Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra mengatakan pasien positif COVID-19 yang tergolong balita dan anak-anak di daerah itu, selama ini menjalani perawatan dengan didampingi orang tuanya.

"Iya bayi dan anak-anak yang terinfeksi COVID-19 ketika dirawat di rumah sakit, mereka didampingi orang tua masing-masing atapun pengasuhnya. Tetapi orang tua atau pengasuhnya itu menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) lengkap," kata dia di sela-sela menghadiri Sidang Paripurna DPRD Provinsi Bali di Denpasar, Selasa.

Berdasarkan hasil evaluasi, ujar dia, meskipun pasien balita ataupun anak-anak dirawat didampingi orang tuanya, astungkara (atas izin Tuhan) tidak sampai tertular COVID-19 dari buah hati mereka, karena memang sudah dilindungi APD.

Baca juga: Bunda PAUD Bali Putri Koster ajak anak kreatif saat pandemi COVID-19

Pasien balita dan anak-anak yang terinfeksi COVID-19 tidak saja dirawat di RS, tetapi juga ada yang menjalani perawatan di sejumlah tempat karantina yang dikelola Pemprov Bali.

Dewa Indra menambahkan balita maupun anak-anak sampai terinfeksi COVID-19 karena tertular dari anggota keluarganya yang beraktivitas di luar rumah ataupun ketika anak-anak beraktivitas di luar rumah.

"Ketika pulang, mereka bisa saja menularkan pada ibu, kakeknya, neneknya, adik atau kakaknya di rumah," ujar pria yang juga Sekda Provinsi Bali itu menjelang Hari Anak Nasional pada 23 Juli.

Baca juga: ITU: Anak-anak lebih sering online sejak pandemi COVID-19

Hingga Selasa, dari total 2.856 kasus positif COVID-19 di Provinsi Bali, sebanyak 156 orang merupakan pasien yang berusia 0-9 tahun. Bahkan pada Selasa ada penambahan delapan kasus baru yang berusia 0-9 tahun.

Hingga saat ini jumlah kumulatif kasus positif COVID-19 dengan pasien yang berusia 10-19 tahun (219), usia 20-29 tahun (634), 30-39 tahun (558), 40-49 tahun (541), 50-59 tahun (459), 60-69 tahun (200), 70-79 tahun (67) dan 80-89 tahun sebanyak 17 orang.

"Penambahan kasus positif COVID-19 yang terus terjadi ini, kami harapkan menjadi kesadaran bagi semua pihak untuk lebih menjaga diri dan kesehatannya. Dengan menerapkan protokol kesehatan, di mana saja dan kapan saja sehingga antara satu orang dan yang lainnya akan saling menjaga," ucapnya.

Menurut Dewa Indra, kesadaran dan partisipasi masyarakat dibutuhkan untuk menerapkan protokol kesehatan sesuai adaptasi kebiasaan baru atau di Bali disebut dengan tatanan kehidupan era baru menuju masyarakat Bali yang produktif dan bebas COVID-19.

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020