Denpasar (Antara Bali) - Pemadaman lampu penerangan jalan di sekitar Kota Denpasar guna menyambut pelaksanaan ritual Nyepi, mulai Jumat dini hari, terlihat tidak serentak dan masih ada yang menyala hingga menjelang pagi.

Dari pemantauan ANTARA di sekitar Lapangan Lumintang-Taman Kota Denpasar hingga kawasan Gatsu VI, yang saat itu diguyur hujan, misalnya, sejumlah lampu penerangan jalan (LPJ) maupun lampu penerang di luar rumah warga, masih menyala hingga pagi.

Beberapa titik tiang lampu yang masih menyala hingga menjelang pagi itu seperti di sekitar Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kota Denpasar di Jalan Gatsu VI F dan tidak terlihat adanya petugas yang memadamkannya.

Demikian pula lampu penerang di luar rumah milik sejumlah warga di sekitar daerah itu, juga terlihat masih menyala hingga pagi hari. Padahal lampu penerang luar rumah maupun LPJ di Bali biasanya dipadamkan serentak sejak melewati tengah malam saat memasuki Nyepi.

Hal itu mengingat sejak memasuki masa Nyepi tidak ada lagi yang boleh lalu-lalang di jalan, apalagi menggunakan kendaraan bermotor, kecuali mendapat izin dari desa adat untuk keperluan darurat seperti membawa pasien ke rumah sakit.

Sementara itu pihak Dinas Pertamanan dan Kebersihan Kota Denpasar sebelumnya menyatakan telah menyiapkan 60 petugas untuk memadamkan LPJ pada saat memasuki dini hari, Jumat (23/3) guna menyambut hari suci Nyepi.

"Kami tidak ingin kejadian seperti tahun lalu terulang. Saat itu masih ada LPJ yang menyala pada malam saat umat melaksanakan Nyepi," kata Kepala Dinas Pertamanan dan Kebersihan Kota Denpasar Ketut Wisada.

Proses pemadaman lampu yang mengerahkan 60 petugas itu kemungkinan terhambat hujan yang mengguyur sebagian wilayah Bali hingga pagi.(*/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012