Mangupura (Antara Bali) - Serangga tomcat ke sejumlah tempat pemukiman warga di wilayah Kabupaten Badung, Bali diduga akibat rusaknya ekosistem lingkungannya.

"Besar kemungkinan habitat hidup tomcat mulai rusak dan berkurang karena yang dulunya belantara sawah kini berubah menjadi daerah pemukiman," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Badung I Gede Putra Suteja, Rabu.

Pada Rapat Koordinasi Pencegahan Wabah Tomcat di pusat pemerintahan Kabupaten Badung yang dihadiri seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Badung, ia mengatakan, yang menjadi predator tomcat adalah cecak dan tokek.

Namun belakangan ini  keberadaan cecak dan tokek semakin berkurang bahkan mulai langka akibat ditangkap dan diburu warga.

"Serangga tomcat sebenarnya tidak berbahaya asal jangan diganggu, jika menempel di tubuh kita, cukup dihalau dengan ditiup,  kalau sampai tertepuk dan terkena cairan racunnya kulit yang terkena langsung dicuci sampai bersih agar tidak gatal," ujarnya.(IGT)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012