akan tahu bahwa hari-harimu tidak akan lagi sama, namun kamu harus tetap kuat untuk menghadapinya dan move on dengan kehidupanmu," kata penyanyi yang mendeskripsikan lagunya dengan genre pop-art tersebut.
Sejak kecil, Amanda sudah menunjukkan bakatnya dalam bidang tarik suara dan ikut aktif di paduan suara anak-anak sebagai soprano.
Selain bernyanyi, Amanda juga menunjukkan minat pada alat musik. Dengan musikalitas yang baik, saat duduk di kelas 6 SD, Amanda ikut serta sebagai pemain YangQin dalam Chinese Orkestra bersama murid kelas menengah dalam lomba berajang internasional di Haikou China.
Mereka berhasil mendapatkan Gold Award sebagai perwakilan sekolah dan Indonesia. Selain menguasai piano dan harpa, Amanda juga pernah mempelajari cello dan gitar.
Tidak hanya bernyanyi dan bermusik, sejak kecil Amanda pun senang menggambar mengenai apa yang dialaminya dan untuk kreatifitas seni visual ini Amanda berhasil mendapatkan penghargaan Visual Award Terbaik di sekolah menengahnya selama empat tahun berturut-turut.
Setelah lulus SMA, Amanda pun mantap untuk melanjutkan kuliah mendalami bidang ilustrasi dan juga terus berusaha mengembangkan diri di dunia musik.
Sebagai pencinta seni, Amanda yang suka bernyanyi juga suka menuangkan perasaannya dalam nada dan irama serta prosa dari hal hal yang dialami dan diamati dari sekitarnya.
"Aku suka menceritakan sebuah kisah atau mengekspresikan perasaan seseorang – baik itu lewat perspektifku atau orang lain – melalui lagu. Awalnya aku mengira itu hanya sekedar hobi saja," kata gadis 18 tahun itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020