Desa Pejeng Kangin, Tampaksiring, Gianyar, Bali mulai menerapkan tur desa wisata secara virtual bagi turis asing maupun domestik dengan objek, situasi di pedesaan tersebut.
"Pekan depan kita ada uji coba virtual tur dari agen yang membawa tamu asing asal Jepang. Kita menjelaskan objek lewat zoom meeting dan tamu nanti berinteraksi secara virtual," kata Kepala Dusun Banjar Dinas Pesalakan, Desa Pejeng Kangin, Tampaksiring, Gianyar, Made Astawa saat ditemui di Gianyar, Minggu.
Baca juga: Gubernur Bali dorong industri berbasis kearifan lokal
Ia mengatakan bahwa tur wisata secara virtual ini dilakukan atas persetujuan para agen tamu asing. Sebelum diterapkan ke kliennya,terlebih dulu akan diuji coba pada para agen.
Objek yang akan digambarkan dalam tur wisata virtual tersebut, yaitu aktivitas pedesaan, persawahan, aktivitas petani, acara adat dan produksi tenun khas Desa Pejeng Kangin.
"Pertama kali diterapkan, jadi akan uji coba dulu ke staf agennya sebelum langsung diterapkan kepada klien atau tamu asing. Estimasi waktunya kira-kira 1,5 jam," kata Astawa.
Sebelum masa pandemi COVID-19, Desa Pejeng Kangin membuka tur wisata pedesaan bagi para wisatawan domestik maupun mancanegara. Yang ditonjolkan selama tur, yaitu pengalaman baru yang dialami langsung oleh tamu.
Astawa menjelaskan tur yang suguhkan itu memperlihatkan kearifan lokal, melihat aktivitas petani, menjelaskan filosofi dari rumah Bali dan ikut merasakan langsung kegiatan adat Bali di Desa Pejeng Kangin.
Baca juga: Wagub: Pariwisata Bali untuk kawasan tertentu
Wisatawan yang datang dominan warga asing, yang menyukai latar belakang budaya Bali, seperti wisatawan Jepang, Italia, Perancis dan tidak menutup kemungkinan tamu asal Rusia, India juga ada.
"Kalau tamu China tidak terlalu banyak yang berwisata ke sini. Biasanya para tamu asing ini kebanyakan couple travel atau family travel, makanya privat tour paling dicari," papar Astawa.
Ia mengatakan memasuki masa adaptasi kebiasaan baru, pihaknya mulai membuat perencanaan tur pariwisata dengan protokol kesehatan yang ketat.
"Masih banyak wisatawan asing yang berada di daerah Ubud, Bali, terkadang jenuh tinggal di villa, sehingga membutuhkan suasana baru, makanya kita tawarkan tur ini nantinya," ucapnya.
Baca juga: "Bali bangkit" untuk aman dari "klaster wisatawan"
Selain itu, pada perencanaan tur wisata pedesaan juga melibatkan masyarakat Desa Pejeng Kangin yang terkena PHK atau dirumahkan, sekaligus membantu memberikan kesempatan bekerja.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020