Ekspor barang dari Provinsi Bali ke Thailand melalui beberapa pelabuhan di Indonesia selama bulan Juni 2020 mengalami kenaikan 406,12 persen pada masa adaptasi kebiasaan era baru di tengah pandemi COVID-19.

"Ekspor barang ke luar negeri mengalami peningkatan hingga 25,24 persen, tapi khusus nilai ekspor barang ke Thailand di bulan Juni 2020 tercatat naik paling tinggi yakni 406,12 persen dengan didominasi ekspor produk perhiasan atau permata," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, Adi Nugroho dalam konferensi pers secara virtual di Denpasar, Senin.

Ia mengatakan jika dilihat dari sisi komoditas, peningkatan tertinggi tercatat pada ekspor produk benda-benda dari baru, gips, dan semen yaitu 107,01 persen, yang dominan dikirim dengan tujuan ke Amerika Serikat.

Peningkatan tertinggi ekspor barang tidak hanya pada tujuan Thailand, melainkan tujuan Taiwan juga naik hingga 167,24 persen dengan produk ikan dan udang, lalu tujuan Inggris  naik 108,17 persen berupa produk pakaian jadi bukan rajutan.

Baca juga: BI Bali dorong kakao Jembrana jadi primadona ekspor

Sementara itu, untuk impor barang Bali dari luar negeri di bulan Juni 2020 tercatat naik 21,94 persen. "Untuk negara-negara yang tercatat naik yaitu impor asal Singapura sebanyak 1.131,34 persen, karena disebabkan naiknya produk bahan bakar mineral," katanya.

Selain itu, ada tiga negara yang juga menyumbang catatan kenaikan impor yaitu Jerman naik 277,04 persen dengan produk perhiasan atau permata. Kemudian, impor asal Taiwan naik 149,28 persen dengan impor berbagai bahan kimia, dan impor asal Tiongkok naik 108,82 persen dengan produk barang-barang dari kulit.

"Kalau dilihat pengiriman barang ekspor Bali di bulan Juni 2020, dominan dilakukan melalui pelabuhan luar Bali sebesar 95,08 persen," kata Adi.

Adapun pengiriman barang ekspor melalui pelabuhan di Jawa Timur tercatat sebesar 59,80 persen, DKI Jakarta sebesar 35,13 persen dan Jawa Tengah sebesar 0,15 persen. Sedangkan pengiriman barang ekspor dari pelabuhan Bali sebesar 4,92 persen.

Sementara itu, untuk impor barang dari luar negeri ke Bali didominasi pelabuhan di Bali yaitu sebesar 88,91 persen. "Kalau dibandingkan dengan Mei 2020 terjadi penurunan porsi bongkar barang impor di Bali sebesar 90,61 persen," jelas Adi.

Baca juga: BPS catat ekspor Bali ke Australia turun 66,76 persen

 

Pewarta: Ayu Khania Pranishita

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020