Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra mengatakan mayoritas pasien positif COVID-19 yang meninggal di Pulau Dewata akhir-akhir ini berusia lanjut.

"Sebagian besar yang meninggal itu juga selalu ada kormobid atau penyakit penyerta," kata Dewa Indra disela-sela menghadiri Sidang Paripurna DPRD Provinsi Bali, di Denpasar, Selasa.

Menurut dia, berdasarkan data kasus positif COVID-19 yang meninggal, mayoritas berusia di atas 50 tahun, bahkan ada yang di atas 70 tahun dan juga 80 tahun.

"Memang mereka yang lansia ini  tidak keluar rumah, tetapi ada anak-anak dan cucunya yang keluar rumah. Para anak muda inilah yang mengenai orang tuanya di rumah," ucap pria yang juga Sekda Provinsi Bali itu.

Celakanya, kaum lansia yang terinfeksi COVID-19 dapat menimbulkan dampak serius, apalagi jika memiliki penyakit penyerta seperti diabetes, jantung, sakit paru-paru dan juga hipertensi.

"Sedangkan bagi yang muda-muda karena imunnya kuat, meskipun terinfeksi mereka itu tanpa gejala dan bisa sembuh.  Tetapi, ketika mengenai kakek dan nenek, itu yang berisiko tinggi dan menyebabkan kematian," ujar birokrat asal Pemaron, Kabupaten Buleleng itu.

Oleh karena itu, Dewa Indra kembali mengingatkan masyarakat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan sehingga tidak menularkan pada orang lain.

Hingga Senin (20/7), dari total 2.778 kasus positif COVID-19 di Provinsi Bali, jumlah kumulatif pasien positif COVID-19 yang usianya 50-59 tahun sebanyak 441 orang, usia 60-69 tahun sebanyak 198 orang, usia 70-79 tahun sebanyak 63 orang, dan berusia 80-89 tahun sebanyak 15 orang.

Sedangkan jumlah kumulatif pasien yang meninggal dunia karena COVID-19 di Provinsi Bali menjadi 44 orang.
 

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020