Presiden Badan Atletik Dunia Sebastian Coe menilai pandemi virus corona yang melanda dunia justru membawa dampak baik bagi perkembangan olahraga atletik karena warga dunia secara tidak langsung dipaksa berolahraga ringan seperti jalan santai hingga lari.
Olahraga berat yang biasa dilakukan di pusat kebugaran untuk sementara urung dilakukan masyarakat sebagaimana aturan protokol kesehatan yang melarang warga berkumpul baik di tempat terbuka maupun dalam ruangan.
"Atletik bisa mendapat keuntungan dari situasi ini, orang-orang punya kebiasaan baru untuk berjalan dan joging. Olahraga ini akan digemari lebih luas dengan sendirinya," kata Coe dalam sesi seminar virtual yang diikuti Antara, Senin.
Baca juga: PB PASI segera panggil Lalu Zohri ke Jakarta untuk gelar Pelatnas
Baca juga: PASI belum susun pedoman aktivitas latihan saat New Normal
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Atletik Dunia, selama masa pandemi dan pembatasan wilayah, lebih banyak orang berolahraga untuk menjaga kebugaran tubuh dengan angka global terjadi peningkatan mencapai 80 persen.
"Atletik menjadi cabor yang paling diuntungkan karena orang-orang berolahraga dengan berlari atau berjalan. Ini aset besar bagi kita. Setelah pandemi usai, kami akan berikan akses yang lebih besar kepada masyarakat untuk bisa menikmati atletik," tutur mantan atlet atletik peraih empat medali emas olimpiade itu.
Dalam seminar virtual bersama media se-Asia yang digagas Asosiasi Atletik Asia (AAA) ini, ia pun berpesan kepada lebih dari 200 jurnalis yang menjadi peserta seminar agar tetap menjaga kedekatan dengan para atlet, termasuk saat pandemi seperti sekarang yang memaksa dihentikannya kejuaraan di seluruh dunia.
"Saya ingin kalian tahu bahwa kalian punya peran yang begitu besar untuk membangun citra atlet dari bawah. Meski sekarang arus informasi begitu kompleks dengan adanya media sosial, tapi jurnalis punya kedekatan emosional yang tak dimiliki media sosial," tutup Coe.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
Olahraga berat yang biasa dilakukan di pusat kebugaran untuk sementara urung dilakukan masyarakat sebagaimana aturan protokol kesehatan yang melarang warga berkumpul baik di tempat terbuka maupun dalam ruangan.
"Atletik bisa mendapat keuntungan dari situasi ini, orang-orang punya kebiasaan baru untuk berjalan dan joging. Olahraga ini akan digemari lebih luas dengan sendirinya," kata Coe dalam sesi seminar virtual yang diikuti Antara, Senin.
Baca juga: PB PASI segera panggil Lalu Zohri ke Jakarta untuk gelar Pelatnas
Baca juga: PASI belum susun pedoman aktivitas latihan saat New Normal
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Atletik Dunia, selama masa pandemi dan pembatasan wilayah, lebih banyak orang berolahraga untuk menjaga kebugaran tubuh dengan angka global terjadi peningkatan mencapai 80 persen.
"Atletik menjadi cabor yang paling diuntungkan karena orang-orang berolahraga dengan berlari atau berjalan. Ini aset besar bagi kita. Setelah pandemi usai, kami akan berikan akses yang lebih besar kepada masyarakat untuk bisa menikmati atletik," tutur mantan atlet atletik peraih empat medali emas olimpiade itu.
Dalam seminar virtual bersama media se-Asia yang digagas Asosiasi Atletik Asia (AAA) ini, ia pun berpesan kepada lebih dari 200 jurnalis yang menjadi peserta seminar agar tetap menjaga kedekatan dengan para atlet, termasuk saat pandemi seperti sekarang yang memaksa dihentikannya kejuaraan di seluruh dunia.
"Saya ingin kalian tahu bahwa kalian punya peran yang begitu besar untuk membangun citra atlet dari bawah. Meski sekarang arus informasi begitu kompleks dengan adanya media sosial, tapi jurnalis punya kedekatan emosional yang tak dimiliki media sosial," tutup Coe.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020