Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali Putri Suastini Koster meminta para investor yang selama ini telah menikmati keuntungan dari Pulau Dewata, untuk turut merangkul UMKM agar bisa segera bangkit dari dampak pandemi COVID-19.

"Hampir seluruh sektor usaha, baik yang berskala besar, menengah maupun kecil, kini tengah menghadapi kesulitan yang sama karena dampak pandemi COVID-19 yang belum pasti kapan akan berakhir. Hampir seluruh sektor usaha dipastikan mengalami kendala pemasaran hingga tingkat penjualan yang turun drastis," kata Putri Suastini Koster dalam acara dialog bertajuk "Peluang Produk Kerajinan Pasca Pandemi COVID-19" di Denpasar, Rabu.

Oleh karena itu, pihaknya terus mengupayakan berbagai cara agar pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dapat menyesuaikan diri dalam menjalani tatanan kehidupan era baru di tengah pandemi COVID-19.

Selain telah mendorong penggunaan platform digital, ia juga menggugah kepedulian para pengusaha yang selama ini bergiat dan memperoleh keuntungan di Bali, dapat ikut berperan aktif dalam memajukan UMKM dengan memberi ruang promosi yang lebih luas.


"Pandemi ini juga telah mengajak kita untuk jeda sejenak. Tetapi ingat, tak boleh berlama-lama. Sekarang saatnya kita bangkit, mulai melihat dan berpikir apa yang harus kita lakukan," ujar pendamping Gubernur Bali Wayan Koster itu.

Baca juga: Dekranasda Bali ajak IKM dan UMKM pasarkan produk lewat daring

Sebagai Ketua Dekranasda Bali, salah satu upaya yang tengah diusahakannya adalah menjajaki kerja sama dengan pengelola Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Dari pengalamannya singgah di beberapa daerah, ia melihat sejumlah bandara telah menyediakan etalase untuk memajang produk perajin lokal daerah setempat.

"Jangan hanya berpikir untung rugi, tetapi bagaimana semua komponen mampu menunjukkan kepedulian terhadap kearifan lokal. Akan sangat membahagiakan kalau produk kerajinan kita bisa dipamerkan, sekalipun hanya di tembok. Kita bangga, produk kita hadir di situ sebagai ajang promosi," ucapnya.

Dia menambahkan, yang sesungguhnya dibutuhkan oleh pelaku UMKM bukan semata-mata uang, namun ruang untuk meraih peluang guna meningkatkan kesejahteraan mereka.


Ia tak ingin masyarakat dan perajin lokal Bali hanya jadi penonton di daerah sendiri, karena menurutnya itu sangat tidak adil. Bahkan, seniman multitalenta itu menyampaikan harapan, suatu saat Bali memiliki sebuah gedung pameran besar dan megah seperti Jakarta Convention Centre (JCC).

Pada kesempatan itu, ia juga meminta Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Daerah Bali dapat menjadi orang tua asuh bagi pelaku UMKM. Lembaga ini diharapkan dapat memberi ruang, mengasuh dan menumbuhkembangkan UMKM di Pulau Dewata.

Seiring dengan itu, Putri Koster kembali mengajak masyarakat Bali untuk menggunakan produk daerah sendiri. "Kita punya moto, cintai produk dalam negeri, gunakan produk daerah sendiri," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Kadin Bali Made Ariandi menyampaikan dukungan penuh atas berbagai program pemerintah dan Dekranasda dalam upaya memajukan UMKM. Senada dengan Putri Koster, Ariandi juga mendorong peran aktif kalangan pengusaha dalam memasarkan produk kerajinan Bali.

"Investor yang berusaha di Bali harus memberi ruang promosi bagi hasil UMKM lokal yang menjadi bagian dari pelestarian warisan budaya," ucapnya.

Baca juga: Putri Koster: perajin jangan menyerah karena pandemi COVID-19

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020