Bogor (Antara Bali) - Menteri Agama Suryadharma Ali menegaskan pihaknya tak menginginkan  bangsa Indonesia yang maju tetapi kering rohaninya, karena sejak awal berdiri sudah bercita-cita menjadi religius, rukun, maju, sejahtera secara sosial dan ekonomi.

Sebab, hanya bangsa yang kuat rohaninya dan sejahtera kehidupan sosial ekonominya yang akan mampu menjadi bangsa yang unggul, dapat bersaing dengan bangsa lain di abad mendatang, kata Suryadharma Ali ketika memberikan sambutan pada Upacara Agung Kalacakra umat Buddha Tantrayana Indonesia di Sentul, Bogor, Jabar, Minggu sore.

Hadir pada acara itu Dirjen Pendidikan Islam, Nur Syam, Dirjen Bimas Buddha Joko Wuryanto, Staf Khusus Menag Budi Setiawan, dan Ketua Umum Walubi Hartati Murdaya, serta tokoh penting dalam acara itu Yang Arya Dharma Raja Mahaguru Shen Yen Lu dan para biksu dari beberapa negara sahabat.

Ketua Umum Walubi Hartati Murdaya berharap upacara itu dapat meningkatkan kualitas pengikut agama Buddha sekaligus dapat mencapai kesucian batin.  Pada upacara tersebut hadir sekitar 20 ribu umat Buddha, termasuk sekitar 7.000 umat Buddha dari berbagai negara.

"Kalacakra bisa dimaknai sebagai upaya pencapaian penyatuan antara individu dan alam semesta, untuk mencapai tingkat terakhir dari kesempurnaan. Ini juga untuk meningkatkan cinta kasih, welas asih, senasib, dan sepenanggungan," kata Murdaya.(*/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012